You are here

Turki Tuduh AS Dukung Kelompok Teroris Kurdi

Turki Tuduh AS Mendukung Kelompok Teroris Internasional
Bagikan Artikel Ini

Pojokjakarta.com-  Melalui pidatonya pada Hari Senin (15/02/2021), Recep Tayyipp Erdogan selaku presiden Turki tuduh AS berpihak pada kelompok Teroris.

Hal ini berawal mula dari adanya eksekusi 13 orang Turki pada hari Minggunya, dengan dugaan dilakukan oleh militikan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di wilayah Irak utara. Pihak Turki mengtatakan hal tersebut sesuai dengan data dari AFP.

Mengenal Organisasi Teroris Partai Pekerja Kurdistan (PKK)

Pada tahun 1978, Abdullah Ocalan mendeklarasikan berdirinya PKK yang menyataknan merdeka dari Turki. Enam tahun kemudian, kelompok ini sudah menjadi organisasi bersenjata dan melancarkan berbagai serangan.

PKK adalah pemberontak kiri yang menyatakan perang terhadap Turki semenjak tahun 1984. Pada tahun itu, terhitung lebih dari 40.000 orang tewas dan banyak yang terusir dari kediamannya gara-gara serangan PKK.

Uni Eropa dan NATO mengategorikan kelompok satu ini sebagai organisasi terror.  Daerah persembunyiannya berada di kawasan utara Irak.

Dimana daerah tersebut merupakan hak invasi Turki semenjak tahun 2019, saat AS sudah menyatakan menarik diri dan memberikan jalan bagi Turki.

Mengenai Kematian 13 Sandera Turki

Presiden Erdogan mulai geram kembali kepada Amerika Serikat karena seakan membiarkan kejadian  eksekusi 13 saudara se-negaranya tersebut. Terlebih lagi, dugaan tersebut kuat dilakukan oleh kelompok teroris kurdi.

13 orang yang tereksekusi sebagian besar merupakan polisi dan tentara. Kronologinya, sebelum tereksekusi, pihak PKK sempat menculik dan menahannya dalam sebuah gua.

Sedangkan pernyataan bantahan dari pihak Partai Pekerja Kurdistannya sendiri, 13 orang itu tewas ketika pasukan dari Turki melancarkan serangan udara pada markasnya dan tempat tahanan.

Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh Erdogan bahwa pihaknya melancarkan serangan untuk menggempur markas dari PKK dengan tujuan membebaskan 13 orang tersebut.

Namun pihaknya menduga bahwa ketika terjadi serangan udara, pihak teroris kurdi justru menyerang dan mengeksekusi 13 orang sanderanya saat itu juga.

Tanggapan Turki Tuduh AS: Penjelasan Kemeterian Luar Negeri AS

Kementerian luar negeri Amerika Serikat, Antony Blinken segera berusaha menenangkan pernyataan Turki tuduh AS mengenai perkara kematian 13 sandera.

Pihaknya akan segera mengonfirmasi lebih lanjut mengenai apakah benar terdapat keterlibatan PKK dalam insiden kematian 13 orang Turki tersebut.

Blinken juga mengatakan sangat menyayangkan hal itu bisa terjadi. Dalam pernyataannya, ia mengatakan bahwa sangat mengutuk tindakan dari PKK ini sekuat mungkin jika memang kebenarannya sudah terkonfirmasi.

Juru bicara dari Kemeterian Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan bahwa Blinken saat itu segera menelepon rejan sejawatnya, dimana dalam panggilan tersebut dinyatakan bahwa keyakinannya bahwa teroris dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) bertanggungjawab.

Pernyataan Erdogan dan Mengenai Tuduhan Terhadap AS dan Tindakan Lanjutannya

Mengetahui pernyataan dari menteri luar negeri AS, Erdogan sebagai Presiden Turki menganggap hal itu sebagai suatu lelucon.

Bagaimana tidak, pihak AS akan mengecam tindakan dari pihak teroris kurdi ketika mereka sudah mengonfirmasi kebenarannya. Padahal jelas-jelas, begitu nyata keterlibatan dari PKK pada kejadian tersebut.

Pada pidatonya pada hari minggu (14/02/2021) yang disiarkan melalui televisi, Erdogan menyatakan dengan nada tegas “Anda mengatakan bahwa tidak mendukung adanya teroris, namun nyatanya Anda berada di sisi dan belakang mereka”

Menindak lanjuti pembunuhan 13 orang sandera Turki, Kementerian Dalam Negeri di Ankara mengumumkan sudah menahan 178 orang yang dicurigai terlibat dalam kasus tersebut pada hari Senin (15/02/2021). Penahanan ini termasuk didalamnya ketua umum partai oposisi terbesar di Turki yang pro Kurdi.

Leave a Reply

Top