You are here

2 Tokoh Ini Dirumorkan Sebagai Pengganti Ali Khamenei

2 Tokoh Ini Dirumorkan Sebagai Pengganti Ali Khamenei Jika Mangkat
Bagikan Artikel Ini

Rumor belakangan ini mengenai kesehatan Pemimpin Tertinggi Iran, yakni Ayatollah Ali Khamenei. Kabar burung menimbulkan pernyataan berhubungan dengan apa yang terjadi bila sakitnya terlampau parah sehingga ia tidak dapat memimpin atau wafat. Siapakah pengganti Ali Khamenei jika ia mangkat?

Pria berumur 81 tahun ini merupakan pemimpin politik paling tinggi di Iran. Iran, salah satu negara terkuat di kawasan Timur Tengah. Siapa saja yang menggantikannya amat penting untuk Iran, kawasan TimTeng dan seluruh dunia.

Siapa Pengganti Ali Khamenei Sebagai Pemimpin Tertinggi

Beberapa faksi politik di negara republik Islam tersebut mempunyai minat yang tinggi dalam pergantian kekuasaan selanjutnya. Akan tetapi tak ada satu figur yang kuat yang bisa berperan seperti pemimpin guna menghindari kemelut.

Lantaran tak mempunyai aliansi yang sama seperti pelopornya, Ali Khamenei menjaga pengaruhnya lewat jaringan loyalis personal. Banyak diantaranya ialah anggota pasukan tekuat Iran, yaitu Garda Revolusi.

Kelihatannya Garda Revolusi akan berusaha untuk menghambat kandidat yang mereka duga tidak layak selaku Pemimpin Tertinggi berikutnya.

Rumor mengatakan Ali Khamenei cenderung memilih kandidat yang mungkin putranya, yakni Mojtaba. Atau Ketua Mahkamah Agung Ebrahim Raisi yang bila benar dapat menimbulkan beban.

Mojtaba Khamenei

Pria berumur 51 tahun ini merupakan putra Ali Khamenei yang ada di bawah bayang-bayang ayahnya. Ia dilahirkan di kota relijius, Mashhad dan menjadi seorang ulama seperti ayahnya.

Mojtaba jadi perhatian saat kerusuhan terjadi dalam demonstrasi yang berlangsung dalam sengketa pemilu presiden 2019 lalu. Ia dipercaya bertanggungjawab terhadap kerusuhan tersebut.

Meski Ali Khamenei bukanlah seorang raja dan tak dapat serta merta meneruskan takhta kepada putranya, Mojtaba mempunyai kekuatan utama diantara lingkaran orang-orang garis keras di sekeliling ayahnya yang melindungi badan konstitusional.

Bila ia memperoleh dukungan dari Garda Revolusi, mereka bisa memengaruhi proses pemilihan hukum yang menguntungkan dirinya.

Ebrahim Raisi

Ulama berumur 60 tahun ini pun lahir di Mashhad. Ia dipercaya sebagai kandidat terkuat sebagai pengganti Ali Khamenei.

Dia tak pernah menyangkal desas-desus mengenai cita-citanya untuk menjadi Pemimpin Tertinggi selanjutnya dan banyak dari gerakannya memperlihatkan kalau ia memang disiapkan untuk tugas itu.

Ia sudah memangku sejumlah posisi di peradilan dan menjadi wakil ketua Majelis Ahli.

Catatan hak asasi manusia Raisi, khususnya tugasnya dalam eksekusi massal tahanan politik pada 1988 lalu mengakibatkan ia kurang memperoleh dukungan rakyat.

Tetapi, walau kalah dalam pemilihan presiden tahun 2017 lalu, Ayatollah Khomeini mengangkat Raisi sebagai ketua Mahkamah Agung.

Sedari mengambil peran itu, ia sudah banyak tampil di media dan melaksanakan apa yang disebut perang membasmi korupsi.

Sebagaimana Ali Khamenei, Raisi merupakan orang yang skeptis pada kesepakatan nuklir 2015 Iran dan amat bersahabat dengan Garda revolusi

Leave a Reply

Top