
Sebelumnya sebaiknya kita mengetahui fungsi crossover terlebih dahulu. Salah satu bagian dari peralatan yang berada dalam sound system ini sangat penting.
Jika kita mendengarkan sebuah audio, maka telinga kita akan menangkap nada mulai dari 20 Hz sampai 16 Khz. Maka range bandwidth akan mengeluarkan suara dari sebuah speaker yang telah mengalami proses penguatan.
Maka dari sebuah speaker atau sound system memiliki driver yang berbeda-beda. Hal tersebut menyesuaikan dalam penerapan dan penggunaannya.
Nah, jika anda penasaran akan fungsinya maka simak ulasan di bawah ini. Hal ini akan mempengaruhi bagaimana hasil sound system itu sendiri.
Kenali Fungsi Crossover
Sebagai pengolah distribusi audio yang berfungsi memisahkan range frekuensi suara. Dengan merubah pengaturan audio dalam memisahkan band audio untuk dicampur kembali atau pengolahan multiband.
Pembagian sinyal masuk audio ke band terpisah yang tidak saling berinteraksi untuk menghasilkan sinyal output. Hasil dari olahan dari sinyal output tersebut memiliki sumber yang sama, namun tidak merubah fase respon, frekuensi, dan mempunyai level konstan.
Crossover juga dapat membuat hasil suara jelas dan mengamankan driver loudspeaker dari kerusakan. Biasanya diakibatkan oleh ketidaksesuaian respon frequency yang masuk ke High End.
Berdasarkan fungsi crossover dibagi menjadi dua jenis. Dari keduanya memiliki cara kerja untuk mengatur frekuensi, juga terdapat kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Tugas Crossover
Nah setelah fungsi crossover tadi, kini kita sebaiknya membahas tugas utamanya. Crossover audio memiliki tugas untuk membagi sinyal yang masuk. Ke dalam band terpisah yang tidak saling overlap atau disebut juga berinteraksi untuk menghasilkan sinyal output tersebut.
Hasil dari sebuah sinyal output tadi memiliki sumber yang relatif sama. Hal ini yang dimaksud dari tidak adanya pengubahan frekuensi, fase respon dan level konstan.
Maka pengaturan respon dari sinyal dan level atau volume suara kita yang menentukannya. Jadi tidak usah khawatir akan hal tersebut.
Crossover Aktif
Jenis yang satu ini bekerja dengan membagi frekuensi setelah sinyal suara yang diperkuat oleh power amplifier. Auto Family jenis ini bisa dengan mudah mengatur pengaturan frekuensi suara dari audio untuk speaker.
Pada jenis ini memiliki tugas memisahkan seluruh sinyal sebelum masuk ke Amplifier. Terdiri dari peralatan Quad IC Op-Amp dan Filtering komponen pasif R, L & C yang memiliki hitungan yang sistematis.
Keakuratan jenis crossover aktif ini membuatnya lebih detail memisahkan frekuensi suara. Nah, frekuensi ini bisa diatur lebar bandnya pada Variable Resistor.
Terdapat fitur time alignment yang bisa anda atur untuk menentukan munculnya suara dari masing-masing speaker. Namun juga terdapat kelemahan yaitu memerlukan amplifier yang lebih banyak.
Cenderung juga tidak praktis dalam penggunaannya. Bahkan juga banyak yang mengatakan jenis ini lebih rumit dan tidak sistematis.
Crossover Pasif
Berdasarkan fungsi crossover jenis pasif ini akan membagi frekuensi setelah sinyal suara audio diperkuat oleh power amplifier. Kelebihan jenis ini memiliki harga yang relatif lebih murah dan mudah dalam pengaturannya.
Pemasangan modul dalam enclose atau box speaker. Hasil kualitas jenis ini cenderung lebih jernih dan optimal, membagi Freq High, Freq Menengah, dan Freq Rendah dalam sebuah wadah atau enclose.
Namun, juga terdapat kekurangan pada komponen resistor, lilitan, dan kapasitor. Amplifier juga memiliki level suara yang drop hingga sinyal tidak maksimal masuk dalam loudspeaker.
Jenis ini akan lebih baik jika anda gunakan dalam sound system ruangan. Hasil dari sinyal suara telah dibatasi komponen coil, kapasitor, dan resistor yang dibumikan atau grounding. Tidak membutuhkan daya energi listrik.
Cara Kerja Crossover
Setelah mengetahui fungsi crossover, maka inilah cara kerjanya. Jika komponen dalam crossover bisa mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan oleh sistem audio.
Sebagai alat pembagi suara dan filter crossover memiliki prinsip kerja. Jika suara yang memiliki frekuensi akan disaring, lalu disalurkan ke masing-masing driver.
Jalur Range Frekuensi
Ketika pengolahan distribusi suara dalam crossover akan terbagi menjadi dua jalur. Nah berikut ini adalah macam-macamnya :
Freq Tinggi: Jalur range frekuensi tinggi akan masuk dalam speaker twitter. Dengan Horn Driver, range frekuensi 3 KHz hingga 16 KHz.
Freq Menengah: Sedangkan jalur range frekuensi yang satu ini aka masuk ke driver speaker mid range. Dengan 700 Hz hingga 3 KHz.
Freq Rendah : Lalu jika jenis jalur range ini akan memasukkan driver ke speaker woofer. Ini berada 20 Hz hingga 700 Hz.
Pendistribusian Crossover
Setelah paham fungsi crossover, maka anda juga sebaiknya mengetahui pendistribusian crossover. Dari segi model, type, fitur dalam crossover sendiri juga semakin canggih.
Maka, pendistribusian lewat berbagai jalur ini bisa melalui tiga frekuensi audio, yaitu, Low, mid and high. Dalam sebuah wadah yang sistematis tergantung dengan jenisnya.
Sedangkan ada 4 jalur band frequency audio, yaitu jalur subwoofer, low, middle, dan high. Perbedaan ini membawa hasil kualitas audio.
Digital LMS atau Loudspeaker Management System
Melewati proses perkembangan dalam peralatan audio sendiri yang mengutamakan pengolahan audio secara digital. Bahkan juga alternatif secara efisien dalam pengoperasian dan setup menu.
Dewasa ini bahkan adanya sistem pengembangan sistem kerja crossover. Dengan moto multifungsi, dengan konfigurasi dalam pendistribusian dan pengolahan grafik range audio.
Nah, LMS atau Loudspeaker Management System ini merupakan memiliki kemampuan yang baik. Dengan memisahkan jalur audio hingga menjadi enam jalur dan telah diatur Equalizingnya.
Mengetahui fungsi crossover ini menggabungkan Equalizing dan Audio Distributor. Dengan melakukan proses pengaturan frekuensi atau EQ audio.
Dengan fungsi ganda untuk membagi sinyal keluaran audio atau crossover. Lalu meneruskan ke bagian High End atau Amplifier dan Speaker System atau Loudspeaker.
Penggunaan Digital LMS
Dalam audio processing dalam satu paket atau all in one plus. Terdapat juga fitur digital yang sudah canggih. Jika menggunakan Digital Loudspeaker Management System, maka anda tidak perlu melakukan routing untuk audio processor.
Nah, setelah membahas fungsi crossover beserta dengan jenis-jenisnya di atas akan membantu anda untuk memahaminya. Apakah kalian sudah pernah menggunakannya atau sedang berencana membelinya? Semoga sedikit info tersebut dapat membantu anda dan menjawab pertanyaan anda!