You are here

Tanda-Tanda Mental Breakdown dan Cara Menanganinya

Tanda Tanda Mental Breakdown dan Cara Menanganinya kumparan.com
Bagikan Artikel Ini

Tanda-tanda mental breakdown. Mental breakdown merupakan sebuah kondisi stres berat dimana membuat seseorang kesulitan menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Seseorang yang mengalami kondisi seperti ini akan sulit untuk bekerja serta mengubah pola makan maupun pola tidur.

Jaman dahulu, mental breakdown ini berguna untuk menggambarkan penyakit mental. Seperti depresi, gangguan kecemasan dan stress akut.

Kondisi mental breakdown biasanya kerap dialami oleh pekerja. Banyaknya tuntutan pekerjaan dan juga pengaruh tekanan.

Ciri dan Tanda-Tanda Mental Breakdown

Tanda-tanda yang ditunjukkan oleh mental breakdown ini tidak terlalu spesifik, sehingga sulit diidentifikasi. Berikut ini beberapa kondisi ketika seseorang mengalami mental breakdown.

Mengalami Depresi dan Gejala Anxiety

Ketika mengalami mental breakdown, seseorang biasanya terlihat mirip dengan penderita gangguan depresi dan kecemasan. Bahkan bisa tiba-tiba menangis tanpa sebab.

Hal itu disebabkan karena rasa percaya diri turun drastis hingga merasa dirinya tidak berharga. Dalam kondisi seperti ini seseorang kerap merasa bersalah atas segala hal yang terjadi di sekitarnya.

Pola Tidur Berantakan

Pada saat mengalami perubahan pada pola tidur, menjadikan hal tersebut sering dianggap sebagai ciri mental breakdown.

Ketika seseorang menjadi pemalas sehingga tidur terus menerus, atau sebaliknya tidak tidur sama sekali. Bahkan tidak ingin melakukan aktivitas apapun.

Selalu Merasa Lelah

Pada konteks ini lelah yang dimaksud adalah lelah secara mental. Membuat seseorang cenderung merasa sulit untuk bisa beraktivitas. Merasa lelah adalah salah satu tanda-tanda mental breakdown yang bisa juga menyerang fisik.

Nafsu Makan yang Berubah

Nafsu makan yang berubah secara drastis juga salah satu tanda anda mengalami mental breakdown. Saat mengalami hal seperti itu, nafsu makan anda bisa saja meningkat atau sebaliknya, menurun.

Merasakan Sakit Secara Fisik

Meskipun termasuk gangguan psikis, namun ternyata fisik juga ikut merasakan sakit dan bisa menjadi pemicu masalah kesehatan lainnya. Sakit yang sering dirasakan adalah sakit pada kepala ataupun perut. 

Tidak Bisa Berkonsentrasi

Tingkat konsentrasi seseorang akan menurun ketika mengalami tanda-tanda mental breakdown. Otak tidak bisa berpikir secara jernih. Jika sampai parah, mental breakdown dapat menjadi penyebab hilang ingatan sementara dan juga disorientasi.

Sesak Napas

Dapat juga menjadikan napas tersengal secara mendadak.

Penyebab Mental Breakdown

Mental breakdown ini biasanya diawali dengan gangguan kejiwaan yang sebelumnya memang sudah ada. Akan tetapi, stres yang timbul karena aktivitas sehari-hari juga akan memperparah keadaan ini.

Stres karena tekanan tersebut sebenarnya adalah akumulasi dari kejadian di masa lalu yang menumpuk. Saat seseorang tidak mampu lagi membendung, maka akan meledak.

Beberapa contoh kondisi yang bisa memicu mental breakdown seperti kehilangan pekerjaan, perceraian, kematian orang tua, masalah keuangan.
Terjadi masalah pada akademis, stres terhadap pekerjaan hingga trauma kekerasan. 

Cara Mengatasi Mental Breakdown

Supaya kondisi seperti ini bisa segera teratasi, ada beberapa langkah yang bisa anda lakukan. Berkonsultasi dengan dokter, memastikan apakah anda memang benar tidak mengalami sakit fisik.

Menjalani konsultasi atau terapi dengan psikolog. Konsumsi obat yang sudah diberikan oleh dokter untuk mengurangi kecemasan yang dirasakan.

Menjalani terapi agar tubuh dan pikiran menjadi rileks. Sesering mungkin mengambil napas dalam-dalam saat sedang merasa cemas.

Alangkah baiknya kurangi mengkonsumsi kafein dan alkohol. Berusaha menjaga pola tidur, lakukan sesuatu agar bisa tidur tenang.

Jangan ragu untuk segera menghubungi atau datang ke psikolog ketika anda sudah mulai mengalami tanda-tanda mental breakdown ini.

adriana
Penulis,suka traveling dan photography

Leave a Reply

Top