Beragam komentar negatif muncul di media sosial. Beberapa waktu lalu, hampir semua warganet rucih membicarakan Nissa Sabyan. Kasus Nissa Sabyan bukan soal hijabnya, tapi individunya. Beberapa orang berpendapat demikian.
Hal itu tentu boleh dibenarkan. Pasalnya, tidak semua orang yang berjilbab lantas jadi pelakor. Itupun, kasus Nissa Sabyan ini tentu sebuah kekhilafan dari seorang manusia biasa. Sehingga meskipun ia adalah pelantun lagu-lagu religi, tetap saja memiliki luput dan salah.
Warganet Mempermasalahkan Hijabnya
Perselingkuhan yang dilakukan oleh artis ataupun selebritis tentu sudah sangat marak dan biasa. Namun hal yang membedakan dari kasus ini adalah, Nissa Sabyan adalah seorang pelantun lagu religi dan terlihat islami. Sehingga banyak hujatan dari netizen.
Banyak warganet yang mengatakan jika Nissa Sabyan berjilbab saja bisa menjadi pelakor. Hal itu tentu memicu banyak kontroversi. Banyak yang meluruskan hal itu. Karena masalah jilbab itu tidaklah berpengaruh apapun.
Menurut beberapa warganet, hijab itu bukan jaminan. Namun jika ada sebuah kasus dari seorang wanita yang berjilbab, maka yang harus disalahkan adalah individunya, bukan jilbab yang dia pakai.
Karena jika hal ini dibiarkan, banyak orang menganggap akan menyepelekan jilbab sebagai syariat islam. Terpenting adalah hatinya, jilbab tidak perlu dipakai karena tidak ada jaminan. Hal itulah yang tidak diinginkan oleh warganet yang meluruskan.
Setiap Manusia itu Pasti Punya Khilaf
Melanjutkan pernyataan itu, banyak warganet yang mengatakan jika semua manusia pasti memiliki kesalahan. Sehingga tidaklah perlu membawa jilbab untuk dijadikan pembandingnya. Semua kesalahan bisa dilakukan oleh manusia.
Tidak ada sangkut pautnya dengan hijab sama sekali. Siapapun, entah orang paling alim ataupun manusia biasa, pasti memiliki salah. Karena memang ia adalah seorang manusia biasa. Sama seperti pada kasus Nissa Sabyan ini.
JIka hendak menyalahkan, mak tetap yang disalahkan adalah individunya. Masalah pakaian ataupun aksesoris tidaklah memiliki sangkut pautnya. Hal itu tentu harus diluruskan, agar warganet yang salah paham bisa mengerti.
Ayus Sabyan Mengakui Khilaf dan Meminta Maaf
Kasus ini jauh lebih jelas ketika Ayus Sabyan mengakui kesalahan dan meminta maaf. Ia juga sudah berkomitmen untuk memperbaiki diri lagi. Sehingga tidak melakukan kesalahan lagi. Sebuah kesalahan yang boleh dikatakan fatal, apalagi ia sudah memiliki pasangan.
Sehingga, sekali lagi tidak ada hubungannya kasus Nissa Sabyan ini dengan hijab yang ia kenakan. Karena memang keluar dari kasus yang terjadi, Nissa Sabyan memang seorang vokalis dari sebuah grup musik religi.
Seharusnya, warganet memahami kasus ini untuk diambil pelajarannya. JIka sudah memiliki pasangan, maka tidaklah perlu membuka hati. Karena hal itu bisa membuat sebuah problem besar di kemudian hari.
Komentar Pedas dari Warganet
Beberapa warganet sangat mengecam kasus ini dikarenakan Nissa Sabyan dan Ayus Sabyan adalah seorang pembawa lagu religi. Sehingga, kasus ini terasa bertolak belakang dengan apa yang mereka bawakan.
Dari kacamata orang awam, tentu kasus ini membawa satu dampak yang buruk pada konotasi jilbab. Namun, harusnya warganet paham jika kesalahan individu ini tidak memiliki sangkut pautnya dengan busana yang dikenakan. Semua manusia pasti pernah khilaf, tugas mereka setelah sadar adalah memperbaiki kesalahan tersebut.
Sehingga, kasus Nissa Sabyan bukan soal hijabnya. Ini adalah soal individu yang bersangkutan. Tidak ada yang salah dari sebuah hijab sebagai identitas orang islam. Maka dari itu, warganet harus paham untuk tidak menyalahkan hijabnya.