
Segala sesuatu yang berlangsung di dalam diri seseorang dapat menyulut tingkatan stres berlainan. Baik berbentuk hubungan dengan orang lain, tekanan, ancaman, dan beban pekerjaan. Di samping faktor eksternal, stres pun dapat disulut oleh keadaan di dalam dirinya sendiri. Tak cuma overthinking, sifat perfeksionis dan keinginan untuk multitasking dapat mendorong stres berlebihan.
Dengan mengetahui level atau tingkatan stres, Anda dapat berjaga-jaga untuk lekas mengatasinya. Karena stres yang berketerusan dapat menyulut gangguan kesehatan mental, terutama depresi.
Stres Tingkatan Pertama
Dalam level ini stres masih dapat disebut normal sehingga tak usah terlalu dicemaskan. Contoh dari tingkatan stres ini ialah ketika Anda merasa grogi untuk melakukan presentasi di depan audience. Anda dapat mencari cara supaya lebih relaks untuk mengatasinya. Misalnya saja dengan minum secangkir kopi, memakan permen atau cokelat maupun berolahraga ringan.
Tidak cuma itu, stres tingkatan pertama ini pun dapat muncul ketika Anda dihadapkan pada keadaan yang baru. Baik berbentuk perubahan status, tanggung jawab, lingkungan atau pekerjaan.
Pada taraf ini umumnya stres disulut oleh semangat yang berlebihan seakan sanggup menyelesaikan semuanya sendiri. Tanpa disadari keadaan seperti ini justru menghabiskan energi dan mendorong stres.
Stres Tingkatan Kedua
Di tingkatan kedua ini stres telah mulai mengganggu aktivitas dan rutinitas. Misalnya, ketika Anda merasa sakit hati pada seseorang atau timbul persoalan di dalam keluarga. Keadaan itu akan menimbulkan berbagai emosi negatif, seperti putus asa, terluka, marah maupun kecewa. Emosi ini memang terdapat di dalam diri tiap-tiap orang. Namun tanpa kontrol yang tepat maka akan berganti menjadi stres.
Akhirnya akan memicu ketegangan otot, Anda pun akan merasa jantung berdebar, lesu, dan kurang bersemangat dalam menjalani hari. Untuk mengatasinya, Cobalah Anda berbagi cerita dengan orang yang kompeten atau terpercaya untuk mengatasinya.
Seseorang yang dapat menenangkan hati Anda dan dapat membantu untuk mencari solusi. Anda pun dapat melakukan berbagai hal yang disenangi untuk mengalirkan energi negatif dari dalam pikiran serta emosi.
Stres Tingkatan Ketiga
Pada stres tingkat yang ketiga ini telah mempunyai ciri khas khusus, yaitu adanya perubahan pada peran tubuh. Misalnya gangguan tidur (insomnia), asam lambung, gangguan pencernaan, dan lain sebagainya.
Keadaan itu didorong oleh emosi negatif yang tidak lekas teratasi atau tersalurkan secara baik. Obat-obatan kimia barangkali dapat meringankan gejala, namun tak betul-betul menyembuhkan.
Oleh sebab itu, Anda tetap mesti mengatasi sumber stres terlebih dulu, lantas memperbaiki pola atau gaya hidup. Dengan begitu, keadaan kesehatan Anda juga akan membaik secara pelan-pelan.
Stres Tingkatan Keempat
Bagaimana bila stres tetap terlupakan atau tak secepatnya diatasi? Jawabannya adalah hari-hari Anda akan terasa kian sulit sebab emosi negatif dapat muncul kapan pun. Dalam hal ini, Anda kehilangan kontrol atau kendali terhadap diri sendiri sehingga mendorong perbuatan kurang baik. Misalnya bipolar, gangguan kecemasan, depresi, dan serangan panik.
Tidak cuma itu Anda juga akan mengalami kesulitan untuk fokus pada kegiatan yang tengah dilakukan sehingga menghambat peran kognitif tubuh. Stres level empat pun dapat memicu seseorang untuk melakukan bunuh diri.
Stres Tingkatan Kelima
Sayangnya banyak orang yang acuh dengan stres tingkatan pertama sehingga terus mendorong penambahan level. Bila telah sampai di level tinggi, justru orang memandangnya selaku aib sebab mempunyai gangguan jiwa.
Cap buruk inilah yang mendorong seseorang ada di stres level kelima. Yaitu mengasingkan diri dari lingkungan sosial. Kegiatan kesehariannya betul-betul telah terganggu dan kesehatan fisik juga kian menurun.
Demikianlah beberapa tingkatan stres yang mesti Anda mengerti. Stres yang diderita seseorang mempunyai pengaruh atau gejala berlainan. Jadi perlu untuk memahami tandanya supaya lekas mendapatkan penanganan. Di samping itu, jangan pernah menyepelekan berbagai gejala yang timbul supaya level stres tidak terus naik.