You are here

Penyebab Depresi pada Remaja, Faktor dan Cara Penangannya

Penyebab Depresi Pada Remaja Faktor dan Cara Penanganannya
Bagikan Artikel Ini

Penyebab depresi pada remaja dapat dipicu oleh banyak faktor. Depresi sendiri mempunyai pengertian gangguan atau perubahan suasana hati yang ditandai dengan adanya perasaan yang mendalam serta rasa tidak peduli.

Hampir setiap orang pernah merasakan perasaan sedih. Namun depresi kebanyakan menyerang pada remaja. Jika hanya dibiarkan, kondisi depresi ini akan menyebabkan masalah lebih lanjut.

Akan muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri, bahkan lebih bahaya lagi bisa membuat seseorang untuk memutuskan bunuh diri. Terlebih lagi pada remaja yang masih labil.

Faktor yang Menjadi Penyebab Depresi pada Remaja

Depresi sendiri bisa terjadi karena berbagai macam faktor. Pengaruh dari faktor lingkungan, pengalaman traumatis, perubahan hormon hingga faktor keturunan

Gejala yang timbul pada remaja yang sedang mengalami depresi biasanya berupa tanda tanda di bawah ini. 

Perubahan suasana hati yang sangat terlihat. Seperti mudah tersinggung, mudah marah, bahkan mudah menangis. Mengalami kesulitan saat akan tidur. Malas untuk beraktivitas dan hanya ingin menyendiri.

Sering menyalahkan diri sendiri atas apa yang sedang dialami. Sulit untuk bisa fokus dan berkonsentrasi. Biasanya keadaan seperti ini membuat remaja sering bolos sekolah dan menyebabkan turunnya nilai pelajaran.

Mudah merasa lelah dan hanya ingin berbaring di kamar. Sering merasakan sakit kepala karena banyaknya pikiran yang sedang dialami. Hingga merasakan sakit perut karena tidak teraturnya waktu makan.

Gejala lain yang timbul juga seperti nafsu makan yang berkurang atau juga bisa sebaliknya.

Perhatian dan dukungan dari keluarga sangatlah berpengaruh saat anak mengalami depresi. Oleh karena itu sebagai orang tua, alangkah lebih baiknya lebih memperhatikan anak ketika sudah mulai menunjukan gejala depresi.

Apabila perubahan suasana hati pada anak tersebut berlangsung cukup lama, maka segera bawa ke psikolog untuk berkonsultasi. Sehingga akan ada solusi untuk tindakan selanjutnya.

Saat berkunjung ke psikolog, anak akan diberi beberapa pertanyaan. Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh psikolog diantaranya hal apa yang sedang mengganggu pikiran anak. Apa yang sedang anak rasakan.

Bagaimana pola tidur dan nafsu makan, apakah ada keinginan untuk menyakiti diri sendiri dan berbagai pertanyaan lain yang menyangkut perasaan anak.

Ketika anak divonis menderita depresi, dokter akan memberikan bantuan berupa psikoterapi dan juga obat antidepresan.

Selama masa pengobatan berlangsung, peran orang tua juga sangat penting. Beberapa cara untuk membantu anak pulih dari depresi.

Pelajari Tentang Depreesi

Peran orangtua yang utama adalah mengerti dan memahami tentang apa itu depresi. Sehingga tahu bagaimana harus menyikapinya. Misalnya bagaimana cara berkomunikasi dengan penderita depresi. Dengan memahami informasi tentang depresi, orang tua akan sedikit banyak memahami apa yang sedang anak mereka rasakan.

Jadi Pendengar yang Baik

Menjadi pendengar adalah salah satu cara sederhana yang harus dilakukan orang tua. Ketika anak berkeluh kesah, dengarkan dengan tulus, pilih tempat dan suasananya yang baik agar anak merasa nyaman.

Bisa juga memancing anak dengan menanyakan hal yang sederhana. Seperti bagaimana harimu, apakah menyenangkan?

Atau bisa juga bertanya tentang perasaan saat ini yang sedang dirasakan. Tapi pertanyaan yang anda lontarkan jangan sampai terkesan menginterogasi anak. 

Jika anak merasa nyaman ketika bercerita kepada anda, biasanya anak akan terbuka tentang semua hal dan masalah yang sedang dihadapinya.

Ajakan Untuk Melakukan Gaya Hidup Sehat

Gaya hidup yang sehat juga mempengaruhi suasana hati. Oleh karena itu ketika remaja mengalami depresi, ajaklah untuk melakukan gaya hidup sehat.

Berolahraga misalnya selain sehat secara raga, pikiran anak juga menjadi lebih fresh. Tidak lupa diimbangi dengan makanan bergizi dan juga istirahat yang cukup.

Batasi Penggunaan Gadget

Sebagai orang tua juga perlu memperhatikan penggunaan gadget pada anak. Berikan aturan dan batasan waktu agar anak tidak menyalahgunakan fungsi gadget.

Ketika anda membatasi penggunaan gadget, ajaklah anak untuk melakukan aktivitas yang positif dan menyenangkan. Ajarkan juga untuk bergaul dengan lingkungan menggunakan cara yang baik. 

Gejala depresi yang timbul pada remaja juga kadang kali tidak terlihat atau terdeteksi. Sehingga terkadang penanganannya pun terlambat.

Oleh karena itu, peran orang dewasa, selaku orang tua ataupun guru sangat penting dalam perkembangan anak.  Pada saat mulai menunjukan penyebab depresi pada remaja. Selaku orang tua harus segera mengambil tindakan. 

adriana
Penulis,suka traveling dan photography

Leave a Reply

Top