You are here
Home > Berita Nasional >

Kapolri Kawal 5 Destinasi Wisata di Masa Pandemi

Kapolri Kawal 5 Destinasi Wisata di Masa Pandemi
Bagikan Artikel Ini

Pojokjakarta.com – Salah satu sektor penting yang harus dihidupkan di Indonesia adalah wisata. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya lewat sektor ini. Maka dari itu, Rabu (24/02/2021), Kapolri kawal 5 destinasi wisata di masa Pandemi.

Pembukaan destinasi wisata ini boleh dikatakan sebuah keputusan yang tepat oleh Menteri Pariwisata. Karena bila wisata terus dibiarkan, maka hasilnya adalah pemangkrakan daerah wisata yang tentunya merugikan banyak pihak, termasuk masyarakat kelas bawah.

Namen memang ada satu problematika. Jika destinasi wisata dibuka kembali, konsekuensinya harus ada ketegasan dari pihak terkait untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal itu tentu bertujuan agar rantai penularan virus Covid-19 terputus.

Lima Super Prioritas Destinasi

Ada setidaknya lima destinasi yang menjadi prioritas paling utama. Dimana, destinasi ini memang digencarkan menjadi destinasi yang paling prioritas dari destinasi lainnya. Selain itu, lima destinasi ini juga menjadi bagian dari proyek 10 Bali Baru yang dicanangkan oleh presiden Joko Widodo.

Proyek ini adalah proyek dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun dalam hal ini, Kapolri bersama anggotanya juga memiliki andil yang cukup besar. Karena tanpa ketegasan dari pihak berwajib, pembukaan destinasi akan menjadi sangat berisiko.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, “Tugas kami mengawal program Kemenpar sehingga event-event nasional maupun internasional dan kunjungan ke destinasi segera bisa dilaksanakan dengan aman.”

Ungkapan itu ia katakan setelah menerima Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Mabes Polri pada hari Rabu (24/02/2021). Sebuah inisiatif yang sangat positif dari Kemenpar.

Permasalahan PPKM Mikro

Sebagai Kapolri, Listyo menyebutkan jika PPKM Mikro adalah sebuah upaya untuk meyakinkan wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal bahwa pariwisata Indonesia aman dari persebaran Covid-19.

Maka dari itu, meskipun destinasi wisata sudah dibuka. Protokol kesehatan akan tetap dijunjung dan diterapkan. Karena hal itu adalah sebuah kewajiban bagi setiap manusia ketika berinteraksi dengan orang lain.

Kebijakan tes, telusur, dan tindak lanjut (3T) dengan tetap memakai masker, mencuci ,tangan, dan menjaga jarak (3M) akan tetap diterapkan di jalur masuk dari udara maupun darat. Sehingga persebaran Covid-19 tidak berlanjut.

Selain itu, hotel juga menerapkan hal itu. Sehingga tidak ada tempat yang berhubungan dengan pariwisata apapun yang tidak ditegakkan aturan PPKM Mikro. Pembukaan lima destinasi paling prioritas akan tetap didasarkan pada protokol kesehatan yang ketat.

Isolasi yang Nyaman untuk Wisatawan Reaktif

Selain protokol kesehatan dijunjung tinggi, ketika pada saat tes ternyata ada wisatawan yang reaktif, maka akan segera ditindak. Wisatawan tersebut akan dibawa ke tempat isolasi yang nyaman hingga sehat.

Hal ini tentu merupakan sebuah tindakan preventif agar tidak terjadi persebaran Covid-19 lebih meluas di Indonesia. Mengingat, pembukaan sektor wisata ini juga menjangkau wisatawan asing. Maka dari itu harus benar-benar dipersiapkan dengan baik.

Sandiaga Uno sebagai menteri Pariwisata juga berharap kepada polri untuk bisa memberikan ruang kegiatan pada wisata meski di tengah pandemi. Tentunya dengan tetap menjaga penerapan protokol kesehatan dengan baik.

Kedisiplinan dan ketertiban adalah satu hal yang harus ditegakkan. Karena pembukaan wisata untuk masyarakat tetep menimbulkan dampak yang nyata jika tidak disiplin. Lebih lagi pada sektor pariwisata.

Berita Kapolri kawal 5 destinasi wisata di masa pandemi ini membuktikan kepedulian pemerintah terhadap sektor ini. Karena Indonesia adalah negara wisata, jika wisata tidak diusahakan, maka akan banyak masyarakat yang menerima dampaknya.

 

Leave a Reply

Top