You are here
Home > Berita Nasional >

Risma Marah-marah ke Warga Gorontalo, Gubernur Tidak Terima

Risma Marah marah ke Warga Gorontalo
Bagikan Artikel Ini

Pojokjakarta.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali mendulang kontroversih. Kali ini, Risma marah-marah ke warga Gorontalo sebab masalah PKH. Diketahui, ada pihak yang mencoret nama penerima PKH, sehingga Risma marah-marah sambil menuding warga Gorontalo.

Sikap emosional yang ditunjukkan oleh Menteri Sosial tersebut tentu membuat publik saling memberikan komentar. Ada yang memuji ketegasan Risma dan ada yang menyalahkan Risma karena dinilai hal tersebut terlalu berlebihan. Apalagi untuk sekelas pejabat Menteri.

Bahkan Rusli Habibie sebagai gubernur Gorontalo mengatakan jika tidak terima dengan sikap tersebut.  Ia menilai jika sikap Risma sama sekali tidak patut dilakukan oleh pejabat berpangkat menteri. Ini adalah contoh buruk bagaimana seorang pejabat negara bersikap. Sebab, masalah tidak bisa selesai begitu saja dengan amarah dan emosi.

Gubernur Minta Jokowi Mengevaluasi Sikap Risma

Sebagai pembantu Presiden di sektor Sosial, Risma tentu bertanggung jawab untuk mengakomodir program negara di ranah sosial. Namun sikapnya kali ini benar-benar membuat gubernur Gorontalo tidak terima. Ia secara khusus meminta kepada Presiden untuk mengevaluasi sikap Risma terhadap warganya tersebut.

Sikap Gubernur tersebut membuat video Risma marah-marah menjadi viral di media sosial. Banyak yang berkomentar sudah bosan dengan amarah Bu Risma yang terlalu emosional. Apalagi saat ini jawabannya adalah Menteri Sosial. Bukan lagi Walikota Surabaya.

Gubernur Gorontalo mengatakan secara jujur sedih melihat video tersebut. Ia merasa pejabat-pejabat sebelumnya tidak ada yang seperti ini. Baru kali ini, ada Menteri Sosial marah-marah ke warga atas dasar kesalahan tertentu.

“Pangkat dan jabatan harus kita jaga. Tidak adanya pangkat tersebut, semua kita tinggalkan. Kalau dia salah,ya dikoreksi.” Kata Gubernur Gorontalo tersebut.

Pengamat, “Gaya Marah-marah Risma Tidak Menarik Publik”

Sikap emosional yang ditunjukkan oleh Risma dinilai oleh para pengamat sebagai politik drama. Sebuah gaya komunikasi emosional yang tidak cocok dibawa ke politik nasional. Sikap Risma yang marah-marah malah membuat dirinya tidak terlihat profesional ketika menjabat.

Model politik yang seperti ini mungkin menarik perhatian dan efektif dilakukan ketika awal. Namun akan sangat buruk jika dilakukan secara terus-menerus. Pasalnya, akan terlihat membosankan dan seolah dibuat-buat.

Namun hal tersebut tidak terlalu dipandang saat ini. Publik tetap menilai jika sikap Risma kali ini terlihat lebih dibuat-buat. Sehingga tidak ada kesan ketegasan. Selain itu, posisinya juga di Gorontalo yang membuatnya terlihat tidak profesional.

Banyak netizen yang mengiri jika video tersebut memang sengaja dibuat. Sehingga publik menilai jika Risma benar-benar tegas sebagai seorang menteri. Entah apapun tujuannya, kemarahan Risma kali ini terkesan tidak natural.

Risma marah-marah ke warga Gorontalo bukanlah sebuah sikap yang pantas ditiru oleh masyarakat. apalagi posisinya adalah seorang Menteri Sosial yang harus menampakkan sikap profesional dan mengayomi.

Leave a Reply

Top