You are here

Saham Gamestop Naik Namun Melonjak Drastis Sehari Setelahnya

Saham Gamestop Naik
Bagikan Artikel Ini

Harga saham gamestop naik hingga menyentuh rekor tertingginya. Saat pembukaan perdagangan yang digelar pada Rabu, 27 Januari 2021, GME yang sudah terdaftar di bursa Saham New York ini tercatat berada di harga 327 dollar AS.

Terus meningkat memasuki penutupan. Beberapa jam setelah pembukaan naik secara fluktuatif dengan rekor tertinggi yakni 371 dollar AS. Harga saham merangkak naik sejak masuk bursa saham New York atau NYSE.

Meskipun ada sedikit fluktiasi, saham Gamestop naik cenderung ke angka positif dalam satu minggu teakhir hingga sampai rekor tertinggi saat pembukaan perdagangan. Karena naiknya begitu ekstrim, NYSE bahkan sempat men-stop perdagangan GME sebanyak sembilan kali. Mengenai harga saham yang terus naik, Gamestop sendiri enggan berkomentar.

Mengapa ini bisa terjadi? Dilansir dari Kompas, harga saham GME melonjak tajam akibat dari seorang investor yang membelinya dalam jumlah sangat besar. Ia adalah Chamath Palihapitya yang merupakan investor ventura ternama dari Social Capital.

Hal tersebut secara langsung memicu para investor pribadi di sub forum reddit, twitter dan lainnya yang memborong saham karena ada prediksi harga akan terus naik. Apalagi orang terkaya di dunia, Elon Musk sempat mempromosikan secara tidak langsung.

Fenomena Short Queeze

Sejumlah laporan menganggap, postingan Musk mengenai Gamestop inilah yang mendorong harga saham terus naik hingga puncaki nilai tertingginya. Berbagai dorongan positif inilah yang memicu terjadinya kenaikan dadakan akibat dari fenomena short squeeze.

Short queeze terjadi saat investor memberikan tekanan dengan meminjam dana dari keuntungan yang dimiliki atas investasi saham itu. Tujuannya, untuk membeli saham yang sama yang sedang naik harganya, kemudian menjualnya kembali.

Ini dilakukan dengan harapan mereka dapat menutupi kerugian yang mungkin akan didapatkan jika sewaktu-waktu harga saham turun. Padahal, strategi ini secara tidak langsung mempengaruhi harga saham Gamestop yang terus naik. Short Queeze juga dikenal dengan short selling.

Mengenai Gamestop, para analis mengingatkan investor untuk berhati-hati, pasalnya jika kenaikan sangat fluktuatif hanya dalam beberapa jam saja. Harga saham juga bisa merosot tajam hanya dalam watu singkat.

Harga Anjlok Saat Sesi Penutupan

Setelah saham Gamestop naik drastis saat pembukaan perdagangan pada Rabu, satu hari kemudian saat penutupan sesi, harga saham melonjak turun. Pada Kamis, 28 Januari 2021, GME anjlok sebesar 44,1 persen ke harga 152,77 dollar AS.  Perdagangan saham pun sempat dihetikan beberapa kali oleh NSYE, namun harga terus menurun hingga mencapai 60 persen. Padahal saat sesi pra – perdagangan, harganya menguat hingga sampai 500 dollar AS.

Namun satu hari setelahnya turun drastis. Ini merupakan akibat dari sejumlah platform trading Amerika seperti Robinhood dan Brokers untuk menstop sementara perdagangan GME. Pihak Robinhood berdalih penutupan tersebut beralasan karena pergerakan pasar yang sulit ditebak.

Sehingga, NSYE memutuskan untuk membatasi perdagangan saham GME. Meski ditutup melemah, harga saham masih menguat. Gamestop sendiri merupakan saham milik perusahaan asal Grapevine, Texas dengan bisnisnya berupa peralatan game dan konsol konvensional. Perusahaan tersebut sudah berjuang lama untuk mengubah mode bisnis.

Perusahaan ini pernah menjual ponsel namun gagal. Konsol baru juga pernah diperkenalkan tahun lalu, namun tidak begitu membantu penjualan. Pendapatan terus turun hingga 18%. Kesulitan inilah mendorong Ryan Cohen, aktivis investor untuk membantu.

Dirinya melihat ada potensi yang bagus pada Gamestop. Cohen ingin membantu agar produk ini sukses seperti Amazon. Namun, perubahan ini membutuhkan waktu tak pendek dan tidak jelas juga keberhasilannya. Seorang analis dari Bloomberg, Matthew sempat skeptis dengan Cohen melihat track record Gamestop. Matthew mengatakan mereka sempat gagal beberapa kali mulai dari retail game, ponsel, hingga publisher video game.

 

lilik sumarsih
Petualang,photographer dan penulis artikel tentang traveling dan alam liar

Leave a Reply

Top