You are here

Tuntutan Mundur PM Thailand Oleh Pendemo Terus Digaungkan

Tuntutan Mundur PM Thailand
Bagikan Artikel Ini

Situasi politik di Negeri Gajah Putih sedang dalam kondisi tidak menentu. Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, mengatakan enggan mundur dari jabatannya walaupun telah banyak aksi demo yang menentang dirinya agar segera mundur dari jabatannya. Ia menegaskan bahwa tidak akan memenuhi tuntutan mundur PM Thailand meski ada puluhan ribu pendemo yang menginginkan dirinya turun dari jabatannya.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha bahkan mengancam dan meminta massa yang melakukan aksi untuk tidak mempertahankan tuntutan yang digaungkan. Para demonstran telah turun ke jalan hingga hampir 3 bulan berturut-turut. Para demonstran mendesak agar Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mundur dan meminta untuk melakukan amandemen pada konstitusi agar kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn dibatasi.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha menegaskan  bahwa dirinya tidak akan mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri. Ia juga meminta agar pemerintah segera menetapkan status darurat. Ia menegaskan bahwa aksi demonstrasi yang terjadi telah mengarah ke arah kekerasan. Dengan adanya situasi seperti itu, maka pemerintah harus menerapkan kebijakan status darurat hingga 30 hari lamanya.

Prayuth juga memberikan peringatan kepada para demonstran agar para demonstran tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan. Jika demonstran masih melanggar, maka dirinya akan menempuh jalur hukum untuk menentang aksi yang dilakukan oleh para demonstran.

Kemenangan Pasca Pemilu Dianggap Ada Campur Tangan Pemerintah

Sebelumnya Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha berhasil mendapatkan kekuasaan pasca melakukan kudeta pada tahun 2014 lalu. Kemudian dirinya kembali berhasil mendapatkan kekuasaan kembali setelah dilakukan pemilihan umum.

Namun sebagian pengunjuk rasa mengatakan bahwa kekuasaan yang didapatkan oleh Prayuth merupakan hasil dari perbuatan curang. Para demonstran berpendapat bahwa yang telah dilakukan dengan mencurangi hasil pemilu adalah sebagai langkah agar tetap berkuasa dan memiliki kepemimpinan.

Kendati mendapat protes dan kritik pedas, Prayuth membantah segala tuduhan yang ditujukan para demonstran kepada dirinya. Hingga sejauh ini aksi demo yang terjadi di Thailand berlangsung dengan cara damai, kendati demikian terdapat laporan pemerintah yang mengatakan bahwa terdapat insiden.

Dalam insiden tersebut, iring-iringan Ratu Suthida mendapat sambutan kurang mengenakkan berupa cemooh dan juga ejekan oleh para demonstran. Selain itu aksi protes tuntutan mundur PM Thailand juga menyebabkan stabilitas ekonomi dan juga keamanan mengalami penurunan yang cukup drastis.

Dua aspek yang menjadi perhatian utama pemerintah Thailand juga menjadi alasan penting terkait langkah langkah darurat yang diambil. Pada Jumat lalu ada dua orang pria yang ditangkap oleh pihak Kepolisian dengan tuduhan bahwa kedua pria tersebut memiliki niat untuk mencelakakan sang ratu.

Jika dari hasil penyelidikan yang dilakukan mengungkapkan bahwa benar kedua pria yang diamankan akan mencelakakan sang ratu maka aka nada vonis maksimal yaitu hukuman mati.

Aksi Akan Tetap Berlanjut

Status darurat yang diberlakukan oleh pemerintah sendiri ditentang oleh para demonstran. Tidak hanya persoalan status darurat, pendemo juga mengecam adanya penangkapan terhadap lebih dari 40 pendemo yang terjadi pada minggu lalu tersebut.

Jika apa yang diinginkan oleh pendemo tidak digubris oleh pemerintah, maka pendemo akan tetap melanjutkan aksi. Pendemo mengancam akan melakukan aksi lainnya pada Jumat pukul 17.00 waktu setempat.

Selain pendemo, partai oposisi juga menentang adanya pemberlakuan status darurat oleh pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha.

Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah dan juga Vajiralongkorn belum menanggapi permintaan lebih lanjut para demonstran. Akibat kasus ini sendiri ancaman sudah mencapai batas maksimal, bahkan sempat terjadi enam ledakan saat dihelatnya Pertemuan Keamanan Asia Tenggara.

Dilansir dari Channel News Asia, Prayut juga mengatakan bahwa saat ini dirinya juga tengah membentuk komite. Komite yang dibentuk bertujuan untuk menyelidiki tuduhan dari para pendemo terkait dirinya yang dianggap melakukan kecurangan saat pemilu.

 

lilik sumarsih
Petualang,photographer dan penulis artikel tentang traveling dan alam liar

Leave a Reply

Top