Akrab dengan sebutan toxic relationship? Toxic relationship berlangsung saat salah satu atau kedua pihak melalaikan 3 komponen utama dalam hubungan yang sehat yakni saling menghargai (respect), saling percaya (trust), dan kasih sayang (affection). Seperti apa tanda kita terjebak dalam toxic relationship?
Toxic relationship bisa hadir dalam beragam bentuk. Tetapi kerapkali kita tak menyadarinya, mengabaikannya, atau malah menduganya sebagai tanda cinta. Di bawah ini ada tanda tanda bisa jadi Anda terjebak dalam toxic relationship:
Kurangnya rasa percaya
Pasangan ialah pendukung dalam berbagai situasi, tempat untuk memperlihatkan segala kelemahan dan kerapuhan, dan seseorang untuk saling berbagi. Tetapi bila tak ada rasa percaya, semua hal itu tidak mungkin dilakukan. Anda akan menutupi apa yang dirasakan, tak berani memberikan pendapat, sebab takut akan dikritik atau cemas citra Anda akan jatuh di depan pasangan. Kurangnya rasa percaya menyebabkan Anda tidak tampil menjadi diri sendiri, akan terdapat banyak hal yang disembunyikan. Salah satu hal yang bisa menghancurkan kepercayaan ialah berbohong. Bila pasangan terus-terusan berbohong atau tak bersikap terbuka, ini menunjukkan Anda tidak menjalankan hubungan yang sehat.
Komunikasi yang buruk atau kasar
Berbagai bentuk komunikasi yang buruk atau kasar antara lain melakukan kekerasan fisik untuk mengintimidasi atau memaksa, bersikap agresif (melempar atau merusak barang), berteriak atau memanggil pasangan dengan sebutan tak pantas, dan selalu menyalahkan pasangan.
Bentuk komunikasi itu tak sehat sebab memperlihatkan kalau Anda berdua tak nyaman berkomunikasi dengan cara terbuka serta jelas. Komunikasi yang terbuka memberikan peluang untuk pasangan guna saling mendukung dan menghargai.
Perilaku mengontrol
Pasangan tak berhak menetapkan dan mengontrol apa yang Anda lakukan, pikirkan, dan rasakan. Sikap mengendalikan kerapkali muncul dalam bentuk ancaman, seperti mengancam akan hilangnya kebersamaan, kehilangan waktu bersama anak, atau kehilangan kenyamanan finansial. Ancaman ini menyebabkan rasa khawatir pada banyak orang. Tidak sedikit orang yang bertahan dalam suatu hubungan seperti ini sebab rasa cemas kehilangan hal-hal itu.
Selalu menerima, tidak pernah memberi
Apakah Anda merupakan satu-satunya pihak yang selalu berusaha menempatkan diri di prioritas paling bawah, mengabaikan kebutuhaan sendiri, berusaha supaya relasi ini berjalan baik, atau selalu berusaha membahagiakan pasangan? Hati-hati, ini mungkin pertanda Anda ada dalam toxic relationship.
Menyalahkan Anda atas emosinya
Tindakan menyalahkan pasangan atas emosi yang kita rasakan merupakan salah satu contoh ketidakmampuan menjaga personal boundaries. Saat ada pihak yang bertanggungjawab terhadap emosi pasangannya menunjukkan Anda terjebak dalam toxic relationship. Kemungkinan yang akan timbul ialah ada pihak yang merahasiakn emosi mereka yang sesungguhnya. Atau terdapat pihak yang memanfaatkan emosinya selaku alat untuk memanipulasi pasangannya.
Selalu disalahkan terhadap kesalahan yang berlangsung di masa dulu
Pola hubungan semacam ini dianggap tidak sehat. Tidak cuma mengalihkan masalah yang ada sekarang ke kesalahan di masa dulu, namun pula memengaruhi perilaku pasangan dengan rasa bersalahnya itu. Bila keadaan ini dibiarkan berkepanjangan, Anda akan menghabiskan waktu guna membuktikan siapakah sebenarnya yang paling tidak bersalah dan bukannya menyelesaikan permasalahan yang ada sekarang.
Cemburu tanda cinta
Tidak sedikit orang menilai cemburu tanda cinta, tidak cemburu artinya tidak sayang. Nyatanya hal itu salah. Sikap di atas memperlihatkan sikap mengontrol dan manipulatif, serta minimnya rasa percaya pada pasangan. Cobalah untuk mempercayai pasangan dan menyediakan ruang untuk tumbuh dan bergerak. Cemburu buta dan sikap mengendalikan melukiskan tidak aman dan perasaan tak berharga yang terdapat dalam diri. .
Itulah 7 tanda Anda terjebak dalam toxic relationship. Proses mengubah toxic relationship jadi sebuah hubungan yang sehat memang bukanlah hal mudah, walaupun bukan juga hal yang mustahil dilakukan.