Iran menuduh Israel serta kelompok oposisi yang diasingkan memakai senjata yang dikontrol melalui jarak jauh untuk membunuh Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir terkenal, pada Jumat 27 November 2020 silam.
Kepala Keamanan Iran, Ali Shamkhani, menyatakan kaum penyerang memakai perlengkapan elektronik saat mobil Mohsen Fakhrizadeh diserbu di wilayah timur ibu kota Teheran.
Tanggapan Israel Pada Terbunuhnya Mohsen Fakhrizadeh
Israel belum secara terbuka mengomentari tuduhan keterlibatannya.
Pada permulaan 2000-an, Mohsen Fakhrizadeh memainkan peran utama dalam program nuklir Iran, namun pemerintah berkeras kalau kegiatan nuklir negara tersebut seluruhnya guna tujuan damai.
Iran sudah dikenai hukuman keras dari beberapa negara Barat yang memiliki tujuan untuk menghindari pengembangan senjata nuklir di negara tersebut.
Bagaimana ilmuwan tersebut tewas?
Ketika serangan berlangsung, sebuah bom di dalam truk pikap Nissan pun dikabarkan meledak.
Unggahan gambar-gambar di media sosial memperlihatkan jalanan yang dipadati puing-puing dan darah, dan sisa tembakan peluru di semua permukaan mobil.
Awal mulanya, kementerian pertahanan mengatakan baku tembak antara pengawal Fakhrizadeh dan sejumlah laki-laki bersenjata.
Sebuah laporan Iran melansir kaum saksi mata yang menyatakan 3 hingga 4 orang, yang dibilang teroris, terbunuh.
Setelah itu media Iran menyatakan ilmuwan itu sesungguhnya sudah dibunuh oleh senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh ataupun senjata yang dikendalikan oleh satelit.
Dan pada Senin (30/11), Laksamana Muda Shamkhani, yang mengepalai Dewan Keamanan Nasional Agung, membetulkan kalau itu ialah serangan jarak jauh, memakai cara khusus.
Operasi yang amat kompleks dengan memakai perlengkapan elektronik, katanya di kegiatan pemakaman. Tak ada seorang pun yang muncul di lokasi tersebut.
Ia menyatakan badan intelijen dan keamanan Iran sudah tahu adanya rencana buat membunuh Fakhrizadeh. Dan malahan sudah memprediksi di mana serangan tersebut akan berlangsung.
Tentang siapa yang mesti disalahkan, ia menamakan kelompok oposisi Iran yang diasingkan, Mujahidin-e Khalq dan Israel.
Eli Cohen, Menteri Intelijen Israel, menyatakan pada Senin 30 November 2020 dalam suatu interview dengan sebuah stasiun radio. Ia tak kenal siapa yang ada di balik pembunuhan tersebut.
Tetapi, seorang pejabat senior Israel menyatakan kalau Aspirasi Iran buat senjata nuklir, yang diperkenalkan oleh Fakhrizadeh, memunculkan ancaman sebegitu rupa sehingga dunia mesti berterima kasih kepada Israel.
Senjata Jarak Jauh
Senapan mesin dan senjata darat yang dikendalikan dari jarak jauh kini banyak dipakai di seluruh Timur tengah, berdasar laporan Forbes.
Senjata-senjata tersebut dipakai baik oleh tentara profesional, seperti yang dipasang pada kendaraan tempur, dan pula oleh kelompok milisi.
Penuturan versi Iran mengenai bagaimana ilmuwan nuklir top negara tersebut disergap dan dibunuh kelihatannya silih berlawanan.
Versi terkini, mengikutsertakan kendaraan yang dikendalikan dari jarah jauh, dan malahan lebih aneh lagi, senjata yang dikendalikan dari jarak jauh. Versi ini terdengar kurang masuk akal, walaupun tidak berarti mustahil.