
“Di tengah derasnya arus dan luapan air, semangat gotong-royong dan kebersamaan warga Medan adalah perahu yang mengarungi segala rintangan.”
Medan, 27 November 2024 – Banjir Medan yang melanda kota sejak dini hari ini mengakibatkan sejumlah wilayah terendam air, termasuk beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kecamatan Medan Barat. Hujan deras yang mengguyur kota sejak malam sebelumnya menyebabkan Sungai Deli, Sungai Babura, dan Sungai Belawan meluap, menggenangi berbagai titik di Medan. Ribuan warga terdampak Banjir ini, banyak di antaranya harus dievakuasi dari rumah mereka yang terendam air.
Banjir Medan , Evakuasi Warga
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang juga merupakan Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu), mengatakan bahwa ada lima kecamatan yang terdampak Banjir Medan ini. Bobby menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan evakuasi sejak pukul 03.00 WIB untuk memindahkan warga yang terjebak di area yang terendam.
“Intensitas hujan yang tinggi dan meluapan sungai ini menyebabkan Banjir Medan yang parah di beberapa wilayah,” kata Bobby. Dia juga menambahkan bahwa pihaknya masih dalam proses pendataan terhadap para warga yang terkena banjir untuk memberikan bantuan yang diperlukan.
Situasi di Kecamatan Medan Barat
Di Kecamatan Medan Barat, dua lokasi yang terendam banjir adalah Jalan Hindu dan Jalan Pinang II, Kelurahan Kesawan. Ketinggian air di beberapa area mencapai satu setengah meter, mengakibatkan beberapa TPS terendam dan warga harus dievakuasi. Petugas evakuasi berusaha keras untuk menyelamatkan warga yang terjebak di rumah mereka, terutama anak-anak dan lansia.
Seorang warga bernama Linda menceritakan pengalamannya saat dievakuasi. “Kami terbangun oleh suara air yang masuk ke rumah kami. Dalam hitungan menit, air sudah setinggi pinggang. Kami terpaksa naik ke atap untuk menunggu bantuan,” katanya. Linda dan keluarganya akhirnya berhasil dievakuasi oleh petugas menggunakan perahu karet.
Banjir Medan , Dampak di Simpang Kampung Lalang
Selain itu, Banjir Medan juga merendam simpang Kampung Lalang, yang menyebabkan banyak sepeda motor mogok. Warga pun berusaha membantu pengendara mendorong sepeda motor yang terendam air. Banjir Medan ini juga menyebabkan kemacetan parah di beberapa ruas jalan utama, menghambat aktivitas warga yang mencoba berangkat kerja atau sekolah.
Andi, seorang pengendara sepeda motor yang terjebak banjir, mengungkapkan kekesalannya. “Ini sudah ketiga kalinya motor saya mogok karena banjir. Setiap tahun, kita selalu menghadapi masalah yang sama dan sepertinya tidak ada solusi yang nyata,” ujarnya.
Kritik terhadap Pemerintah
Hasto Kristiyanto, Sekjen PDI Perjuangan, menyinggung bahwa Banjir Medan ini adalah akibat dari kebijakan wali kota Medan yang berantakan. “Banjir Medan yang melanda saat Pilkada ini adalah bukti dari kebijakan yang tidak tepat,” ujar Hasto. Dia menambahkan bahwa pemerintah kota perlu segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah banjir ini agar tidak terus berulang setiap tahun.
Tindakan Pemerintah Kota
Meski demikian, Bobby Nasution menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk menyelesaikan masalah Banjir ini dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. “Kami akan terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan untuk warga yang terkena Banjir Medan,” ujar Bobby. Dia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan posko-posko pengungsian dan bantuan logistik bagi warga yang terpaksa mengungsi.
Warga yang terdampak Banjir mulai berdatangan ke posko pengungsian yang didirikan oleh pemerintah kota. Posko ini menyediakan tempat tidur, makanan, dan kebutuhan dasar lainnya bagi warga yang kehilangan tempat tinggal sementara. Sejumlah relawan juga ikut membantu dalam pendistribusian bantuan.
Kondisi di Lapangan
Tim SAR dan relawan terus bekerja keras untuk membantu evakuasi dan pendistribusian bantuan. Di beberapa tempat, warga berinisiatif membantu satu sama lain, menunjukkan semangat gotong-royong di tengah Banjir Medan. “Kami harus saling bantu. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kita sebagai warga untuk bersama-sama menghadapi bencana ini,” kata Taufik, seorang relawan yang membantu evakuasi.
Di tengah situasi darurat ini, beberapa warga yang sudah dievakuasi memilih untuk kembali ke rumah mereka guna menyelamatkan barang-barang berharga. Namun, petugas terus mengingatkan agar warga tetap di tempat yang aman dan tidak mengambil risiko.
Penanganan Jangka Panjang
Banjir Medan ini menjadi perhatian utama, terutama di tengah Pilkada yang sedang berlangsung. Pihak pemerintah dan warga berusaha bekerja sama untuk mengatasi masalah Banjir Medan dan memastikan keamanan serta kenyamanan seluruh warga Medan. Bobby Nasution berkomitmen untuk mengimplementasikan program penanggulangan Banjir yang lebih komprehensif di masa depan. “Kami akan melakukan kajian menyeluruh terhadap sistem drainase kota, normalisasi sungai, dan pembangunan infrastruktur yang mendukung mitigasi banjir. Ini adalah prioritas kami untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang,” tegas Bobby.