You are here
Home > Berita Nasional >

Jakarta Tidak Bisa Andalkan Sumur Resapan, Hujan Semakin Ekstrem

Jakarta Tidak Bisa Andalkan Sumur Resapan
Bagikan Artikel Ini

Sudah beberapa hari, beberapa daerah di Jakarta terendam banjir. Hal itu tentu membuat banyak pihak disulitkan. Beberapa pengamat mengatakan jika Jakarta tidak bisa andalkan sumur resapan, dikarenakan cuaca semakin ekstrem.

Cuaca yang ekstrem ini terjadi karena pemanasan global. Sebuah gejala alam yang disebabkan oleh aktivitas manusia sendiri. Jika banjir ini tidak ditindak dengan bijak, maka tidak mustahil Jakarta akan banjir lebih lama.

Butuh Peningkatan Kapasitas Drainase

Pengamat dari Universitas Trisakti mengatakan jika Jakarta tidak bisa mengandalkan sumur reseapan saja. Hal itu tidak akan kuat menahan air yang terus menggenang. Maka dari itu, pengairan di Jakarta harus ditingkatkan.

Bukan sebuah hal yang mudah, mengingat Jakarta adalah sebuah kota metropolitan yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi. Pemerintah benar-benar harus bisa memutuskan tindakan yang terbaik untuk Jakarta, agar Banjir segera hilang.

Penumpukan sampah dan banyaknya aliran air yang terhambat, tentu membuat wilayah Jakarta kesulitan meresap air yang timbul dari hujan yang ekstrem. Maka dari itu, harus ada sebuah alternatif solusi agar air ini tidak terus merendam berbagai daerah di Jakarta.

Butuh Normalisasi Sungai

Boleh dikatakan, sungai adalah sebuah komponen paling menentukan dalam bencana banjir di Jakarta. Karena sungai lah yang menyebabkan air semakin menggenang di pemukiman warga. Sungai tidak bisa mengalirkan air dengan baik.

Sehingga, air meluap dan memenuhi perumahan warga serta mengganggu aktivitas masyarakat. Jika normalisasi sungai tidak dilakukan, kemungkinan besar banjir ini akan berlangsung dengan lama.

Hal itu juga selaras dengan yang dikatakan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dimana, banjir ini disebabkan oleh luapan Kali Krukut. Air dari sungai tersebut meluap dan menggenangi Jalan kemang Raya, Jalan Widya Chandra, dan Jalan Tendean.

Debit air benar-benar melebihi kapasitas tampungan sungai. Sehingga air meluap dan mengganggu aktivitas masyarakat. Drainase adalah sebuah solusi dari permasalahan banjir kali ini. JIka tidak dilakukan, maka pemulian bisa membutuhkan waktu yang lama.

Apalagi melihat kondisi cuaca yang semakin ekstrem, DKI Jakarta benar-benar membutuhkan penanganan yang khusus agar banjir ini segera reda dan tidak memakan korban jiwa.

Prediksi BMKG DKI Jakarta Beberapa Waktu Mendatang

BMKG memprediksikan jika DKI Jakarta akan terus diguyur hujan untuk beberapa waktu ke depan. Hal itu tentu sebuah kabar yang tidak begitu baik, melita kondisi DKI Jakarta yang benar-benar banjir parah.

Ada potensi hujan deras berkepanjangan, sehingga masyarakat harus siap siaga dan menjaga keselamatan mereka. Menjaga kesehatan saat bencana banjir dan Covid-19 tentu tidak mudah.

Masyarakat harus bisa mengatur pakaian, waktu istirahat, dan terus mawas diri. Karena pada kondisi banjir, akan ada banyak potensi penyakit yang mudah menjangkit. Maka dari itu, daya tahan tubuh harus tetap dijaga oleh masyarakat DKI Jakarta.

Banjir ini harusnya bisa dijadikan renungan bagi Masyarakat DKI Jakarta maupun semuanya, agar tidak membuang sampah sembarangan dan merusak alam. Karena dampaknya akan kita rasakan sendiri.

Pemanasan global dan turunnya hujan lebat di DKI Jakarta tentunya bukan satu satunya alasan kenapa banjir ini terjadi. Ada banyak faktor yang menyebabkan banjir hingga separah ini. Maka dari itu, kita harus menjaga lingkungan kita.

Pemerintah DKI Jakarta tidak bisa andalkan sumur resapan, karena cuaca yang ekstrem ini butuh solusi yang lebih efektif, yaitu normalisasi sungai. Apalagi, dalam bencana di Jakarta ini, sungai memiliki andil yang sangat besar.

Leave a Reply

Top