Belakangan banyak beredar kabar bahwasanya sekolah tatap muka di Jakarta direncanakan segera di dibuka, lebih tepatnya pada tanggal 30 bulan Agustus mendatang. Tentunya dengan ketentuan serta dilakukan dalam keadaan yang terbatas. Tindakan ini diambil lantaran melihat kondisi dari level PPKM Kota Jakarta telah turun menjadi 3.
Bahkan menurut penuturan yang dilakukan oleh Taga Radja Gah selaku Humas dari Dinas Pendidikan Wilayah DKI Jakarta. Bahwa belajar dengan tatap muka secara terbatas tersebut akan dijalankan pada sekolah yang telah melakukan tahap uji coba sebelumnya di beberapa bulan yang lalu. Berikut informasi dari rencana sekolah tatap muka di wilayah DKI Jakarta:
Jumlah Dan Rincian Sekolah Yang Ikut PTM
Berdasarkan hasil rapat yang telah dilakukan bahwa rencana untuk diselenggarakannya sekolah tatap muka di Jakarta akan dimulai pada tanggal 30 bulan Agustus 2021. Ini adalah sebagai bentuk penerusan terhadap sekolah yang dulunya sempat menjalankan PTM ketika belum masuk pandemi covid-19. Dari hasil konfirmasi yang dilakukan bersama saudara Taga.
Jumlah sekolah yang akan melakukan belajar dengan tatap muka secara terbatas mencapai 610 sekolah. Dimana jumlah tersebut mencakup SD sampai dengan SMK. Dengan rincian bahwa uji coba yang dilakukan terdapat 3 gelombang. Pertama dilaksanakan pada bulan April lalu dengan jumlah 85 sekolah. Kemudian dilanjutkan dengan gelombang kedua pada bulan Juni dengan total 138 sekolah.
Berikutnya untuk gelombang ketiga yang berlangsung di awal bulan Agustus dengan persiapkan 372 sekolah. Dari 3 gelombang tersebut total keseluruhan yang didapat adalah 595 sekolah. Jumlah ini akan ditambahkan dengan madrasah yang telah dinyatakan lulus assesmen beserta pelatihan sebanyak 15 sekolah. Hingga hasil akhir dari jumlah keseluruhan adalah sebanyak 610 sekolah.
Mekanisme Pembelajaran
Masih dari narasumber yang sama, menjelaskan bahwa mekanisme yang diberlakukan untuk pembelajaran PTM. Tidak jauh berbeda dari yang telah dijalankan sebelumnya yakni di bulan April sampai dengan Juni yang lalu. Sebagai bentuk rinciannya adalah setiap satu jenjang kelas akan dilakukan PTM sebanyak satu kali dalam kurun waktu seminggu.
Untuk lama waktu pembelajaran setiap harinya juga dilakukan perbatasan, yaitu berkisar antara 3 hingga 4 jam. Perkara ini hampir sama dengan apa yang sudah diutarakan oleh Nahdiana selaku Kepala dari Dinas Pendidikan Wilayah DKI Jakarta pada bulan April lalu. Di samping keterbatasan dalam durasi waktu pembelajaran.
Peserta didik yang ikut dalam PTM jumlahnya juga dibatasi, yaitu hanya 50 persen dari kapasitas semula. Selanjutnya untuk penataan meja peserta didik diletakkan saling berjauhan dengan jarak 1,5 meter antar peserta didik. Sedangkan untuk materi yang menjadi bahan ajar hanya berisi tentang materi dengan kategori esensial saja, kiranya demikian tambahan yang dilakukan oleh saudara Nahdiana.
Sampaian Menteri Pendidikan
Sebelumnya pernyataan dari Nadiem Makariem selaku Menteri Pendidikan turut menyebutkan bahwasanya pembelajaran dengan cara tatap muka harus dilakukan segera. Tidak lain supaya para peserta didik tidak mengalami yang namanya ketinggalan pembelajaran atau yang sering disebut dengan learning loss.
Nadiem juga menambahkan jika tidak mungkin pembelajaran daging dilaksanakan hingga proses vaksinasi selesai. Pasalnya proses ini diperkirakan akan selesai dengan memakan waktu lebih kurang 2,5 tahun. Menurut Nadiem saat ini tidak memiliki pilihan lain sehingga sekolah harus dijalankan di kondisi virus ini.
Demikian informasi terkait rencana sekolah tatap muka di Jakarta yang direncanakan bakal dimulai Senin 30 Agustus mendatang. Beberapa aturan diberlakukan untuk tetap menjaga kesehatan para orang yang terlibat. Baik dari pihak pengajar maupun peserta didik. Dimana meja para siswa diletakkan dengan jarak yang telah disesuaikan.