Tiap-tiap orang mempunyai waku makan yang berlainan. Ada yang lama dan ada juga yang makan terlampau cepat. Sesungguhnya berapakah waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan makan dan apa dampaknya akibat makan terlalu cepat?
Sudah tahukah adanya berita yang tengah ramai belakangan ini tentang aturan makan 20 menit? Aturan itu tentu saja menuai pro dan kontra dari masyarakat. Pasalnya dengan adanya aturan itu, maka mengharuskan seseorang untuk menghabisi makanannya dengan cepat. Kritik itu marak disampaikan oleh masyarakat lewat meme kocak serta menggelitik.
Tidak sedikit masyarakat yang menilai aturan itu tak praktis. Bukan cuma itu, banyak pula masyarakat yang kuatir dengan risiko yang muncul akibat makan terlalu cepat. Salah satu diantaranya ialah mempunyai efek samping pada kesehatan yang amat membahayakan tubuh. Berikut ini berbagai jenis penyakit yang akan mengintai akibat makan terlalu cepat.
Gangguan Pencernaan
Makan terlalu cepat bisa berdampak terhadap pencernaan. Dampak ini biasa terjadi jika tubuh keseringan makan dengan waktu sebentar. Sehingga reaksi tubuh menjadi kurang nyaman, perut seolah terasa seperti terbakar dan terdapat hawa panas. Bila rutinitas ini terus dilakukan, maka bisa menaikkan risiko terserang batu empedu.
Menyebabkan Obesitas
Mengkonsumsi makanan dengan kondisi tergesa-gesa, acap kali dihubungkan dengan risiko berat badan berlebihan atau obesitas. Pasalnya saat seseorang makan dengan cepat, maka rasa lapar akan gampang datang ketimbang mereka yang makan dengan rileks. Hal ini lantaran mengkonsumsi makanan dengan waktu sempit akan menganggu hormon usus yang mengontrol nafsu makan dan memberikan tanda kapan tubuh merasa kenyang.
Berisiko Terkena Penyakit Jantung dan Stroke
Resistensi insulin amat berhubungan erat dengan sindrom metabolik. Yakni sekumpulan faktor yang menaikkan risiko penyakit jantung dan stroke. Suatu penelitian menyatakan kalau makan terlalu cepat condong mempunyai lingkar pinggang besar dan berisiko terkena kolesterol dengan lebih cepat. Kedua keadaan itu merupakan faktor risiko yang menimbulkan sindrom metabolik dan bisa dibilang bahwa itu menjadi pertanda seseorang terserang penyakit jantung.
Diabetes
Sesungguhnya mengkonsumsi makanan dengan tergesa-gesa tidak mengakibatkan diabetes tipe 2. Cuma ada kemungkinan kalau kebiasaan itu bisa memberikan dorongan lebih pada tubuh ke arah itu. Karena makan terlampau cepat dihubungkan dengan risiko resistensi insulin yang lebih tinggi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah dan insulin.
Kondisi itu bisa terjadi karena tubuh tidak memakai insulin secara efisien sehingga lama-lama bisa mengakibatkan diabetes tipe 2. Makan tergesa-gesa berkaitan dengan obesitas selaku penyebab terpenting resistensi insulin.
Tidak Bisa Membedakan Rasa Lapar dan Kenyang
Dampak akibat makan terlalu cepat yang lainnya adalah Anda akan kehilangan tanda isyarat rasa lapar dan kenyang yang sebenarnya. Kebiasaan makan tergesa-gesa pun bisa memperparah kondisi emosi sehingga akan meluapkan sensasi lapar ataupun kenyang yang semestinya dapat kita rasakan.
Mengiritasi Lambung
Suatu riset di Korea menyatakan bahwa orang yang menderita iritasi lambung adalah mereka yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi makanan terlampau cepat. Keadaan itu membuat makanan menjadi lebih lama berada di perut. Sehingga lambung terserang asam lambung yang kemudian mengiritasi bagian lambung.
Tersedak
Dampak yang paling kerap terjadi karena menghabiskan makanan dengan tergesa-gesa ialah tersedak. Karena orang yang menghabiskan makanan dengan tergesa-gesa umumnya akan langsung menelan makanannya tanpa mengunyahnya terlebih dahulu. Kondisi itulah yang mengakibatkan tersedak. Hal ini tak dapat dianggap sepele. Di ranah kedokteran, tersedak bisa mengakibatkan kematian. Lantaran saat tersedak, tenggorokan akan menjalani iritasi, lantas mengalami kerusakan sampai sesak napas.
Jadi demikianlah berbagai dampak akibat makan terlalu cepat. Sesudah mengenali dampaknya, apakah Anda masih mau melakukannya? Mari lekas kurangi kebiasaan itu supaya terhindar dari beberapa masalah di atas.
