Berita terbaru datang dari sistem pertahanan Turki borong S400 Rusia, yang dinyatakan langsung oleh Ismail Demir selaku Presiden Industri Pertahanan negara Turki. Dimana senjata tersebut telah siap untuk dipergunakan, hanya tinggal menunggu kapan keputusan akan diberikan.
Selain itu, pemerintah Turki juga tengah menggarap proyek baru yang tengah berhubungan juga dengan sistem pertahanan. Proyek baru tersebut merupakan proyek pembuatan jet tempur siluman F-35. Meskipun pihak dari Amerika Serikat telah mengecualikan pihak Turki dalam hal ini.
Pihak dari Turki berencana memakai sistem pertahanan S400 tersebut untuk mencapai level maksimal. Alhasil sistem pertahanan inilah yang diharapkan dapat menambah misil negara Turki secara mandiri pada tahun 2025-2026. Berikut fakta tentang peristiwa Turki yang memborong S400 dari negara Rusia :
Kecanggihan S-400 Triumph Menyihir AS
Kehadiran dari sistem pertahanan S400 ini merupakan sebuah rudal anti pesawat yang tergolong dalam generasi terbaru sehingga dinilai banyak memiliki kelebihan. Dimana sistem pertahanan ini telah dikembangkan dan diproduksi oleh pabrikan yang berasal dari negara Rusia. Senjata ini adalah senjata hasil perkembangan dari senjata sebelumnya yang diberi nama S-300 dan juga S-200.
Saat menjalani proses peluncuran, senjata bernama S-400 ini mempergunakan 4 jenis rudal lain yang berbeda. Yang pertama adalah rudal dengan jenis 48N6DM yang dilengkapi dengan jangkauan jarak mencapai 250 km. Rudal yang kedua bernama 40N6 yang memiliki jarak jangkauan mencapai 400 km. Dilanjutkan dengan rudal yang ketiga dan keempat berjenis 9M96E dan 9M96E2.
Dimana kedua rudal ini memiliki kemampuan yang tidak dapat dipandang remeh. Pasalnya rudal 9M96E dan 9M96E2 dapat menyerang target dengan posisi target yang bergerak cepat sekalipun. Tidak heran jika senjata ini memiliki banyak kemiripan dengan jet tempur yang mempunyai probabilitas hit yang cukup tinggi. Pantas saja jika pihak Turki borong S400 Rusia, karena memang terdapat berbagai macam fitur canggih. Sebagai pelengkap yang ditawarkan oleh jenis sistem pertahanan S-400 ini.
Terkena Sanksi dari Amerika Serikat
Pada mulanya pihak dari Turki dan juga pihak dari Rusia sama-sama bertemu untuk melakukan kesepakatan dalam jual beli senjata berbentuk rudal anti pesawat S400. Hal tersebut bertempat di Ankara pada tahun 2017 yang lalu melalui cara tanda tangan antara kedua belah pihak tersebut. Keputusan yang diambil oleh pihak Turki dengan membeli sistem pertahanan tersebut mendapat respon negatif dari pihak Amerika Serikat.
Dimana Turki merupakan negara pertama berasal dari NATO yang membeli sistem pertahanan dari Rusia. Respon negatif yang telah diberikan pihak Amerika Serikat kepada pihak Turki. Berakibat pada dikeluarkannya pihak Turki dari Proyek F-35. Hal tersebut berlanjut dengan penjatuhan sanksi dari pihak Amerika Serikat kepada pihak Turki pada tanggal 14 Desember tahun lalu.
Dimana sanksi tersebut tengah menargetkan Ismail Demir selaku pimpinan beserta 3 orang staf yang ikut terlibat dalam pembelian sistem pertahanan S400. Peristiwa ini juga mendapat sorotan dari Presiden Turki, Tayyip Erdogan. Dalam penjelasannya Erdogan mengungkapkan bahwa penjatuhan sanksi tersebut merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan bagi pihak Turki.
Demikian ulasan tentang fakta-fakta menarik dibalik peristiwa Turki borong S400 Rusia beberapa waktu lalu. Sistem pertahanan senjata yang memiliki bentuk jet anti pesawat ini didukung dengan berbagai macam fitur menarik nan canggih. Yang berguna sebagai media untuk menumbuhkan setiap musuh yang hendak melakukan serangkaian. Bahkan kemampuan dari senjata ini dapat membunuh musuh dengan jumlah yang tidak kira-kira, yakni mencapai 36 sasaran.