Bandara Ngloram adalah bandara milik PT. Pertamina (Persero). Pada tahun 2018 Bandara tersebut diserahkan kepada pemerintah. Pemerintah menargetkan dapat melayani penerbangan komersial di bandara itu.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, bandara itu dipersiapkan menjadi bandara pengumpan. Rencananya bandara ini untuk melayani penerbangan tujuan Banyuwangi, Malang, Halim Perdanakusuma Jakarta, Balikpapan, dan Semarang.
Bandara Ngloram diharapkan dapat melayani penerbangan reguler dan penerbangan carter. BKS (Budi Karya Sumadi) mengutarakan, pada 30 Desember 2020 lalu, telah dilaksanakan proving flight dengan pesawat NAM Air ATR-72 untuk meyakinkan aspek keselamatan dan pendaratan penerbangan.
Pengembangan Bandara Ngloram
Sekadar informasi, pengembangan Bandara Ngloram dilakukan melalui empat tahap. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2019 tentang Penetapan Lokasi Bandara Ngloram.
Pembangunan tahap pertama sudah selesai. Pembangunan meliputi pemasangan airfield lighting system atau AFL, pemasangan pagar, pembangunan apron, pembangunan taxiway, dan pengembangan landas pacu sepanjang 1.500×30 meter.
Lantas, pemerintah mengembangkan bagian terminal penumpang seluas 2.850 meter. Pengembangan terminal belum seluruhnya usai dan baru mencapai 35%.
Tahun ini, pembangunan akan diteruskan ke tahap kedua. Pembangunan tahap kedua meliputi pembangunan pelataran parkir terminal, pembuatan jalan akses masuk, gedung peranan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran, pembangunan gedung kantor, pemasangan peralatan X-Ray, penyelesaian pembangunan terminal penumpang, dan perpanjangan landasan pacu menjadi 1.600 x 30 meter.
Mantan Dirut Angkasa Pura II ini meyakinkan, pemerintah akan membangun akses menuju Bandara Ngloram. Salah satu diantaranya adalah dengan moda kereta api yang akan dihubungkan lewat Stasiun Kapuan, Cepu. Aksesibilitas dari dan menuju Bandara Ngloram tidak cuma lewat jalan, tetapi juga terintegrasi dengan moda kereta api.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, Bandara Ngloram telah siap melayani penumpang. Pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Kementerian terkait. Menurut Ganjar, berkali-kali bandara itu telah diuji coba dan berhasil. Saat ini tengah disiapkan mencari perusahaan penerbangan yang siap melayani rute tersebut.
Pentingnya Bandara
Kehadiran Bandara itu amat penting untuk pengembangan ekonomi di wilayah Blora dan sekitarnya, seperti Grobogan, Pati, dan Rembang. Tidak cuma itu, bandara ini pun amat berdampak untuk daerah lainnya, misalnya Tuban, Ngawi, Bojonegoro, dan daerah lain di Provinsi Jawa Timur.
Semoga saja kelak hasil evaluasinya cukup layak diteruskan sehingga dapat dipercepat. Harapan kita, bandara ini dapat membawa perubahan besar untuk kawasan Cepu, Blora, dan daerah lainnya, termasuk Bojonegoro.
Djoko Setijowarno, Pengamat Transportasi menganggap eksistensi Bandara Ngloram dapat menjadi pilihan warga untuk mengakses moda transportasi. Sejauh ini, masyarakat Blora dan sekitarnya cuma dapat mengakses transportasi darat. Kini minimal, masyarakat ke Blora dapat naik pesawat.
Kecuali itu, Djoko menganggap, kehadiran bandara dapat memudahkan pekerja di sektor migas Blok Cepu. Menurutnya, untuk sementara Ngloram cukup pesawat jenis ATR dulu.
