Tantrum adalah ledakan emosi yang ditunjukkan anak dengan cara menangis histeris, marah, atau berteriak kencang. Perilaku ini sering kali membuat orang tua frustrasi dan bingung bagaimana cara menanganinya. Apa sih penyebab anak sering tantrum dan bagaimana cara mengatasinya?
Pada dasarnya, tantrum merupakan cara anak untuk mengekspresikan emosinya yang belum bisa mereka ungkapkan dengan kata-kata. Tantrum umumnya terjadi pada anak usia 1 hingga 3 tahun, meskipun bisa juga terjadi pada anak yang lebih besar.
Penyebab Anak Sering Tantrum
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak sering tantrum, antara lain:
Keterbatasan kemampuan bahasa: Anak yang belum bisa berbicara dengan baik akan kesulitan untuk mengomunikasikan kebutuhan dan keinginannya. Hal ini dapat membuat mereka frustrasi dan tantrum.
Keinginan yang tidak terpenuhi: Anak yang ingin sesuatu tapi tidak dipenuhi oleh orang tua dapat bereaksi dengan tantrum.
Kelelahan, lapar, atau haus: Kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi seperti kelelahan, lapar, atau haus dapat membuat anak mudah rewel dan tantrum.
Kurang perhatian: Anak yang merasa kurang mendapat perhatian dari orang tua dapat mencari perhatian dengan cara tantrum.
Meniru perilaku orang lain: Anak yang sering melihat orang lain tantrum, baik di rumah maupun di luar rumah, dapat meniru perilaku tersebut.
Masalah sensorik: Anak dengan masalah sensorik, seperti sensitif terhadap suara atau cahaya, dapat lebih mudah tantrum ketika mereka merasa terbebani oleh rangsangan sensorik.
Gangguan perkembangan: Pada beberapa kasus, tantrum yang parah dan sering terjadi dapat menjadi tanda dari gangguan perkembangan, seperti autisme atau ADHD.
Cara Mengatasi Anak yang Sering Tantrum
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi anak yang sering tantrum:
Tetap tenang
Saat anak tantrum, hal terpenting yang harus dilakukan orang tua adalah tetap tenang. Hindari berteriak atau marah kepada anak, karena hal ini dapat memperburuk situasi.
Pindahkan anak ke tempat yang aman
Jika anak tantrum di tempat umum, pindahkan mereka ke tempat yang aman dan tenang. Hal ini untuk menghindari anak melukai diri sendiri atau orang lain.
Bicaralah dengan anak dengan tenang
Setelah anak tenang, bicarakan dengan mereka tentang apa yang membuat mereka tantrum. Dengarkan dengan seksama dan tunjukkan empati kepada mereka.
Ajarkan anak cara mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat
Bantu anak untuk belajar cara mengekspresikan emosinya dengan cara yang sehat, seperti dengan berbicara, menggambar, atau bermain.
Penuhi kebutuhan dasar anak
Pastikan anak cukup istirahat, makan, dan minum. Kebutuhan dasar yang terpenuhi dapat membantu anak untuk lebih tenang dan tidak mudah tantrum.
Berikan perhatian positif kepada anak
Berikan perhatian dan kasih sayang kepada anak ketika mereka berperilaku baik. Hal ini dapat membantu meningkatkan harga diri anak dan membuat mereka lebih mudah untuk mengikuti aturan.
Buatlah aturan yang jelas dan konsisten
Buatlah aturan yang jelas dan konsisten tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak. Pastikan anak memahami aturan tersebut dan konsisten dalam menerapkannya.
Berikan konsekuensi yang logis
Jika anak melanggar aturan, berikan konsekuensi yang logis dan sesuai dengan usia mereka. Hindari memberikan hukuman fisik atau hukuman yang terlalu keras.
Cari bantuan profesional
Jika anak sering tantrum dan sulit untuk diatasi, carilah bantuan profesional dari psikolog atau dokter anak.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak berbeda-beda. Apa yang telah berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk anak yang lainnya. Orang tua perlu mencoba berbagai strategi untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi tantrum pada anak mereka.
Dengan kesabaran, pengertian, dan konsistensi, orang tua dapat membantu anak mereka untuk belajar mengelola emosinya dengan cara yang sehat dan mengurangi frekuensi tantrum.
************
Itu tadi 7 penyebab anak sering tantrum dan cara mengatasinya. Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan anak dapat belajar untuk mengelola emosinya dengan cara yang sehat dan tantrum dapat diminimalisir.