Jusuf Kalla (JK) terus diguncang fitnah. Pertama, JK dituduh menghalangi karier Rizal Ramli jadi menteri. Kedua, berhubungan dengan kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi. Paling baru JK dibilang sebagai otak dari penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), yakni Edhy Prabowo.
Tuduhan JK ada di balik dalang penangkapan Edhy diketahui melalui video berdurasi 1 menit 58 detik yang viral di media sosial. Orang dalam video tersebut ialah Calon Walikota Makassar, Danny Pomanto. Video diambil di kediaman Danny, di Jalan Amirullah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam rekaman tersebut, Danny membicarakan kasus yang mengenai Edhy Prabowo. Dalam skandal lobster-gate tersebut, eks Walikota Makassar tersebut menuding JK di balik skandal yang melibatkan Edhy.
Tidak cukup sampai di situ, Danny pun mengatakan kasus Edhy sebagai pengalihan dari (isu) Rizieq Shihab. JK sedang dihantam, berubah ke Edhy Prabowo. Lantaran anak buahnya diciduk KPK, tutur Danny, jalan Prabowo menjadi capres pun jadi tercoreng.
Jadi yang paling untung ini JK. Chaplin yang untung. Jago memang mainnya. Tetapi jika kita hafal apa yang ia ingin main ini, pungkasnya.
Setelah viral, Danny mengaku kalau dia yang terdapat di video itu. Ia menerangkan, obrolan tersebut berlangsung di rumahnya. Itu merupakan obrolan umum, analisis politik dan hak setiap orang.
Ia mengaku aneh kenapa rekaman pembicaraannya bisa beredar ke publik. Karena, obrolan itu bersifat pribadi. Tetapi, ia mengaku kalau akibat dari tersebarnya rekaman obrolan tersebut padanya tak ada masalah. Karena obyek pembahasannya adalah lingkup nasional.
Walaupun demikian, ia merasa dirugikan dengan beredarnya rekaman obrolan itu. Ia jadi dibenturkan dengan orang lain. Orang mempunyai hak untuk mempunyai pendapat dalam rumahnya sendiri.
Tanggapan Jusuf Kalla
Apa tanggapan Jusuf Kalla? Lewat juru bicaranya, Husain Abdullah menetapkan Danny akan berhadapan dengan hukum. Terlebih, dalam video tersebut, Danny menyentil nama KPK. Sehingga KPK pun penting mengklarifikasi untuk mebersihkan diri dari tuduhan Danny.
Husein mengaku aneh dengan fitnah yang disampaikan Danny. Tidak terjadi angin, tidak terjadi hujan, mendadak nyerang JK. Apa salahnya Pak JK kepada Danny Pomanto sehingga tega berbuat fitnah seperti itu. Selaku warga Makassar, Danny seperti tak mempunyai etika kepada figur yang disegani seluruh golongan.
Perbuatan Danny amat membahayakan sebab berupaya mengadu domba tokoh nasional. Ia menjelaskan, hingga sekarang JK dan Prabowo bersahabat baik. Keduanya malahan senada mendorong Anies maju dalam Pemilihan Gubernur DKI 3 tahun lalu.
Ini dapat berakibat buruk pada jalinan antarelite yang sepanjang ini berjalan baik. Ini tidak cuma permasalahan Pak JK, tetapi telah fitnah yang mengadu domba antar elite. Malahan mendemoralisasi KPK.
Tidak cuma mengecam, putra JK, Solihin Kalla malahan resmi mengadukan Danny ke Polda Sulawesi Selatan. Solihan menilai, statment Danny sudah mencemarkan reputasi Jusuf Kalla.