Pojokjakarta.com – terjadi sebuah kerusuhan di salah satu penjata Haiti. Insiden itu membuat dampak yang sangat buruk. Ratusan Napi kabur dari penjara Haiti dan 25 orang tewas. Termasuk kepala Penjara, benar-benar sebuah kejadian yang sangat naas.
Hal ini memang bisa saja terjadi, karena memang penjara tersebut bukanlah penjara biasa yang memenjarakan orang-orang biasa. Hal itu terbukti dengan meninggalnya kepala penjara yang seharusnya bisa menghandle penjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak didinginkan.
400 Napi Berhasil Kabur
Tentu hal ini bukanlah masalah yang biasa. Kaburnya 400 Napi dalam kejadian itu tentu akan membuat otoritas bersangkutan menjadi lebih repot lagi. Ditambah, Napi ini tidak tahu akan melakukan tindakan apa setelah mereka berhasil kabur.
Sehingga, kemungkinan besar, petugas berwenang akan kesulitan menangkap Napi itu kembali. Namun hal itu akan terus diusahakan, sehingga Napi tersebut tidak akan melakukan hal-hal yang di luar batas setelah mereka kabur.
Kejadian ini berlangsung pada hari Kamis (25/02/2021). Kabar baiknya, 200 Napi sudah kembali ditangkap dan menyisakan 200 Napi lain yang masih berkeliaran di luar sana. Seperti yang diungkapkan Menteri Komunikasi Haiti, “Polisi akan berupaya keras mendapatkan mereka kembali. Beberapa Napi diborgol dan tidak bisa kabuh jauh.”
25 Orang Tewas, termasuk Kepala Penjara
Hal yang sangat disayangkan dari insiden tersebut adalah tewasnya 25 orang. Termasuk warga sipil dan kepala penjara Haiti tersebut. Pada dasarnya, belum jelas apa yang menyebabkan tewasnya 25 orang tersebut, namun yang jelas ada satu pimpinan geng kriminal setempat yang tewas juga.
Menutu Exantus, ada warga biasa yang tidak salah juga terkena imbasnya. Ia tewas karena dibunuh oleh salah satu narapidana yang kabur saat melarikan diri dari penjara tersebut. Bahkan diperlihatkan juga dari foto AFP, menunjukkan beberapa jasad dari korban tewas yang tergeletak di luar penjara.
Tewasnya Pimpinan Geng Kriminal
Salah satu orang yang tewas dari kerusuhan tersebut adalah Arnel Joseph. Ia adalah seorang pimpinan Geng kriminal yang ditembak di sebuah pos pemeriksaan kepolisian yang berjalan 120 km sebelah utara penjara tersebut.
Tewasnya Arnel Joseph ini terjadi pada hari Jumat (26/02/2021). Kematian Arnel Joseph ini tentu bukan tanpa sebab. Selain ia sudah kabur dari penjara, ia juga menyerang patroli polisi yang menghentikan motor yang dikendarainya.
Selain itu, ia juga pernah berusaha melarikan diri dari penjara sebelumnya. Yakni sekitar bulan Juli tahun 2020. Arnel Joseph ini benar-benar sudah sangat profesional dalam hal kriminalitas. Bahkan dikabarkan ia sudah pernah dua kali kabur penjara tahun 2010 dan 2017.
Sebuah Pelajaran untuk Semua Pihak
Penjara yang ada di Haiti ini bernama Croix-des-Bouquets. Sebuah penjara yang memiliki pengamanan ketat dan kapasitas maksimum 872 Napi. Namun dikabarkan, jumlah Napi di penjara itu mencapai dua kali lipat sebelum kerusuhan itu terjadi.
Kejadian ini seharusnya dijadikan pembelajaran bagi semua pihak. Entah di Haiti maupun di seluruh dunia. Karena setiap orang ingin bebas melakukan hal yang ia inginkan. Sehingga, petugas kepolisian harus memberikan pengamanan ketat di penjara.
Hal itu harus dilakukan demi kenyamanan bersama. Kenyamanan petugas penjara maupun keamanan warga sipil biasa. Jangan sampai, seorang Napi bisa berbuat seenaknya dan mengintimidasi warga lainnya. Kasus ratusan Napi kabur dari penjara Haiti ini harusnya dijadikan evaluasi agar semua penjara di dunia memberikan pengamanan yang lebih ketat lagi terhadap penjara yang mereka bangun.