Keberadaan Moeldoko yang masih berselisih dengan AHY semakin mencuat, hingga AHY akhirnya buka suara. AHY menyatakan bahwa Moeldoko terjebak makelar politik, keadaan ini bisa dilihat dari respon Moeldoko yang menyatakan kebohongan demi kebohongan juga menghasut tubuh Demokrat. Persetujuan Moeldoko atas keputusan Konferensi Deli Serdang memilih Moeldoko sebagai ketua Demokrat versi Deli Serdang ini menuai konflik.
Tanggapan AHY Atas Cuitan Moeldoko
Para mantan kader demokrat yang tidak mendukung AHY melakukan perlawanan dengan mengadakan Konferensi Luar Biasa. Hal ini dilakukan dimana tujuannya yaitu melengserkan kubu AHY dari posisi partai Demokrat serta merebut kekuasaan.
Menurut AHY, apa yang dilakukan Moeldoko ini justru memicu pembelotan serta menjadi penghianat partai. Moeldoko telah terpengaruh oleh para mantan kader Demokrat sehingga mempengaruhi MDK untuk menyerang AHY.
Jika Moeldoko mau mengakui bahwa dirinya tengah masuk perangkap makelar politik dan meminta maaf, maka pintu maaf selalu terbuka. Selama tiga minggu Moeldoko menyuarakan ujaran-ujaran mengenai Demokrat akhirnya AHY kembali buka suara menanggapi isu yang dinyatakan.
AHY menyatakan bahwa selama ini Moeldoko hanya menggiring opini public dimana menyatakan hal yang tidak terjadi. Dengan menuduh demokrat memiliki ideologi lain, padahal berdasarkan keterangan AHY, Demokrat selalu menjunjung tinggi nilai Pancasila dan demokrasi serta menampung semua aspirasi masyarakat dengan segala perbedaannya.
Dalam tubuh Demokrat yang sejak awal sudah sesuai dengan nilai AD ART partai juga Visi Misinya. Menurut AHY sebagai ketum resmi partai Demokrat menyatakan bahwa apa yang Moeldoko katakan tersebut hanya mengada-ada saja. bahkan Moeldoko dituduh sebagai pengkhianat partai Demokrat, membelot dan suka menghasut.
Sementara itu, berdasarkan KLB Deli Serdang, Moeldoko mendapat dukungan penuh untuk menjadi ketua partai Demokrat. Dengan mengajukan diri ke Kemenkumham agar mendapatkan izin sesuai aturan partai dan perundang-undangan yang berlaku.
Pihak dari AHY tetap menganggap Moeldoko terjebak makelar politik. Dimana kuburnya dianggap sebagai sekelompok orang yang ingin merusak partai Demokrat dan menebar kebohongan partai bergambar bintang mercy itu.
Moeldoko Harus Berkaca Diri
Ambisi Moeldoko yang ingin menjabat dan merebut partai demokrat seharusnya dihentikan. Justru Moeldoko wajib berkaca diri tentang dirinya yang telah salah langkah dan mempercayai pendukungnya untuk maju merebut partai Demokrat.
Meskipun sudah terjadi KLB tidak menjamin ke depan bahwa hal tersebut diterima dan diakui. Justru kubu MDK ini dianggap makelarr kepada partai Demokrat yang sesungguhnya.
Namun ternyata melalui akun instagram milik Moeldoko, ia justru mengungkapkan bahwa dirinya sedang menyelamatkan ideologi partai. Bahkan dengan pernyataan beraninya tersebut ia menuduh Demokrat saat ini dalam kepentingan ideologi lain dan Moeldoko harus bertindak guna menyelamatkan bangsa ini melalui partai Demokrat.
Tidak sampai disitu, Moeldoko melontarkan pernyataan demi pernyataan selama tiga minggu ini sejak diajukannya izin ke Kemenkumham. Yang mana berkas masuk sempat tidak lengkap, kemudian pihak Moeldoko segera melengkapi berkasnya. Dengan keyakinan yang tinggi kubunya berharap bahwa Yasonna akan meloloskan izin kepengurusan yang baru.
Konflik antara AHY dan Moeldoko semakin memanas, ketika AHY akhirnya angkat bicara terkait tindakan Moeldoko dan ucapannya. AHY selaku ketua resmi partai Demokrat memandang kejadian Moeldoko terjebak makelar politik. Dimana pintu maaf AHY dan Demokrat tetap terbuka lebar untuk Moeldoko jika MDK mau mengakui hal tersebut.
Namun dilihat dari sikap MDK yang terkesan begitu percaya diri dan semakin ambisius. Tidak akan pernah mungkin Moeldoko mengakui tentang dirinya yang sedang terjebak dalam lingkaran. Dia justru semakin yakin akan kepemimpinannya untuk membawa Demokrat ke arah lebih baik .