Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah masalah serius yang memengaruhi berbagai lapisan masyarakat, termasuk wanita dari segala usia. Meskipun begitu, banyak wanita yang menjadi korban KDRT memilih untuk bertahan dalam hubungan yang penuh penderitaan. Apa saja alasan wanita memilih untuk bertahan meski menjadi korban KDRT? Sebagai penyelidikan psikologis, beberapa alasan dapat menjelaskan mengapa wanita memilih untuk bertahan meski menjadi korban KDRT. Ketergantungan Ekonomi Salah satu faktor utama yang membuat wanita bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan adalah ketergantungan ekonomi. Banyak wanita yang tidak memiliki sumber daya finansial yang cukup untuk memastikan kemandirian mereka setelah meninggalkan pasangan yang melakukan KDRT. Kekhawatiran akan kehilangan tempat tinggal, pekerjaan, dan dukungan keuangan dapat menjadi penghalang yang signifikan bagi wanita untuk meninggalkan hubungan yang beracun. Rasa Takut dan Ancaman
Tag: KDRT
Ini 5 Fakta Tentang Stockholm Syndrome yang Sering Dikaitkan dengan Lesti Kejora
Istilah stockholm syndrome mulai muncul bertepatan dengan kabar Lesti Kejora yang menarik kembali laporannya yang berhubungan dengan kasus KDRT. Stockholm syndrome mengacu pada sikap korban kekerasan yang tak merasa jengkel maupun membenci pelaku, tetapi timbul rasa simpati terhadap pelaku. Seperti apa fakta tentang stockholm syndrome sebenarnya? Lalu, bagaimana fenomena ini dapat terjadi? Berikut 5 fakta tentang stockholm syndrome yang perlu disimak: 1. Pengertian Stockholm Syndrome Stockholm syndrome merupakan fenomena kejiwaan yang sering timbul pada korban penculikan ataupun penyanderaan. Ini adalah tanggapan kejiwaan yang umumnya akan timbul saat korban ada dalam keadaan sulit. Fenomena ini bisa dibilang sebagai salah satu wujud pertahanan korban pada tindak kekerasan yang mereka rasakan. Selaku korban mereka merasa lemah dan tak berdaya dalam keadaan itu. Di samping itu, hal itu