Dalam artikel ini, kita akan membahas cara kerja mesin Wankel dan keunggulannya secara lebih detail.
Cara Kerja Mesin Wankel
Mesin Wankel terdiri dari tiga bagian utama: rotor, blok silinder, dan rotor housing. Rotor adalah bagian yang berputar dalam blok silinder dan rotor housing adalah tempat rotor berputar. Blok silinder berisi segmen pembakaran, di mana campuran bahan bakar dan udara dibakar untuk menghasilkan tenaga.
Mesin Wankel bekerja dengan memanfaatkan prinsip rotasi segitiga. Rotor berbentuk segitiga berputar di dalam blok silinder yang berbentuk oval. Gerakan rotasi rotor menghasilkan gerakan bolak-balik piston konvensional. Namun, mesin Wankel tidak memiliki piston, namun menghasilkan gerakan langsung dari rotor itu sendiri.
Saat rotor berputar, segmen pembakaran di blok silinder bertemu dengan intake port, di mana campuran bahan bakar dan udara masuk ke dalam silinder. Saat rotor terus berputar, segmen pembakaran tersebut bertemu dengan busi, di mana bahan bakar terbakar dan menghasilkan tenaga. Setelah itu, segmen pembakaran tersebut bergerak menuju exhaust port, di mana sisa-sisa pembakaran dikeluarkan dari silinder.
Keunggulan Mesin Wankel
Mesin Wankel memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan mesin piston konvensional. Beberapa keunggulan tersebut adalah sebagai berikut:
- Ukuran yang lebih kecil dan bobot yang lebih ringan Mesin Wankel lebih ringkas dan ringan dibandingkan dengan mesin piston konvensional dengan tenaga yang sama. Hal ini membuatnya cocok untuk dipasang pada kendaraan dengan ruang yang terbatas.
- Kurangnya getaran dan kebisingan Karena mesin Wankel tidak memiliki piston dan tidak memiliki gerakan bolak-balik yang menyebabkan getaran dan kebisingan, mesin ini beroperasi dengan lebih halus dan nyaman.
- Lebih efisien secara termal Mesin Wankel lebih efisien secara termal karena pembakaran terjadi pada setiap putaran rotor, sehingga tidak ada energi yang terbuang karena pembakaran tidak sempurna atau tidak terjadi.
- Tenaga yang lebih tinggi Mesin Wankel mampu menghasilkan tenaga yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin piston konvensional dengan ukuran yang sama. Hal ini membuat mesin Wankel cocok untuk digunakan pada kendaraan yang membutuh tenaga tinggi namun ruangnya terbatas, seperti pada mobil balap atau pesawat terbang ringan.
- Lebih tahan lama Mesin Wankel memiliki jumlah bagian yang lebih sedikit dibandingkan dengan mesin piston konvensional, sehingga lebih sedikit kemungkinan terjadi kerusakan pada bagian-bagiannya. Selain itu, karena mesin Wankel bekerja dengan gerakan rotasi, tekanan dan gesekan pada bagian-bagiannya lebih merata, sehingga mesin ini lebih tahan lama dan dapat bertahan lebih lama sebelum memerlukan perbaikan.
- Lebih mudah dalam perawatan Karena mesin Wankel memiliki jumlah bagian yang lebih sedikit, perawatan mesin ini lebih mudah dan kurang memakan waktu dan biaya dibandingkan dengan mesin piston konvensional. Selain itu, karena mesin Wankel tidak memiliki piston, tidak ada gesekan piston dengan dinding silinder yang menyebabkan aus dan perlu diganti secara berkala.
Hambatan dalam Pengembangan Mesin Wankel
Meskipun memiliki beberapa keunggulan, mesin Wankel juga memiliki beberapa hambatan dalam pengembangannya. Beberapa hambatan tersebut adalah sebagai berikut:
- Konsumsi bahan bakar yang tinggi Mesin Wankel cenderung lebih boros dalam konsumsi bahan bakar dibandingkan dengan mesin piston konvensional dengan tenaga yang sama. Hal ini karena mesin Wankel memiliki rasio kompresi yang rendah dan proses pembakaran yang kurang efisien.
- Masalah emisi gas buang Mesin Wankel menghasilkan lebih banyak emisi gas buang dibandingkan dengan mesin piston konvensional. Hal ini membuat mesin Wankel sulit untuk memenuhi standar emisi yang semakin ketat.
- Kesulitan dalam mencapai efisiensi yang lebih tinggi Mesin Wankel sulit untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin piston konvensional. Hal ini karena desain mesin Wankel yang kompleks dan sulit untuk dioptimalkan.
Kesimpulan
Mesin ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan mesin piston konvensional, di antaranya adalah ukuran yang lebih kecil, bobot yang lebih ringan, kurangnya getaran dan kebisingan, lebih efisien secara termal, tenaga yang lebih tinggi, lebih tahan lama, dan lebih mudah dalam perawatan. Namun, mesin Wankel juga memiliki beberapa hambatan dalam pengembangannya, di antaranya adalah konsumsi bahan bakar yang tinggi, masalah emisi gas buang, dan kesulitan dalam mencapai efisiensi yang lebih tinggi. Mesin Wankel masih dalam pengembangan dan penelitian lebih lanjut untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan meningkatkan kinerjanya.