You are here
Home > Berita Nasional >

Narasi Siapapun Capresnya Puan Wakilnya Beredar, Apa Rencana PDIP?

Narasi Siapapun Capresnya Puan Wakilnya Beredar Apa Rencana PDIP
Bagikan Artikel Ini

Pojokjakarta.com – Beredar rekaman seseorang dari partai PDIP yang mengatakan “Siapapun capresnya puan wakilnya”. Sontak hal ini menjadi satu sinyal tertentu yang mengindikasikan jika Puan Maharani akan maju di Pilpres 2024 nanti.

Meski sekarang masih 2021, tidak heran jika sebuah Parpol sudah mempersiapkan sesuatunya dari jauh-jauh hari, salah satunya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Beredar isu jika Puan Maharani merupakan salah satu kandidat yang sangat berpotensi hadir di kancah pemilihan presiden 2024.

Skenario Pilpres 2024 PDIP

Setiap partai politik tentu memiliki strategi sendiri untuk mencari suara di pilpres mendatang. Hal ini disebabkan potensi 2024 cukup besar bagi calon-calon potensial. Karena Presiden Jokowi tentu tidak bisa mencalonkan diri lagi.

Ada beberapa rencana yang mungkin akan dilakukan oleh PDIP. Entah itu mengambil Prabowo – Puan, Ganjar – Puan, atau Ganjar – Sandi. Hal-hal semacam itu tentu dipikirkan secara detail bagaimana chemistry elektabilitasnya.

Setiap partai tentu memiliki ambisi memenangkan Pemilu. Karena dengan begitu, partai tersebut bisa memiliki kesempatan mengembangkan idenya dalam bernegara di Indonesia yang demokrasi ini.

Skenario ini tampaknya masih mengikutkan Megawati sebagai calon presiden. Namun hal tersebut memiliki kemungkinan yang sedikit. Tentunya ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi.

Bambang Pacul “Siapapun Capresnya, Puan Wakilnya”

Salah satu politisi dan ketua tim pemenangan PDIP Bambang Catur merasa kecewa karena rekamannya yang mengatakan “Siapapun capresnya puan wakilnya” beredar luas. Membongkar satu rencana baru PDIP di kontestasi Pemilu 2024.

Narasi tersebut benar-benar memberikan isyarat jika Puan merupakan salah satu nama yang potensial di PDIP. Meskipun dari segi elektabilitas masih kalah jauh dari Prabowo, Anies Baswedan, dan tentunya Ganjar Pranowo.

Mungkin karena hal itulah, Puan Maharani dijadikan calon wakil presiden. Karena elektabilitasnya masih sangat dipertanyakan ketika ikut dalam kontestasi Pemilu 2024. Sehingga bisa dipasatikan, bukan tanpa alasan Bampang Pacul mengatakan hal seperti itu.

Hal ini membuat partai lain tentunya membaca gerak-geraknya. Jika puan yang akan diajukan menjadi calon wakil presiden, maka orang yang paling potensial menjadi calon presidennya adalah dari partai lain yang memiliki elektabilitas lebih besar.

Rekaman Tersebar Karena Anggota PDIP

Rekaman tersebut bisa tersebar oleh anggota PDIP sendiri. Karena perbincangan semacam itu memang harusnya terjadi dalam lingkup internal dan privat. Sehingga, jika sampai bocor, menjadi satu hal yang sangat disayangkan. Apalagi rasanya begitu fresh.

Bambang pacul mengatakan kecewa terhadap beberapa kader yang tidak bisa menjaga rahasia rekaman tersebut. Mengindikasikan jika di dalam internal PDIP, ada kader yang lengah atau bahkan kurang memiliki loyalitas.

Ia benar-benar kecewa dan mengakui jika rekaman tersebut memang benar-benar dari suaranya. Ia juga tidak tahu jika rekaman itu bakalan menyebar dan semua orang bisa mendengarkannya.

Gambaran Gamblang PDIP di Pilpres 2024

Dalam rekaman tersebut, Bambang Pacul memberikan banyak asumsi-asumsi yang gamblang tentang sikap PDIP di tahun 2024 kelak. Ia juga mengatakan perihal modal suara yang dimiliki oleh PDIP bisa mengantar kader menjadi orang nomor 1 di Indonesia.

Malah ia mengungkapkan jika modal politik PDIP ini bisa dijadikan golden ticket yang mengantarkan Puan Maharani maju di Pilpres 2024. Benar-benar sebuah kasak-kusuk yang begitu mencengangkan dari Bambang Pacul.

Posisinya yang sangat strategis, membuat asumsi-asumsi tersebut seolah-olah patut untuk dipertimbangkan. Entah itu akhirnya merupakan sebuah hal yang dijadikan ‘konspirasi’ tentu tidak ada yang tahu.

Dari isunya akhir-akhir ini, Puan Maharani memang memiliki potensi dari PDIP. Dengan basis modal suara yang banyak, kepemimpinan Jokowi, dan elektabilitas kadernya, tentu bisa membuat PDIP bisa menjadi kendaraan untuk mengantarkan calon presiden dan wakil presiden 2024.

Sebuah Tanda Tanya Besar

Di tengah pertarungan elektabilitas pejabat publik, isu ini bisa dijadikan sebuah gambaran nyata. Jika PDIP sebagai partai besar di Indonesia sangatlah berpotensi. Sehingga patut untuk terus dilirik bagaimana langkah kerjanya.

Tidak ada yang tahu bagaimana langkah PDIP setelah ini. Semua tentu bertanya-tanya apakah benar Puan Maharani akan dijadikan calon wakil presiden seperti ungkapan Bambang Pacul. Namun semuanya tidak tahu.

Melihat banyak potensi calon dari PDIP, mulai dari Ganjar Pranowo, Bu Risma, hingga Prabowo yang memiliki chemistry dengan PDIP, semuanya tidak ada yang tahu. Dilihat dari elektabilitas, Puan Maharani belum benar-benar berpotensi.

Namun hal tersebut bisa diolah dengan sangat baik jika keputusan sudah ditentukan. Apalagi melita Puan Maharani adalah anak Megawati dan Cucu dari Bapak Pendiri Bangsa, Ir. Soekarno.

Memang seperti itulah sebuah politik, di belakangnya banyak siasat yang direncanakan. Banyak alternatif strategi yang disiapkan. Tujuannya hanya untuk memenangkan kontestasi pemilu yang dilakukan 5 tahun sekali tersebut.

Pesan untuk Masyarakat Indonesia

Entah Siapapun capresnya Puan wakilnya ataupun narasi lain yang ada, persatuan dan kesatuan adalah hal yang utama dalam proses pemilu. Karena seringkali, orang lupa diri dan menjadikan Pemilu sebagai momen perpecahan.

Satu kubu menghantam kubu lain, entah secara fisik, verbal, maupun diplomasi. Semua itu dilakukan demi membela calon yang dipilihnya. Hal tersebut pada dasarnya tidak perlu terjadi, karena siapapun yang jadi harusnya tetap membangun Indonesia.

Setiap calon presiden yang ada, satu hal yang penting untuk dipercaya, jika Pemilu dijadikan sebuah wadah perpecahan, maka hasil pemula tidak akan bisa dijadikan sebuah simbol perdamaian dan kesatuan. Meskipun pemilu, kita satu Indonesia, kita satu saudara.

Leave a Reply

Top