Serangan panik atau dalam dunia psikologis sering disebut dengan istilah panic attack. Yakni rasa kegelisahan atau takut berlebihan yang muncul secara tiba-tiba. Serangan kepanikan tiba-tiba ini biasanya didorong oleh kegelisahan diikuti dengan napas yang lebih pendek, ketegangan pada otot, gemetar, pusing maupun detak jantung yang lebih cepat.
Kondisi yang mengikuti serangan panik itu dapat terjadi selama beberapa menit saja sampai kira-kira setengah jam. Sekali-kali selama menjalankan kehidupan seseorang akan merasakan panic attack dan keadaan akan normal kembali begitu faktor pencetusnya hilang. Tetapi bila kondisi panik itu berlangsung berulangkali dan terjadi cukup lama maka mesti hati-hati dengan adanya gangguan mental.
Berikut ini penyebab panic attack yang bisa berlangsung pada seseorang.
1. Keturunan atau Genetik
Anda hendaknya berhati-hati jika di dalam baris keluarga ada yang menderita panic attack. Pasalnya ternyata serangan panik ini salah satunya dicetus oleh faktor genetik atau keturunan. Jadi seseorang yang di dalam anggota keluarganya, khususnya orang tua ada yang kerap menderita gangguan serangan panik kemungkinan besar dapat berlangsung pada dirinya pula.
2. Karakteristik Individu
Sifat dan karakter manusia memang tidak sama dimana ada seseorang yang amat sensitif terhadap apapun yang berlangsung pada diri dan sekelilingnya. Orang yang mempunyai karakteristik peka memang lebih sensitif dan memerhatikan terhadap sekelilingnya cuma saja dapat menjadi bumerang. Untuk orang dengan karakteristik sensitif hal yang remeh saja dapat jadi pencetus timbulnya rasa panik yang berlebihan sampai mengakibatkan gangguan mental.
3. Rasa Stres
Siapa saja tentu pernah mengalami stres cuma saja responnya beragam. Ada orang yang mempunyai toleransi tinggi terhadap rasa stres yang dialaminya sehingga dapat mengelolanya secara baik dan tidak mengakibatkan gangguan. Tetapi untuk orang yang amat gampang dipengaruhi oleh stres yang dirasakannya otomatis akan lebih besar potensinya mendapat serangan panik.
4. Trauma
Orang yang sempat merasakan trauma tertentu pada hidupnya akan menjadikan dirinya amat tertekan. Individu yang sempat menderita hal seperti ini amat rentan mendapat serangan panik.
Penanganan pada Panic Attack
Apa yang mesti dilakukan oleh orang yang menderita panic attack? Penanganan terhadap serangan panik (panic attack) memiliki tujuan untuk menurunkan tingkat keseringan dan keseriusan serangan kepanikan supaya kualitas hidupnya dapat lebih baik. Sekurang-kurangnya ada 2 jenis penanganan terhadap serangan panik itu, yakni:
1. Pemberian Obat-Obatan
Terkait panic attack, dokter dalam hal ini psikiater akan menyajikan penanganan medis berbentuk pemberian obat-obatan, diantaranya:
- Clonazepam
- Sertraline
- Alprazolam
- Fluoxetine
- Venlafaxine
Obat-obatan itu paling tidak diberikan untuk dikonsumsi oleh pengidap serangan panik selama kira-kira 1 tahun.
2. Terapi
Di samping pemberian obat-obatan, penanganan terhadap penderita panic attack dapat berbentuk terapi. Terapi kognitif adalah jenis terapi yang diberikan dokter atau psikiater dimana pengidap akan diberikan sejenis bimbingan untuk memperoleh pengertian kalau serangan rasa panik itu bukanlah sesuatu yang mendatangkan bahaya.
Terapi pun memiliki tujuan untuk menolong pengidap belajar untuk menangani rasa panik yang datang sendiri. Pengidap pun akan diubah cara pandangnya dalam melawan kepanikan dari respon yang negatif jadi respon positif.
Dari uraian yang dibeberkan di atas dapat disimpulkan kalau panic attack merupakan hal yang biasa dirasakan oleh seseorang. Tetapi saat datangnya lebih kerap dan berlangsung dalam jarak waktu lama mungkin telah menjadi sebuah gangguan terhadap kesehatan mental orang itu. Hingga bila Anda mengalami ada gejala atau pertanda panic attack, lekas konsultasikan ke psikiater atau dokter kesehatan mental supaya memperoleh penanganan lebih lanjut.