You are here
Home > Berita Nasional >

Jakarta Masih Tergenang Banjir, 33 RW Belum Pulih

Jakarta masih tergenang banjir 33 RW belum pulih
Bagikan Artikel Ini

Pojokjakarta.com – BMKG terus menghimbau kepada masyarakat, khususnya di pulau Jawa untuk tetap siap terhadap berbagai bencana yang kemungkinan datang. Apalagi hingga sekarang, Jakarta Masih tergenang banjir, 33 RW belum pulih dari banjir.

Intensitas hujan yang lebat, ditambah kali Ciliwung yang meluap, membuat banjir di Jakarta ini masih belum selesai. Bahkan dikabarkan ada satu korban yang meninggal dunia atas kejadian yang satu ini.

Beberapa titik di wilayah DKI Jakarta masih tergenang banjir pada hari Minggu (21/02/2021) pagi. Hal itu disebabkan oleh hujan deras yang lumayan lama yang terjadi dari dini hari. Sebuah bencana yang sangat mengganggu seluruh aktivitas masyarakat.

Ketinggian Air di atas 150 CM dan Memakan Korban

Di beberapa titik yang bisa dikatakan parah, air mencapai ketinggian hingga 150 cm. Maka tidak heran jika ada korban yang timbul. Ketinggian air ini terdapat di Cipinang Melayu, Kampung Melayu hingga kelurahan Cawang.

Itu adalah titik yang paling parah. Selain titik itu, ketinggian air di bawah 150 cm. JIka hal ini terus dibiarkan, maka dampaknya akan sangat buruk bagi pergerakan roda aktivitas masyarakat. Maka dari itu, ketegasan pemerintah benar-benar diuji.

Dari 33 RW tersebut, ada setidaknya 200 RT dari 30.070 RT yang ada di Jakarta terendam. Dengan artian, 0,6 persen Jakarta benar-benar terdampak banjir. Selain kali Ciliwung, luapan PHB Sulaiman, Kali Sunter, dan kali Cipinang di Jakarta Timur nampaknya penyebab dari banjir ini.

Banjir ini juga sudah memakan satu korban jiwa. Kata Syarifuddin, korban jiwa ini terkunci di dalam rumah ketika banjir merendam rumahnya. Insiden ini membuktikan jika banjir Jakarta bukanlah bencana yang main-main.

Prioritas Gubernur DKI Jakarta

Anies Baswedan mengatakan jika keselamatan warga adalah prioritas dari penanganan banjir ini. Sehingga ia memberikan instruksi agar tidak ada korban lagi pada banjir kali ini. Karena memang dari tahun ke tahun, Banjir Jakarta terus menuai korban jiwa.

Gubernur Anies Baswedan mengatakan, “Selama mereka di posko pengungsian mendapatkan pangan, layanan kesehatan, Insya Allah begitu surut, mereka bisa kembali berkegiatan seperti semula.”

Pihak pemerintah telah menyiapkan tenda isolasi mandiri bagi warga yang menunjukkan gejala Covid-19. Sehingga mereka yang bergejala akan tetap mengungsi namun berbeda tempat dengan warga yang lainnya.

Memang, banjir Jakarta di kala Pandemi Covid-19 ini harus ditindak dengan bijak. Karena bila tidak, selain bisa menimbulkan korban jiwa oleh banjir, tidak mustahil peningkatan kasus positif Covid-19 juga meningkat.

Tindakan pemerintah ini nampaknya patut diapresiasi. Penanggulangan banjir memang harus segera dilakukan. Namun untuk saat ini, pemerintah memang seharusnya memikirkan keselamatan warganya, sehingga keamanan dan kenyamanan masyarakat masih bisa dirasakan.

Pencegahan Banjir Jakarta

Berbagai upaya tentu sudah dilaksanakan oleh pemerintah Gubernur DKI Jakarta. Namun karena meluapnya beberapa sungai dan curah hujan yang tinggi, membuat pemerintah harus menunggu dan bersabar.

Jangan sampai tindakan pencegahan dilakukan dengan sia-sia. Maka dari itu, harus dilakukan dengan sistematis dan terencana. Adanya banjir dari tahun ke tahun di Jakarta ini harus menjadi pelajaran penting kepada masyarakat agar lebih menjaga alam.

Boleh dikatakan, Jakarta masih tergenang banjir, 33 RW belum pulih ini bukan disebabkan oleh faktor alam saja. Akan tetapi, banyak faktor manusaia yang menyebabkan ketidakseimbangnya alam. Sehingga banjir bisa melanda DKI Jakarta.

Leave a Reply

Top