Baru-baru ini terdengar kabar mencengangkan bahwa ada seorang TNI ditembak KKB hingga akhirnya tewas. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin tanggal 15 Februari 2021. Perang tersebut terjadi karena adanya sekelompok KBB yang melakukan serangan kepada salah satu personel TNI-Polri di wilayah Papua.
Pada awalnya, masih banyak yang belum mengetahui kabar ini, perang tersebut masih terjadi hingga saat ini dan sudah menewaskan banyak korban jiwa. Nah, bagi yang belum tahu, berikut merupakan fakta kejadian antara perang dari gabungan TNI-Polri melawan gerombolan KKB. Langsung simak berita ini sampai akhir.
1. Kronologi Terjadinya Adu Tembakan Pertama
Adu tembakan kembali terjadi antara TNI dan PKB. Hal itu dimulai pada hari Sabtu tanggal 13 Februari 2021 sekitar pukul 14.00 WIT. Terjadinya adu tembakan berawal dari Camp PT Unggul Jalan Pinggir Kampung llambet. KKB melakukan teror kepada salah satu personel gabungan yang berencana memantau lokasi korban penganiayaan.
Ahmad, seorang Kabid Humas Polda Papua mengatakan bahwa baku tembak tersebut terjadi sesaat ada rombongan TNI melakukan pemantauan tempat yang telah dibakar habis oleh rombongan KKB. Saat personel tersebut ingin kembali ke markas, tiba-tiba kelompok KKB langsung menembaki rombongan. Tidak terima hal itu terjadi, TNI pun langsung melakukan pembalasan.
2. Tidak ada Korban Jiwa Pada Perang Awal
Meski perang sudah terjadi saat itu, tetapi belum ada korban jiwa yang dihasilkan oleh adu perang tersebut. Maka karena suasana sudah tidak kondusif lagi, gabungan personel langsung melakukan peningkatan patrol di sekitaran Kola llaga di Kabupaten Puncak.
Namun, meski tidak ada korban jiwa atas perang awal yang terjadi pada sabtu sore, ada seorang personel yang ternyata mengalami luka. Personel tersebut bernama Prada Maulana, beliau mengalami luka akibat terkena rekoset peluru di sekitar wajah tepatnya di bagian hidung.
3. Korban Jiwa Muncul Pada Perang Kedua
Setelah adu tembakan tersebut terjadi, ternyata perang antara KKB dan TNI tidak berakhir sampai situ saja. Selanjutnya pada tanggal 15 Februari 2021, sekitaran pukul 8.23 WIT. Seorang satgas TNI bernama Prada Ginanjar gugur akibat terkena tembakan tepat mengenai bagian pinggang tembus ke perutnya. Setelahnya, Pihak TNI langsung melakukan evakuasi menggunakan helikopter ke Timika.
Ginanjar merupakan anggota satuan tugas Yonif R 400 BR. Beliau ditembak oleh para kawanan KKB saat menyusuri pos peninjauan Kampung Mamba. Adapun data Polda bagian Papua mengatakan selama kurun waktu tahun 2020. Telah terjadi 49 kasus penganiayaan dan pembunuhan. Hal itu menyebabkan tiga anggota TNI terluka dan sebanyak 5 warga sipil ikut terluka.
4. Korban Jiwa Diterbangkan ke Jakarta
Setelah peristiwa TNI ditembak KKB sampai tewas. Jenazah langsung di terbangkan ke Jakarta tepatnya menuju Desa Sumanding Wetan bagian Jabar. Prada Ginanjar dikabarkan akan dimakamkan di sana, begitu ucapan Suwastyo selaku Asisten Operasi Kogabwilhan pada hari Selasa, 16 Februari 2021.
5. Terjadi Perampasan Senjata dan Menewaskan 3 Orang KKB
Setelah kejadian tersebut, perang ternyata belum berkesudahan. Selanjutnya terjadi lagi perampasan senjata yang dilakukan oleh gerombolan Kelompok Kriminal Bersenjata. Namun, hal itu kemudian dihentikan oleh Tim gabungan TNI-Polri dengan menembak mati 3 anggota KKB. Insiden tersebut terjadi di sekitaran Puskesmas Sugapa pada hari Senin 15 Februari 2021.
Kejadian itu bermula saat tim dari TNI mencoba mengejar pelaku penembakan Ginanjar. Tim TNI memeriksa satu orang yang bernama Janius Bagau. Tetapi, tiba-tiba Janius melompat dan melarikan diri ke jurang. Tim TNI menembaknya setelah melakukan tembakan peringatan namun tak diindahkan.
Begitulah fakta kronologi TNI ditembak KKB sampai tewas. Sampai saat ini, perang antar TNI dan KKB masih saja berlanjut dan belum menemui titik tengah keduanya.