You are here
Home > Berita Nasional >

Mutasi Virus Corona Menuntut Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka

Mutasi Virus Corona Menuntut Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka
Bagikan Artikel Ini

Pojokjakarta.com – Setelah beberapa waktu lalu ada vaksinasi yang menjadi salah satu berita baik sekolah akan dibuka kembali, berita buruk lahir kembali. Mutasi Virus Corona Menuntut Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka karena dimungkinkan beresiko.

Hal ini sesuai yang dikatakan oleh Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) yang mengatakan jika pemerintah harus kembali meninjau kebijakan pembukaan sekolah setelah kasus mutasi virus SARs-CoV-2 B117. Sebuah jenis virus yang berkembang dari sebelumnya. Hal ini tentu menjadi sebuah berita yang buruk dalam dunia pendidikan.

Mutasi ini Tidak Bisa Diremehkan

Jikalah banyak pihak yang merasa hal virus ini tidak perlu ditanggapi dengan serius, maka hal itu sangatlah salah. karena boleh saja, mutasi virus B117 ini lebih ganas daripada yang sebelumnya. Sehingga ketika pembelajaran di sekolah kembali dibuka, maka ditakutkan akan banyak orang yang terkena virus ini.

Hal itu seperti yang terjadi di negara Inggris. Dimana mutasi B17 ini bisa menurunkan tingkat efikasi dan efektivitas vaksin Covid-19. Sehingga, boleh dikatakan, vaksinasi yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu tidak akan menjamin sama sekali tingkat penularan yang akan terjadi setelah itni.

Beberapa data juga mengatakan jika ada penurunan Signifikan dari imunitas yang terbentuk di Inggris terkait efektivitas vaksin. Sehingga mau tidak mau, kebijakan pembukaan sekolah harus benar-benar direvisi dan dipetimbangkan kembali.

Resiko Tinggi Pelaku Pendidikan

Tingkat penularan virus yang jauh lebih tinggi, membuat mutasi virus ini menjadi sangat menakutkan. Sehingga, akan sangat beresiko jika sekolah benar-benar hendak dibuka kembali. Karena jika sampai menular, maka akan ada lebih banyak korban yang termakan oleh virus Corona ini.

Parahnya, virus mutasi Corona B117 ini tidak bisa dideteksi hanya dengan pemeriksaan swab PCR biasa. Namun harus dengan alat dan ahli virologi khusus. Sehingga segala kebijakan yang “terkesan” mengambil resiko haruslah dievaluasi kembali untuk diterapkan.

Karena hal ini menyangkut nyawa dan kesehatan banyak orang. Sehingga tidak bisa dibuat main-main. Pemerintah juga harus lebih tegas dan segera mengambil tindakan, agar mutasi Corona ini tidak segera menyebar dan menimbulkan banyak korban lagi.

Sudah ada yang Terjangkit Mutasi Virus

Parahnya lagi, di Indonesia sudah ada dua kasus mutasi Corona Baru ini terdeteksi. Hal ini tentu menjadi sebuah alarm bagi seluruh warga Indonesia agar kembali mawas diri dan tidak bosan untuk menerapkan protokol kesehatan dalam keadaan apapun.

Karena jika masyarakat tidak mawas diri dan acuh, resikonya adalah virus mutasi ini akan semakin lebih cepat menular dan memakan korban kembali. Hal itu tentu sebuah mimpi buruk yang tidak dibayangkan oleh siapapun. Entah masyarakat maupun pemerintah Indonesia.

Kajian Pembukaan Sekolah Masih Dilanjutkan

Dengan adanya berita ini, Kemendikbud tentu akan kembali melanjutkan kajian terkait pembukaan sekolah. Memang sebuah permasalahan besar jika siswa terlalu lama dibiarkan belajar di rumah.

Namun jika pembukaan sekolah dilaksanakan, maka potensi kenaikan penularan virus Covid-19 pun juga akan naik. Hal ini tentu harus diberikan kebijakan yang benar-benar baik. Karena bila tidak, masa depan generasi muda ini digadaikan. Hal ini tentu tidaklah main-main dan omong kosong belaka.

Mutasi Virus Corona Menuntut Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka ini mungkin menjadi sebuah berita buruk di dunia pendidikan. Namun kesehatan dan keselamatan warga dan generasi muda Indonesia juga patut dipertimbangkan juga.

Leave a Reply

Top