
Pojokjakarta.com – Pelaku tindak kejahatan seksual Herry Wirawan saat ini sudah berada di Rutan Bandung. Saat ini, ia dinyatakan sebagai tahanan titipan pengadilan negeri Bandung. Saat berbincang, ia mengakui semua kejahatannya. Bahkan, Herry Wirawan masih bisa tersenyum dengan berbagai kasus yang dia lakukan.
Publik pun geram dengan foto Herry yang tersenyum itu. Publik tidak sabar menunggu keputusan hukuman apa yang setimpal dengan tindakan yang dilakukan Herry terhadap santriwati di yayasan yang ia pimpin.
Hingga saat ini, diketahui korban dari aksi biadab yang dilakukan Herry selama 5 tahun terakhir ini berjumlah 12 orang. Diantara dari korban tersebut sudah hamil dan ada yang sudah melahirkan.
Dugaan Herry Adalah Seorang Psikopat
Setelah dugaan yang dilakukan publik, pihak dokter spesialis kejiwaan di Bandung angkat bicara. Berbagai tindakan yang dilakukan oleh Harry sudah menjadi sebuah indikasi kuat jika ia memang seorang psikopat.
Semua disiplin norma, hukum, dan lainnya sudah dilanggar oleh Herry dengan aksi hinanya. Hal tersebut dilakukan hanya untuk memuaskan ego dan hawa nafsu Herry sendiri yang pada dasarnya sudah bermasalah.
Terlebih, yang menjadi korban adalah anak-anak di bawah umur. Sehingga indikasi semakin kuat jika Herry memiliki sebuah kelainan kepribadian psikopat. Hal ini tentu penting bagi catatan pengadilan saat dilakukan peradilan untuk terdakwa Herry ini.
Selain itu, data yang disampaikan oleh dokter spesialis kejiwaan ini juga bisa dijadikan sebuah PR bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia. Jangan-jangan, kasus yang dilakukan oleh Herry Wirawan ini hanya sebuah fenomena gunung es. Dimana, kasus-kasus semacam ini kemungkinan terjadi namun belum terlihat.
Sehingga, pemerintah harus lebih fokus untuk mengatasi berbagai masalah ini. Sebab banyak potensi korban jika dibiarkan saja. Adanya kasus ini seharusnya menjadi dasar bagi pemerintah dan masyarakat untuk melakukan berbagai tindakan preventif agar mencegah kejadian tersebut terulang kembali.
Saat ini, di lingkungan manapun, potensi terjadinya kasus asusila sangat tinggi. Lingkungan pendidikan sama sekali tidak menentukan. Banyak serigala di lingkungan pendidikan yang berbahaya bagi pertumbuhan generasi muda.
Masyarakat Harus Lebih Waspada
Meskipun menyadari semua perbuatannya, Herry Wirawan masih bisa tersenyum. Hal tersebut seakan-akan menjadi indikasi jika penjahat kejahatan ini tidak terlihat begitu besar. Terlebih bagi para pelaku hal tersebut sudah dilandaskan oleh dalil agama yang membolehkan. Meskipun secara hukum tindakan semacam itu adalah salah.
Maka dari itu, orang tua maupun masyarakat umum harus lebih berhati-hati ketika menitipkan anaknya di sebuah lembaga pendidikan. Terlebih lagi jika lembaga pendidikan tersebut tidak begitu jelas identitasnya.
Orang tua dituntut untuk memilih secara jeli lembaga mana yang benar-benar aman bagi pertumbuhan fisik dan jiwa anak-anaknya. Sehingga, diharapkan kasus biadab yang dilakukan oleh Herry ini tidak terjadi kembali di masa mendatang.