Semakin banya yang penasaran tentang apa itu Bitcoin? Mata uang kripto satu ini sedang ramai dibicarakan warganet karena sempat diborong oleh orang nomor satu terkaya di Dunia, Elon Musk. Karena itulah, nilai tukarnya langsung melonjak tinggi, bahkan tertinggi sejak peluncuran BTC pertama kali.
Per hari Rabu, 10 Februari 2021, 1 Bitcoin nilainya setara dengan Rp 645 juta rupiah. Mata uang kripto tertua ini memang semakin populer berkat pemilik Tesla. Dalam twitternya, ia mengatakan bahwa mendukung mata uang kripto ini.
Ia juga merasa terlambat menyadari potensi Bitcoin dan seharusnya sudah membelinya di delapan tahun sebelumnya. Pernyataan Musk ini kemudian membuat tagar #bitcoin sempat trending dan memicu nilainya melonjak tinggi.
Apa itu Bitcoin?
Bitcoin merupakan salah satu mata uang kripto atau yang dikenal dengan istilah cryptocurrency. Atau gampangnya, mata uang digital / virtual.
Analoginya, seperti versi digital dari uang tunai. Pemilik BTC nantinya dapat menggunakannya untuk membayar atau membeli jasa. Diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada 2009. Namun itu merupakan nama samaran. Hingga saat ini, belum diketahui siapa pemilik nama asli penemu Bitcoin tersebut.
Hingga saat ini, sudah ada banyak layanan yang bisa menerima bitcoin sebagai opsi pembayaran. Salah satunya Tesla Inc. Pengguna bisa membeli mobil buatan tesla dengan mata uang kripto tersebut. Perusahaan lain juga berbondong-bondong menjadikan BTC sebagai alat pembayaran,
Misalnya saja Paypal. Tiap keping Bitcoin hakikatnya merupakan file komputer yang disimpan dalam dompet digital atau yang disebut wallet. Wallet bisa diinstal di komputer maupun smartphone.
Tiap transaksi bitcoin akan dicatat dalam riwayat yang dikenal dengan blockchain. Hal ini memungkinkan pelacakan riwayat Bitcoin untuk mencegah seseorang yang tidak dikenal membelanjakan koin yang tidak dimiliki. Ini sangat berguna untuk mencegah terjadinya penipuan, salinan atau pembatalan transaksi.
Cara Mendapatkan Bitcoin
Ada tiga cara bisa mendapatkan bitcoin yakni membelinya dengan mata uang negara kita. Cara kedua, dengan menerima pembayaran dengan mata uang tersebut dan ketiga dengan mining atau menambang.
Cara pertama bisa dengan mudah dilakukan di berbagai marketplace ternama dan populer atau aplikasi trading kripto. Sementara untuk menambang, dibutuhkan komputer dengan spek khusus. Penambangan BTC ini sama seperti menambang emas.
Komputer nantinya akan diproses sedemikian rupa dengan perhitungan rumit. Dari sinilah, pemilik komputer mendapatkan imbalan berupa Bitcoin. Namun, sekarang, semakin sulit menambang karena pengaturannya sudah makin rumit juga.
Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya terlalu banyak Bitcoin yang beredar. Jika seseorang menambang sekarang, mungkin hasilnya bisa dilihat beberapa tahun kemudian. Di sisi lain, dibutuhkan komputer dengan spek tinggi dan listrik yang besar agar bisa digunakan untuk mining.
Yerry Niko salah satu pemerhati keamanan siber mengatakan tren menambang Bitcoin sudah lama berkembang. Tepatnya sejak tahun 2011 hingga 2012. Namun sudah dijual karena saat itu para penambang sudah senang meski harganya satu biji hanya seratus ribu. Proses mining juga terbilang mudah dan cepat.
Dari segi keamanan juga tidak ada masalah. Masalahnya hanya pada biaya karena dibutuhkan modal yang cukup besar. Sekarang ini, mining BTC tidak bisa dengan menggunakan GPU tapi punya mesin berspesifikasi khusus bernama ASIC.
CPU dengan seperti itu biasanya dibuat di China. Namun, masyarakat sekarang ini, tidak bisa menambang mata uang kripto tertua tersebut. Hanya bisa membeli atau menerimanya saja. itu karena tingkat kesulitannya sangat tinggi, apalagi listrik dan peralatan lain yang dibutuhkan juga harganya cukup mahal.
Nah, itulah informasi mengenai apa itu Bitcoin? Tertarik berinvestasi? Nampaknya sudah telat karena harganya sudah melambung sangat tinggi. Tapi, jika tertarik bisa, karena rumornya, nilai BTC akan terus melambung menyentuh 2 Miliar.