Mental emosional remaja memang suatu kelompok individu yang sering terganggu. Karena banyak faktor yang bisa beresiko pada kesehatan mental mereka. Seperti tekanan ketika ingin menyesuaikan diri dengan temannya, keinginan besar agar lebih mandiri, penggunaan teknologi, dan lain sebagainya.
Pasalnya, kesehatan mental ini berperan penting dalam diri seorang remaja. Dimana hal tersebut adalah perubahan dari anak menuju fase dewasa. Mulai dari perubahan secara fisik, kognitif, hormonal, emosi, kecerdasan, dan perilaku.
Jenis Gangguan Mental Emosional Remaja
Dengan adanya proses transisi tersebut, biasanya remaja akan dinilai sebagai kelompok usia yang sehat. Tetapi kurang lebih 20% remaja ada yang mengalami masalah terkait kesehatan mental. Salah satu yang sering muncul adalah kecemasan dan depresi.
Bahkan ada sekitar 70% gangguan mental emosional sering terjadi sebelum usia genap 24 tahun. Dalam banyak kasus ada yang melakukan kasus bunuh diri akibat adanya masalah pada kesehatan mental. Berikut ini ada beberapa jenis-jenis gangguan mental pada seorang remaja.
Gangguan Emosional
Pada umumnya, gangguan emosi sering muncul pada saat remaja. Selain kecemasan dan depresi, remaja yang memiliki gangguan emosi akan lebih mudah marah dan frustasi secara berlebih. Selain hanya gejala psikologis saja, gangguan emosi juga bisa menimbulkan berbagai gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, dan mual.
Mental emosional remaja dapat mempengaruhi kinerja di sekolahnya maupun di segala aktivitas yang lain. Apabila tidak segera ditangani, maka remaja yang mengalami gangguan tersebut bisa mengalami kejadian yang lebih buruk lagi. Seperti berpikiran bahwa dia ingin melakukan bunuh diri dan sejenisnya.
Masalah Perilaku
Pada saat usia kanak-kanak akan menjadi penyebab utama dari gangguan mental ketika beranjak remaja. Gangguan perilaku tersebut ditandai seperti kesulitan fokus maupun perilaku yang menantang bahkan merusak. Masalah tersebut bisa mempengaruhi sistem kerja mereka dan beresiko timbulnya kriminal.
Gangguan Makan
Mental emosional remaja juga bisa dikarenakan dari gangguan makan. Bahkan gangguan ini biasanya akan lebih sering menyerang pada kaum perempuan dibandingkan pria. Contohnya seperti anoreksia, bulimia, nervosa, maupun gangguan makan yang sering ditandai dengan makan berlebih dan membatasi jumlah kalori.
Sehingga gangguan makan tersebut bisa merusak kesehatan mental remaja. Hingga sering muncul saat bersamaan dengan kecemasan, depresi, serta penyalahgunaan obat dan zat.
Menyakiti Diri Sendiri
Banyak sejumlah faktor yang sering memicu perilaku untuk menyakiti diri sendiri dan sampai ada yang bunuh diri. Seperti penggunaan alkohol berbahaya, hambatan saat mengakses perawatan diri dan pelecehan saat masa kanak-kanak menuju remaja.
Tak hanya itu saja, media sosial pun juga bisa mengganggu mental emosional remaja hingga berpikiran untuk bunuh diri. Karena media sosial dapat menuntut berbagai hal pada seorang remaja seperti kehidupan yang cenderung lebih konsumtif.
Psikosis
Selanjutnya gejala psikosis ini juga sering muncul pada saat masa remaja. Gejalanya berupa halusinasi yang tinggi atau sering disebut dengan istilah delusi. Gangguan ini bisa menyebabkan kemampuan seorang remaja untuk bisa berpartisipasi di kehidupannya terganggu.
Bahkan bisa menimbulkan hal tidak baik saat melakukan suatu kegiatan. Karena psikosis ini dapat menimbulkan suatu stigma negatif di masyarakat dan pelanggaran dari hak asasi manusia.
Nah, itulah beberapa gangguan mental emosional remaja yang sering terjadi pada kehidupan. Maka dari itu, sebagai seorang remaja, seharusnya bisa menjaga kesehatan diri dan memikirkan hal-hal yang lebih penting lagi untuk kedepannya. Pasalnya, masa remaja masih harus menjalani kehidupan yang sangat panjang.