Kabar panas datang dari dunia persepakbolaan Indonesia. Ini berawal dari Kaesang, anak presiden yang bertemu dengan Pieter Tanuari, pemilik Bali United. Beredar rumor bahwa klub bola tersebut akan dibeli Kaesang.
Beberapa waktu lalu, Kaesang sempat membuat polling melalui akun twitternya. Ia menanyakan ke netizen lebih enak mana apakah menjadi pemain bola atau membeli klubnya kemudian mendatangkan pemain hebat.
Hasil polling tersebut sebesar tujuh puluh empat persen pemain memilih untuk membeli tim bola, sisanya jadi pemain bola. Rupanya, Kaesang sedang ingin membuat gebrakan baru setelah ia mendalami dunia kuliner.
Akhir-akhir ini dirinya juga baru saja hengkang dari salah satu divisi MLBB tim Genflix yakni Aerowolf. Tidak pernah dimainkan tetapi tiba-tiba masuk jajaran roster out. Banyak juga yang baru tahu perihal dirinya tergabung dalam roster.
Menjadi Brand Ambassador atau Membeli Klub?
Kemungkinan besar menjadi brand Ambassador saja karena dia menyematkan brand Terna Kopi. Memang tidaklah cocok jadi roster, karena main Kimmy saja masih buta map. Cocoknya jadi pemilik tim. Hengkang dari Aerowolf, Kaesang mencoba peruntungan baru dengan melirik klub Bola.
Bali United menjadi klub bola yang ia lirik. Beberapa jam kemudian setelah ia membuat polling, Kaesang mengunggah foto tengah bersalaman dengan Pieter Tanuari, selaku pemilik klub bola tersebut.
Menarik, karena melihat caption yang dituliskan Kaesang yakni “deal ya” menandakan dirinya membeli klub bola tersebut. Cuitannya itu sudah disukai lebih dari tiga ribu orang dan dua ratus tujuh puluhan komentar.
Kemudian, Kaesang tampaknya ingin memancing keingintahuan netizen dengan melakukan percakapan bersama admin dari klub bola Bali @BaliUTD. Kaesang kembali mengunggah foto bersama Peter dengan pose memegang Jersey dengan nomor punggung satu dan tertulis namanya.
Netizen pun semakin ramai membicarakan perihal ini. Banyak yang mengatakan bahwa sang pemilik klub sengaja mendatangkan Kaesang untuk menaikkan nilai saham klub tersebut saja. Memang ini tidak sepenuhnya salah mengingat masuknya Kaesang di klub MLBB beberapa waktu lalu.
Salah satu tujuannya untuk menaikkan pamor klub dan menambah nilai jual di mata investor dan juga publik. Namanya saja brand Ambassador, kemungkinan kali ini bergabungnya kaesang ke Bali United juga tujuannya sama, menambah nilai jual klub.
Perlu diketahui, klub sepak bola asal Bali ini sudah masuk ke bursa saham dengan kode BOLA. Nilai saham, per tiga hari lalu saja sebesar Rp 298 per lembarnya. Nilai ini turun dibanding saat penutupan hari sebelumnya yakni seharga Rp 300.
Kaesang Masuk Saham Langsung Melonjak
Setelah postingan sang pemilik Bali United bersama Kaesang beredar, harga saham langsung naik, frekuensinya juga melonjak. Ini terjadi tepatnya pada Jumat, 26 Februari 2021 dimana terjadi sebanyak 458 transaksi.
Volumenya mencapai tiga jutaan lembar. Saham pun ditutup dengan kondisi naik di poin 14 senilai Rp 306 per lembarnya. Sudah pasti, sosok Kaesang lah yang membuat frekuensi perdagangan ini melonjak. Sejauh ini, belum ada laporan resmi mengenai kepemilikan saham anak presiden itu.
Laporan terbaru hanya menyebutkan penjualan terakhir pada Jumat, 27 November 2021 atas nama Miranda. Persentase saham yang ditransaksikan atas namanya mencapai 5 persen dengan harga per lembar Rp 330.
Kepemilikannya menurun dari 5, 25 (lima koma dua lima) persen menjadi 0,25 (nol koma dua lima) persen saja. Sahamnya ini termasuk yang dibeli Pieter dimana Pieter sendiri memborong hingga 300 juta lembar saham dengan harga Rp 329,92 per lembar.
Ia juga membeli sebanyak dua jutaan lembar saham pada 11 Februari. Menyusul satu jutaan pada 15 Februari. Pieter memang mendominasi kepemilikan saham dari Bali United yang awalnya 28, 6 (dua puluh delapan koma enam) persen naik menjadi 31, 88 (tiga puluh delapan koma delapan delapan) persen.
