Depresi dapat diderita oleh semua orang, tidak melihat jenis kelamin, serta status sosial. Kadang-kadang depresi tak timbul keluar dan tersimpan di hati yang terdalam. Anda tentunya ingat komedian Robin Williams. Beberapa film yang diperankannya selalu menimbulkan tawa. Siapa kira pria yang berpenampilan ceria ini menyudahi hidupnya dengan bunuh diri sebab mengalami depresi. Sebelumnya, penyanyi Whitney Houston juga bunuh diri akibat depresi. Namun bagaimana cara kenali gejala depresi?
Gangguan depresi membuat Anda mengalami perasaan kesepian, sedih, atau kehilangan minat terhadap hal-hal yang pernah Anda rasakan. Jika perasaan ini berlangsung lebih dari dua minggu, dokter barangkali akan mendiagnosisnya sebagai gangguan depresi mayor.
Kenali Gejala Depresi
Gejalanya bisa berbagai macam. Jika Anda merasakan hal-hal ini, mungkin Anda memang menderita depresi.
Kesedihan yang Berlarut
Gejala depresi yang paling biasa adalah perasaan sedih atau kehampaan yang terjadi lebih dari dua minggu. Penderita merasa frustasi, seakan-akan hidup mereka tak akan menjadi lebih baik dan kesedihan ini akan selalu terjadi. Bila perasaan ini terjadi lebih lama dari dua tahun, ini disebut sebagai distimia. Ini merupakan jenis depresi kronis di mana suasana hati seseorang rendah secara terus-menerus.
Perasaan Tak Berharga
Perasaan tak berharga, rasa bersalah atau tak berdaya, kerap mengiringi kondisinya. Condong berfokus pada kegagalan masa lalu atau kekurangan pribadi. Mereka kerap menyalahkan dirinya sendiri ketika hidup mereka tak selaras dengan harapan mereka.
Cepat Marah
Perempuan kerap merasa marah, tetapi lantas menangis pada hari selanjutnya. Pada pria diperlihatkan dengan sikap yang labil atau agresif akibat depresi mereka.
Lelah Setiap Saat
Orang dengan depresi kerap mengalami merasa lelah atau kekurangan energi setiap waktu. Tugas kecil, seperti bangun dari tempat tidur atau mandi, barangkali terlihat memerlukan upaya lebih dari yang dapat dikerahkan.
Menyalahkan Diri Sendiri
Depresi acapkali adalah hasil dari bahan kimia yang tak stabil di otak. Tetapi, orang yang menderita depresi bisa jadi menyalahkan dirinya sendiri lantaran gejalanya. Pernyataan seperti “semuanya salah saya,” menjadi wajar untuk Anda.
Sering Menangis Tanpa Sebab
Orang yang menderita depresi kerap menangis tanpa sebab yang jelas. Kerap menangis bisa meruapakan pertanda depresi setelah melahirkan.
Apatis
Orang dengan depresi umumnya kehilangan minat atau berhenti mencari kesenangan dalam kegiatan yang pernah mereka rasakan.
Cemas Berlebihan
Depresi bisa mengakibatkan seseorang merasa khawatir setiap waktu. Padahal tak ada sumber yang bisa dikenali untuk ketegangan ini ataupun ancaman langsung.
Gelisah
Agitasi dan kegelisahan, termasuk meremas tangan, ketidakmampuan untuk duduk diam atau mondar-mandir, bisa terjadi jika Anda menderita depresi.
Kurang Konsenterasi
Orang dengan depresi bisa jadi mengalami kesulitan mengingat, menjaga fokus, ataupun menambil keputusan.
Menarik Diri
Tidak sedikit orang dengan depresi menutup dirinya dari dunia. Mereka mungkin menolak berteman dengan teman, tidak menjawab telepon atau mengisolasi diri mereka sendiri. Anda merasa seakan-akan Anda “mati rasa,” dan tak ada yang akan menjadikan Anda gembira.
Masalah Tidur
Rutinitas tidur orang condong berubah karena depresi. Mereka barangkali tidak dapat tertidur ataupun tertidur. Mereka barangkali terjaga di tengah malam dan tak tidur lagi sama sekali. Anda barangkali tidur dalam waktu lama dan merasa tidak mau bangun dari tempat tidur. Gejala ini mengakibatkan kelelahan yang dapat memperburuk gejala depresi lanjutan, seperti kurang konsentrasi.
Makan Berlebihan atau Kehilangan Nafsu Makan
Depresi acapkali bisa menimbulkan kurangnya minat terhadap makanan dan pengurangan berat badan. Pada orang lain, depresi menimbulkan makan berlebih dan peningkatan berat badan. Hal ini sebab seseorang bisa jadi merasa amat frustrasi atau sengsara sehingga mereka pindah ke makanan sebagai alat untuk mencegah masalah mereka. Tetapi, makan berlebih bisa mengakibatkan peningkatan berat badan dan menimbulkan Anda memperlihatkan tingkat energi rendah. Tak cukup makanan pun dapat menimbulkan Anda pun mempunyai tingkat energi rendah dan merasa lemah.
Pikiran untuk Bunuh Diri
Berkhayal atau berpikir mengenai kematian adalah gejala serius yang butuh ditangani secepatnya. Khayalan untuk bunuh diri merupakan gejala yang biasa berlangsung pada pria yang lebih tua. Orang yang dicintai barangkali awalnya tak memerhatikan pemikiran ini dan melewatkan gejala depresi seseorang sebagai perubahan kesehatan mental sehubungan usia. Tetapi, depresi dan khususnya ingatan untuk bunuh diri, tidak pernah wajar.
Bila Anda atau orang yang dicintai berpikir untuk menyakiti diri mereka sendiri, lekas dapatkan bantuan medis. Di ruang gawat darurat, dokter bisa menolong Anda memperoleh perawatan kesehatan mental hingga perasaan ini berkurang.
Kesalahan yang kerap dilakukan ialah membiarkan gejala-gejala itu. Anda merasa dapat mengatasinya sendiri dan tidak memerlukan bantuan orang lain. Padahal mengobati gejala yang Anda alami bukanlah sesuatu yang bisa Anda atasi dengan gampang. Anda tak dapat mencegahnya dan memutuskan untuk merasa lebih baik suatu waktu nanti. Anda memerlukan perawatan klinis ataupun mengkonsumsi obat. Perawatan ini bisa menolong Anda merasa lebih prima.
Yuk sekarang kita kenali gejala depresi dan bila Anda merasakan depresi, konsultasilah pada dokter atau psikiater.