Mitos seputar kesehatan mental yang beredar, tidak semua pasti benar. Mitos yang masih dipercayai memberikan dampak buruk pada kesehatan mental. Gangguan mental merupakan penyakit yang dapat mempengaruhi pola pikir, emosi, dan perilaku pengidapnya.
Salah satu mitos atau anggapan yang mungkin masih dipercaya pada pengidap gangguan mental disebut juga orang gila. Selain itu, pergi ke psikolog yang dianggap sebagai hal yang memalukan.
Padahal tidak seperti itu, pengidap gangguan mental seharusnya mendapat penanganan yang tepat. Hal itu agar dapat pulih atau menghindari kondisinya yang semakin buruk. Saat mengalami gejala menyerupai adanya gangguan mental, sebaiknya segera temui ahli. Hal itu apabila dirasa sudah membutuhkannya.
Inilah Mitos Seputar Kesehatan Mental
Penyakit Kejiwaan Tidak Bisa Diobati
Penyakit fisik dan kejiwaan sama-sama mengganggu, namun bukan berarti tidak bisa disembuhkan. Tentunya membutuhkan waktu dan proses penyembuhan yang efektif. Namun pada gangguan mental bisa segera diatasi dan diobati.
Melakukan beberapa hal yang menyenangkan ataupun menghadiri terapi secara rutin. Semua usaha harus selalu dijalankan, meskipun seberapa sulit jalannya. Kondisi pengidap gangguan mental yang tentunya berbeda pada tiap individu. Perlu adanya proses adaptasi dan penyesuaian untuk mencegah kondisi tersebut semakin memburuk.
Orang Dengan Kondisi Kesehatan Mental Tidak Bisa Bekerja
Mitos lama namun beberapa masih meyakini hal tersebut. Menyebutkan bahwa orang dengan masalah kesehatan mental, maka tidak dapat mempunyai pekerjaan. Hal tersebut sepenuhnya tidak benar.
Memang seseorang yang hidup dengan kondisi kesehatan mental yang cukup parah. Sehingga mungkin tidak dapat melakukan pekerjaan secara teratur. Namun, orang dengan masalah kesehatan mental mayoritas bisa sama produktifnya. Apabila dibandingkan dengan individu tanpa gangguan kesehatan mental.
Masalah Kesehatan Mental Bersifat Permanen
Diagnosis kesehatan mental belum tentu terjadi seumur hidup. Pengidap gangguan mental pada setiap individu tentunya berbeda. Beberapa orang mungkin telah melewati masa penyembuhan, hingga dapat kembali hidup secara normal. Orang lain yang menemukan perawatan, pengobatan, ataupun terapi bicara. Sehingga dapat mengembalikan keseimbangan hidupnya.
Orang yang Memiliki Gangguan Kejiwaan Cenderung Kasar
Hal itu hanyalah stigma masyarakat itu sendiri. Menganggap bahwa setiap individu dengan gangguan kesehatan mental memiliki perilaku yang kasar. Meskipun beberapa pelaku tindak kekerasan memang memiliki gangguan mental. Namun bukan berarti semua orang yang memiliki penyakit kejiwaan akan berbuat kasar.
Orang Dengan Skizofrenia Memiliki Kepribadian Ganda
Hal tersebut hanyalah sebuah mitos. Menurut WHO, skizofrenia ditandai dengan distorsi dalam pemikiran, emosi, persepsi, rasa diri, bahasa, dan perilaku. Distorsi ini yang berupa halusinasi dan delusi. Gangguan skizofrenia tidak sama dengan gangguan identitas disosiatif. Ataupun yang biasa disebut dengan gangguan kepribadian ganda.
Penyakit Kejiwaan Tidak Membutuhkan Bantuan Profesional
Setiap individu tidak ada yang ingin memiliki gangguan secara fisik maupun psikis. Namun apabila itu terjadi, maka hal yang penting dilakukan adalah mencari bantuan profesional. Depresi, gangguan panik, dan gangguan kecemasan merupakan jenis gangguan kejiwaan. Hal itu hanya beberapa dari sekian banyak gangguan kejiwaan yang sering disalahartikan.
Masyarakat umumnya masih percaya oleh pandangan bahwa penyakit itu hanya kurang iman. Hal itu hanya membutuhkan kekuatan mental hingga kedekatan diri pada Tuhan. Namun hal itu tidak selamanya dapat berhasil. Pada beberapa gangguan kejiwaan yang sangat berat, perlu bantuan professional.
Seperti halnya psikolog dan psikiater untuk proses penyembuhan. Tidak ada salahnya menemui pakar kesehatan mental untuk mengetahui kondisi anda. Semakin cepat ditangani, maka semakin mudah dalam proses penyembuhan.
Itulah beberapa mitos seputar kesehatan mental yang bisa menjadikan tambahan informasi. Saat mengalami gejala menyerupai adanya gangguan mental, sebaiknya segera temui ahli. Sehingga dapat ditangani dengan tepat.