
Sulit tidur ataupun gelisah ketika tidur mungkin tanda dari insomnia. Penyebab seseorang menderita insomnia pun beragam. Malah insomnia dapat menjadi tanda dari keadaan kesehatan mental tertentu, seperti depresi atau stres. Sebenarnya apa sih penyebab insomnia?
Berikut ini penyebab insomnia yang bikin sulit tidur yang harus dikenali sejak dini.
Gangguan Psikologi
Ini merupakan gangguan pertama yang bisa menimbulkan insomnia. Gangguan psikologi terdiri atas berbagai macam gangguan, pertama gangguan kecemasan seperti stres serta PTSD (gangguan stres pasca trauma). Kedua gangguan psikosis, seperti skizofrenia. Ketiga gangguan suasana hati, seperti gangguan bipolar atau depresi.
Gangguan Kesehatan
Keadaan kesehatan yang tak stabil mendorong untuk timbulnya insomnia lantaran mereka akan lebih sulit untuk tidur. Gangguan kesehatan tersebut antara lain seperti kanker, diabetes, gangguan saraf, pernapasan, pencernaan, gangguan pada organ kemih, otot dan sendi, jantung, dan gangguan hormon.
Gaya Hidup Tidak Sehat
Seseorang dengan gaya hidup tak sehat akan menyebabkan seseorang susah tidur. Oleh sebab itu disarankan untuk mengaplikasikan pola hidup sehat sehari-hari yaitu dengan konsumsi makanan bergizi, minum air putih, dan rutin berolahraga.
Faktor Lingkungan
Insomnia dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, misalnya akibat suara bising maupun distraksi yang lainnya.
Gejala Insomnia
Orang yang menderita insomnia bisa ditandai saat mereka susah untuk tidur sehingga akan menimbulkan perasaan mudah marah atau depresi. Disamping itu, gejala insomnia bisa dicirikan dengan timbul kantuk waktu siang hari, cepat lelah ketika beraktivitas, serta susah fokus dalam beraktivitas. Dampak yang timbul akibat sulit tidur yaitu akan menimbulkan gangguan fisik maupun mental, menurunkan daya ingat, gairah, dan kehilangan konsentrasi.
Berikut ini beberapa faktor risiko pada pengidap insomnia yang mesti dicermati.
1. Pada Jenis Kelamin Wanita
Semua wanita tentu menjalani masa menstruasi di usia muda dan masa menopause di usia tua. Peralihan antara menstruasi ke menopause ini akan mengakibatkan timbulnya perubahan hormon yang bisa merusak pola tidur. Di samping itu, pada masa kehamilan juga insomnia pun bisa terjadi.
2. Berusia di Atas 60 Tahun
Semakin meningkatnya usia, keadaan kesehatan semakin kurang prima. Kondisi kesehatan akan memengaruhi pola tidur seseorang malah mengakibatkan timbulnya insomnia.
3. Kondisi Medis
Keadaan kesehatan yang buruk akan berkesempatan menaikkan risiko sulit tidur. Dalam hal ini kesehatan mental ataupun fisik membawa dampak yang besar dalam tubuh dan kebiasaan sehari-hari kita.
4. Pergantian Jadwal Kegiatan
Perubahan jadwal kegiatan seperti jadwal kerja atau jadwal kuliah pun bisa membuat pola tidur tidak teratur.
5. Stres
Stres adalah gangguan mental yang amat berpengaruh pada pola tidur. Umumnya kian berat taraf stres seseorang membuat semakin tinggi juga gangguan tidur yang dirasakan.
Pengobatan Insomnia
Pengidap insomnia yang telah parah akan memerlukan bantuan dokter untuk menangani dampak dari gangguan sulit tidur itu. Hal itu diatasi dengan cara terapi perilaku kognitif, suplemen melatonin, pemberian obat-obatan ataupun gabungan dari ketiganya. Berbedanya keadaan tiap penderita pun akan memengaruhi jenis pengobatan yang berlainan. Obat yang diberikan kepada penderita insomnia tak disarankan untuk penggunaan jangka panjang disebabkan bisa mengakibatkan efek samping.
Sulit tidur yang menyerang penderita bisa dicegah dengan cara menjauhi makan dan minum sebelum tidur, mengurangi konsumsi alkohol dan kafein, serta menjauhi tidur di siang hari dengan memperbanyak kegiatan. Yang paling baik adalah berkonsultasi terlebih dulu pada dokter sekitar penanganan insomnia menurut kondisi pasien.
Demikianlah penyebab insomnia serta hal-hal lainnya yang penting diketahui. Untuk bisa melakukan kegiatan secara maksimal hemdaknya harus menjaga pola tidur secara baik. Kurangi penyebab timbulnya insomnia serta pandai-pandailah untuk menata pola hidup yang sehat. Bila timbul gangguan pada kesehatan tubuh atau mental disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter supaya tidak timbul hal yang tak diharapkan.