You are here

5 Jenis Gangguan Mental Pada Remaja yang Umum Dialami

5 Jenis Gangguan Mental Pada Remaja yang Umum Dialami
Bagikan Artikel Ini

Gangguan mental pada remaja adalah masalah yang cukup serius dan tidak boleh diabaikan.  Remaja yang mengalami gangguan mental mungkin akan kesulitan mengontrol emosi, berperilaku dengan cara yang tidak pantas, atau mengalami penurunan prestasi di sekolah.  Gangguan mental juga dapat memengaruhi hubungan mereka dengan teman, keluarga, dan orang lain. Apa saja jenis gangguan mental pada remaja yang umum dialami mereka?

Berikut ini adalah 5 jenis gangguan mental pada remaja yang umum dialami, antara lain:

1. Gangguan Emosi

Gangguan emosi pada remaja ditandai dengan kesulitan dalam mengelola emosi. Remaja dengan gangguan emosi mungkin sering merasa sedih, cemas, marah, atau frustrasi.  Mereka juga mungkin kesulitan untuk mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat.

Gejala-gejala gangguan emosi pada remaja meliputi:

  • Perubahan suasana hati yang cepat dan drastis
  • Sering merasa sedih, cemas, atau marah
  • Mudah tersinggung dan marah
  • Sulit mengendalikan emosi
  • Menarik diri dari aktivitas sosial
  • Perubahan pola tidur dan makan
  • Merasa putus asa atau tidak berharga

2. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan kesulitan fokus, hiperaktif, dan impulsif.  Gejala ADHD umumnya timbul pada masa kanak-kanak, namun bisa berlanjut sampai remaja dan dewasa.

Gejala-gejala ADHD pada remaja meliputi:

  • Kesulitan untuk fokus dan konsentrasi
  • Mudah teralihkan perhatian
  • Hiperaktif dan gelisah
  • Impulsif dan bertindak tanpa berpikir
  • Kesulitan dalam mengatur waktu dan menyelesaikan tugas
  • Sering kehilangan barang-barang

3. Gangguan Makan

Gangguan makan adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan pola makan yang tidak sehat dan obsesi terhadap berat badan.  Beberapa jenis gangguan makan yang umum dialami oleh remaja adalah anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan binge eating disorder.

Gejala-gejala gangguan makan pada remaja meliputi:

  • Pembatasan asupan makanan secara drastis
  • Makan berlebihan diikuti dengan upaya mengeluarkan makanan (muntah atau penggunaan obat pencahar)
  • Prestasi di sekolah menurun
  • Isolasi sosial
  • Perubahan berat badan yang drastis
  • Obsesi terhadap berat badan dan bentuk tubuh

4. Depresi

Depresi merupakan gangguan mood (suasana hati) yang diindikasikan dengan perasaan sedih, kehilangan minat, dan putus asa yang terjadi lama.  Gangguan mental ini dapat memengaruhi cara remaja berpikir, merasakan, dan bertindak.  Jika tidak ditangani, depresi dapat berdampak serius pada kehidupan remaja.

Gejala-gejala depresi pada remaja meliputi:

  • Perasaan sedih, kehilangan minat, atau putus asa yang berlangsung lama
  • Perubahan nafsu makan dan berat badan
  • Kesulitan tidur atau tidur berlebihan
  • Kehilangan energi dan motivasi
  • Perasaan tidak berharga dan rasa bersalah
  • Kesulitan berpikir, konsentrasi, dan membuat keputusan
  • Pikiran untuk bunuh diri

5. Psikosis

Psikosis adalah gangguan mental yang menyebabkan seseorang kehilangan kontak dengan realitas.  Remaja dengan psikosis mungkin mengalami halusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata) atau delusi (keyakinan yang salah dan tidak dapat diubah).

Gejala-gejala psikosis pada remaja meliputi:

  • Halusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata)
  • Delusi (keyakinan yang salah dan tidak dapat diubah)
  • Bicara yang tidak teratur dan sulit dipahami
  • Perilaku yang tidak menentu dan aneh
  • Penarikan diri dari aktivitas sosial

Itulah 5 jenis gangguan mental pada remaja yang umumu dialami. Jika Anda menduga remaja yang Anda kenal mengalami gangguan mental, penting untuk segera mencari bantuan ahli.  Seorang psikolog atau psikiater dapat melakukan diagnosis dan memberikan penanganan yang tepat.

Penanganan untuk gangguan mental pada remaja dapat berupa terapi individual, terapi keluarga, atau kombinasi keduanya.  Dalam beberapa kasus, remaja mungkin juga memerlukan pengobatan dengan obat-obatan.

 

Leave a Reply

Top