Salah satu yang menyita perhatian publik adalah Fadli Zon tersingkir dari jajaran partai Gerindra. Ia dirumorkan lengser dan digantikan oleh Irfan Yusuf Hasyim atau Gus Irfan menggantikan posisinya sebagai wakil ketua umum.
Gus Irfan sendiri merupakan cucu dari Hasyim Asy’ari, tokoh pendiri Nahdlatul Ulama yang berasal dari Ponpes Tebu Ireng, Jombang. Ahmad Muzani selaku Sekjen partai Gerindra menegaskan bahwa Gus Irfan sudah masuk ke jajaran pengurus pusat.
Prabowo juga sudah mengukuhkan Sufmi Dasco Ahmad untuk mengisi posisi ketua harian Partai tersebut. Beriringan posisi wakil ketua dewan pembina partai yang dijabat Sandiaga. Kemudian, ada Ahmad Muzani yang mengisi posisi sekretaris Jenderal.
Muzani mengatakan bahwa Prabowo berpesan agar memberikan tempat kepada pihak yang mau berjuang bersama membawa nama baik partai. Itu karena saat ini, Gerindra tengah membutuhkan banyak kekuatan yang berasal dari internal partai sendiri.
Dengan pelantikan tersebut, partai menggelar kongres luar biasa. Di kongres itu, Prabowo didapuk sebagai ketua umum dan dewan pembina. Sejalan dengan hal itu, dirinya juga mempunyai wewenang tunggal untuk menyusun kepengurusan. Mulai dari dewa pembina, pimpinan pusat, pakar hingga penasihat.
Murzani mengatakan bahwa dengan dikukuhkannya Prabowo, memberikan legitimasi untuk pengurus. Pengurus dapat menentukan pekerjaan, program dan langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan dari partai.
Murzani Menjalankan Mandat Prabowo
Perihal situasi pandemi yang masih belum melandai, Murzani menyampaikan mandat dari Prabowo agar partai bisa bergerak dengan langkah baru. Yakni dengan cara memanfaatkan situasi dengan cermat, menjaga protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi.
Komitmen partai untuk menjaga NKRI dan pancasila serta persatuan bangsa juga merupakan pilar utama dari Gerindra. Mengenai isu Fadli Zon tersingkir dari Gerindra, Denny Siregar, buzzer Istana juga ikut bercuit.
Ia menyinggung Fadli Zon yang ditendang dari jajaran pengurus DPP Gerindra. Denny mengatakan sekarang politikus partai Gerindra tersebut jarang ngetweet karena karena sudah disingkirkan dari partai. Ia pun bertanya tanya, apakah tersingkirnya Fadli Zon dari jajaran dewan pengurus pusat partai karena cuitannya yang seringkali membela FPI.
Fadli Zon Bantah Disingkirkan dari Partai
Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon membantah kabar yang menyebut dirinya ditendang dari posisi waketum. Ia memang dirumorkan posisinya diganti oleh Gus Irfan, cucu pendiri Nahdlatul Ulama.
Dikutip dari akun twitternya, Fadli Zon memberikan komentar mengenai berita yang dirilis VIVA. Dimana berita itu menyebutkan bahwa dirinya dicopot sebagai wakil ketua umum. Fadli memberikan respon terhadap kabar tersebut dengan mengatakan bahwa ia masih menjadi Waketum dan juga Wakil Ketua Dewan Pembina partai.
Gus irfan juga membantah mengenai kabar Fadli Zon tersingkir dan digantikan dirinya. Ia mengatakan bahwa jabatan wakil ketua umum yang didudukinya sekarang tidak menggeser posisi dari Fadli Zon.
Itu karena posisi wakil ketua umum di partai pusat ada lebih dari satu orang. Sebagai waketum, dirinya menggantikan posisi Habib Mahdi, bukan Fadli Zon.
Gus Irfan sendiri baru saja bergabung dengan Gerindra dimana ia sebelumnya tidak aktif di partai manapun. Ia mengatakan bahwa kesediaannya bergabung dengan partai tersebut sudah sejak lama. Pada pilpres 2019, dirinya juga mendukung pasangan Prabowo Sandi.
Ia mengaku sudah mengetahui sepak terjang Prabowo, jadi saat Gus Miftah ditawari menjadi pengurus partai, setuju saja. Prabowo Subianto selaku Ketua Umum telah melantik para anggota petinggi partai pada 6 Februari 2021. Ada banyak nama baru yang masuk jajaran dewan pengurus pusat yang ditrack dari hasil kongres pada 8 Agustus lalu.
