You are here
Home > Berita Nasional >

UKT Naik untuk Mahasiswa Baru, Apa Itu UKT?

UKT Naik untuk Mahasiswa Baru Apa Itu UKT
Bagikan Artikel Ini

Baru-baru ini, berita tentang kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa baru di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi perbincangan hangat. Kenaikan ini menuai pro dan kontra dari berbagai pihak, dengan banyak mahasiswa yang merasa terbebani dengan biaya pendidikan yang semakin mahal. Apa itu UKT?

Bagi yang belum familiar, UKT adalah sistem pembiayaan pendidikan tinggi di Indonesia yang diberlakukan sejak tahun 2013. Sistem ini menggantikan sistem sebelumnya, yaitu SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) yang dirasa kurang adil dan transparan.

Apa itu UKT?

UKT adalah biaya pendidikan yang dibayarkan oleh setiap mahasiswa per semester, dengan besaran yang disesuaikan dengan kemampuan ekonomi orang tua atau wali mahasiswa. Kemampuan ekonomi ini diukur berdasarkan penghasilan orang tua atau wali, jumlah tanggungan keluarga, dan aset kekayaan keluarga.

Bagaimana Cara Menghitung UKT?

Setiap PTN memiliki mekanisme sendiri untuk menghitung UKT. Namun, secara umum, perhitungan UKT dilakukan dengan menggunakan data yang diperoleh dari mahasiswa melalui formulir isian yang telah disediakan. Data tersebut kemudian diverifikasi dan diolah untuk menentukan besaran UKT per mahasiswa.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi UKT

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi besaran UKT, antara lain:

  • Penghasilan orang tua atau wali: Semakin tinggi penghasilan orang tua atau wali, semakin tinggi pula UKT yang harus dibayarkan.
  • Jumlah tanggungan keluarga: Semakin banyak tanggungan keluarga, semakin rendah UKT yang harus dibayarkan.
  • Aset kekayaan keluarga: Kepemilikan aset kekayaan, seperti rumah, tanah, dan kendaraan, juga dapat memengaruhi besaran UKT.
  • Program studi: Program studi dengan biaya operasional yang lebih tinggi, seperti kedokteran dan teknik, umumnya memiliki UKT yang lebih mahal.
  • Jalur masuk: Mahasiswa yang diterima melalui jalur mandiri umumnya memiliki UKT yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN atau SBMPTN.

Dampak Kenaikan UKT

Kenaikan UKT dikhawatirkan dapat berdampak negatif bagi beberapa kalangan, antara lain:

  • Mahasiswa dari keluarga kurang mampu: Kenaikan UKT dapat menyulitkan mahasiswa dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
  • Penurunan minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi: Kenaikan UKT dapat menurunkan minat masyarakat, terutama dari kalangan kurang mampu, untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
  • Meningkatnya angka putus sekolah: Kenaikan UKT dapat meningkatkan angka putus sekolah di kalangan mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Solusi untuk Mengatasi Dampak Kenaikan UKT

Pemerintah perlu mencari solusi untuk mengatasi dampak negatif dari kenaikan UKT, antara lain:

  • Meningkatkan pemberian bantuan keuangan kepada mahasiswa kurang mampu: Bantuan keuangan dapat berupa beasiswa, subsidi UKT, atau program kerja sama dengan pihak swasta.
  • Memperkuat program afirmatif bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu: Program afirmatif dapat berupa jalur masuk khusus, keringanan UKT, atau program pendampingan.
  • Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah negeri: Dengan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah negeri, diharapkan lebih banyak siswa yang berprestasi dan dapat diterima di PTN melalui jalur SNMPTN atau SBMPTN, sehingga tidak perlu membayar UKT yang tinggi.

***************

Kenaikan UKT memang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, perlu ada solusi yang tepat untuk mengatasi dampak negatifnya, terutama bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Dengan demikian semua orang dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang berkualitas. Terlepas dari latar belakang ekonomi mereka.

Leave a Reply

Top