
Pojokjakarta.com – Dalam agenda Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta pada Senin (20/6), Presiden Joko Widodo menyatakan komitmen untuk terus memberikan subsidi harga bahan bakar.
Subsidi harga bahan bakar yang dimkasud termasuk kategori minyak, gas, dan juga listrik. Presiden tetap memegang niatan tersebut, meskipun beban fiskal pemerintah saat ini dipandang cukup berat.
“Walaupun beban fiskal kita berat, pemerintah sudah berkomitmen, untuk terus memberikan subsidi kepada masyarakat. Baik yang berkaitan dengan BBM Pertalite dan solar, yang berkaitan dengan gas, dan listrik. Ini yang terus kita jaga,” ungkap Presiden.
Penanganan Kondisi Fiskal Negara
Upaya memperlonggar kondisi fiskal Negara saat ini, atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Presiden memerintahkan kepada kementerian serta lembaga, dan BUMN agar menerapkan efisiensi belanja semaksimal mungkin.
Tak lain tujuannya agar kondisi fiskal tidak semakin terdesak, seperti yang dipaparkan oleh Presiden Jokowi,
“Agar pemerintah memiliki kelonggaran fiskal,” Imbuh Jokowi.
Presiden memberi penguatan, kebijakan saat ini tertuju untuk memprioritaskan agar harga barang, baik berupa energi dan pangan, dapat terjangkau oleh seluruh masyarakat.
Sebagai Presiden, Jokowi memerintahkan jajarannya untuk bisa meningkatkan secara signifikan produksi barang dalam negeri. Tentu saja hal ini agar mampu meminimalisasi impor, sehingga bisa turut andil menjaga ketersediaan barang serta stabilitas harga di pasar.
Janji Minyak Goreng Turun
Terkait komoditas pangan, utamanya yang menyita banyak energi dan perhatian masyarakat, yakni bahan masak minyak goreng curah.
Secara khusus Jokowi telah memerintahkan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, serta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, untuk memastikan harga di seluruh provinsi bisa setara dengan ketentuan pemerintah sebesar Rp14 ribu per liternya.
Merespon hal tersebut, Menteri Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta kurun waktu untuk mengatasinya selama dua pekan sampai satu bulan agar bisa menurunkan harga minyak goreng curah menjadi Rp14 ribu per liter secara merata.
Pernyataan tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Jokowi,
“Tadi saya menanyakan kepada pak menko marinves, dan tanya juga ke pak mendag yang baru, masih minta waktu dua minggu sampai satu bulan agar merata. Saya kira secepatnya, agar harga terjangkau oleh masyarakat bawah,” tuturnya.
Mendag Zulkifli sendiri mengklaim telah mengetahui dengan pasti, biang kerok yang menjadi musabab kenaikan dan kelangkaan harga minyak goring di Indonesia.
Rencananya, pemerintah akan memantau harga serta pergerakan distribusi minyak goreng melalui Sistem Informasi Minyak Goreng Curah atau disingkat “SIMIRAH”
SIMIRAH adalah platform yang dirancang dengan fitur, antara lain informasi mengenai produksi, sebaran pendistribusian (lokasi produsen dan distributor), pelacakan distribusi MGC, dan real-time distribusi nasional.