Media Sosial & Dampaknya pada Kesehatan Mental
Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, jika digunakan tanpa kontrol, platform seperti TikTok, Instagram, atau Facebook dapat memicu stres, kecemasan, hingga depresi. Tekanan untuk terlihat “sempurna”, perbandingan hidup, komentar negatif, dan berita yang memicu kekhawatiran dapat memengaruhi kondisi psikologis seseorang.
Penggunaan medsos yang tidak sehat dapat memicu beberapa gangguan mental seperti:
FOMO (Fear of Missing Out)
Depresi dan perasaan rendah diri
Kecemasan berlebihan
Gangguan tidur
Burnout digital
Karena itu, penting untuk mengatur penggunaan sosial media agar tetap sehat dan aman.
1. Batasi Waktu Main Sosmed
Gunakan fitur screen time atau digital well-being untuk membatasi durasi harian.
Idealnya, hindari penggunaan medsos lebih dari 1–2 jam per hari.
2. Kurangi Akun yang Memicu Perbandingan
Unfollow akun yang membuatmu merasa tidak cukup baik.
Ikuti akun yang memberi inspirasi positif, edukasi, atau hiburan sehat.
3. Jangan Percaya Semua yang Kamu Lihat
Ingat: banyak konten yang telah diedit, difilter, atau disetting agar terlihat sempurna.
Bandingkan dirimu dengan dirimu sendiri, bukan dengan hidup orang lain di layar.
4. Ambil Waktu Istirahat Digital (Detoks Sosmed)
Cobalah off medsos selama beberapa jam sehari, satu hari seminggu, atau bahkan satu minggu penuh setiap beberapa bulan.
Ini membantu otak kembali tenang dan fokus pada kehidupan nyata.
5. Prioritaskan Aktivitas Dunia Nyata
Bertemu teman, olahraga, membaca, belajar skill baru, atau sekadar jalan santai jauh lebih menyehatkan mental daripada scrolling tanpa tujuan.
6. Jangan Baca Komentar Negatif
Hindari bagian komentar yang toxic. Bila perlu, matikan notifikasi dari akun tertentu atau blokir akun yang suka menyebarkan kebencian.
7. Gunakan Sosial Media Untuk Hal Positif
Posting hal yang kamu syukuri, berbagi edukasi, atau terlibat dalam komunitas hobi.
Media sosial bisa jadi tempat positif bila kamu mengaturnya dengan benar.
8. Cari Bantuan Profesional Jika Butuh
Jika merasa stres, lelah secara mental, sulit tidur, atau mulai menarik diri dari aktivitas, jangan ragu berkonsultasi ke psikolog.
Mengutamakan kesehatan mental bukan kelemahan, tetapi kekuatan.
