You are here
Home > Berita Nasional >

Unpad Produksi Massal Sepeda Listrik Bertenaga Matahari

Sepeda Listrik Bertenaga Matahari Easy Bike
Bagikan Artikel Ini

Sekelompok mahasiswa Universitas Padjajaran (UNPAD) mengembangkan sepeda listrik bertenaga matahari dengan harapan bisa menurunkan emisi karbon di lingkungan kampus.

Mereka berharap dapat memproduksi massal sepeda listrik yang dinamai Easy Bike ini mulai tahun 2021.

Mereka menciptakan sepeda listrik yang ramah lingkungan ini dengan dambaan bisa mempermudah mahasiswa berkeliling di area kampus yang luasnya sekitar 174 hektar. Kampus yang terletak di kawasan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat itu memiliki permukaan berbukit.

Tampilan Sepeda Listrik Bertenaga Matahari Easy Bike

Secara fisik tampilan Easy Bike sama dengan sepeda listrik yang lain. Ia mempunyai motor di bagian roda belakang dan dilengkapi dengan baterai serta adaptor. Keunggulannya ialah memiliki konsep memakai energi yang bersumber dari tenaga matahari.

Mutiara Nawansari, seorang anggota tim perancang Easy Bike, mengungkapkan alasan mereka tak menggunakan konsep sepeda listrik tersebut dengan tenaga listrik.

Jika kita memakai sepeda listrik dengan ngecas di PLN, itu akan sama saja artinya kita masih memakai bahan bakar fosil. Oleh karena itu mereka memakai charging station dari panel surya agar sepeda itu bisa mengeluarkan emisi karbon yang betul-betul nol.

Mutiara menyatakan jika misalkan 95% mahasiswa mau berganti ke Easy Bike ini amat berarti. Pasalnya dari setiap tahunnya itu untuk motor pribadi saja menghasilkan 1,3 juta ton emisi karbon. Jadi berarti sekali bila ini dapat diterapkan di kampus secara massal.

Target produksi massal

Kecepatan Easy Bike maksimalnya adalah 25 k per jam dengan jarak tempuh meraih 30 kilometer.

Guna penggunaan optimal, baterai sepeda listrik yang memiliki kapasitas 10 ampere jam ini harus diisi daya selama dua jam. Perancangnya membekali Easy Bike dengan GPS buat mengantisipasi pencurian.

Terobosan sepeda listrik bertenaga surya ini mendapatkan 2 penghargaan dalam acara Recharge Series Online Pitching Competition, yaitu juara satu dan audience favorit serta juara pertama LKTI Nasional Vosico yang diadakan oleh Universitas Negeri Malang.

Tetapi para mahasiswa developer Easy Bike masih mempunyai cita-cita lainnya. Diantaranya sepeda bisa diproduksi massal dan bisa digunakan oleh mayoritas warga kampus.

Mereka mendesain sepeda listrik ini bisa digunakan oleh mahasiswa dengan metode sewa memakai kartu mahasiswa (KTM) yang dilengkapi barcode.

Ibaratnya KTM ini layaknya uang elektronik yang sekaligus berlaku sebagai pembuka kunci sepeda yang terparkir di area shelter. Fasilitas isi ulang daya atau charging station ini rencananya akan dibangun di setiap shelter.

Sekarang sepeda listrik Easy Bike masih dalam taraf uji coba. Komponennya juga mayoritas masih dikuasai barang impor.

Tetapi untuk mengembangkannya, tim pengembang memiliki rencana menggandeng pembuat lokal. Dalam pengembangan mengarah sasaran produksi massal, tim developer Easy Bike mengatakan pula akan memerhatikan sisi keamanan. Misalnya motor yang terpasang di sepeda mempunyai kecepatan maksimal 30 km per jam.

Leave a Reply

Top