You are here

Penyebab dan Cara Pengendalian Emosi Tidak Stabil

Penyebab dan Cara Pengendalian Emosi Tidak Stabil
Bagikan Artikel Ini

Emosi tidak stabil biasanya diakibatkan karena kita sedang stres. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya stres. Mulai dari masalah pekerjaan, masalah pribadi, finansial, dan masih banyak lagi hal yang dapat menyebabkan kita stres.

Meluapkan kekesalan dengan amarah merupakan sesuatu hal yang salah. Meski boleh dilakukan, tapi kita juga harus mengendalikan emosi tersebut. Emosi sendiri merupakan suatu perasaan yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi terjadi karena adanya suatu reaksi terhadap kejadian atau seseorang. 

Ketika anda memiliki kondisi emosi yang baik, anda akan lebih bisa memahami cara mengatasi stres. Tetapi ketika kondisi emosi anda meledak-ledak, maka itu akan menjadi pengaruh buruk bagi kesehatan mental anda.

Tidak hanya sebatas mengeluarkan kata kasar. Ketika emosi anda meledak, anda juga cenderung akan berlaku kasar. Emosi tidak stabil seringkali menjadi pemicu pertengkaran.

Pada emosi anda berlebihan, itu akan mengganggu kesehatan mental anda. Karena pada saat itu terjadi, ada ketidakseimbangan hormon serotonin pada otak anda. Inilah kenapa pada akhirnya seseorang mengalami depresi.

Penyebab Emosi Tidak Stabil pada Seseorang

Ada berbagai faktor yang menyebabkan ketidakstabilan emosi pada seseorang. Bisa faktor biologis, faktor psikologis, faktor lingkungan dan faktor sosial. Berikut beberapa faktor yang membuat emosi menjadi tidak stabil.

Masalah Genetik

Masalah genetik merupakan sesuatu yang tidak bisa diubah ataupun dihilangkan begitu saja. Faktor genetik juga menjadi penyebab masalah emosional. Seseorang akan cenderung menjadi perasa terhadap beberapa hal meskipun hal tersebut tidak ada hubungannya dengan orang tersebut. 

Pada saat anda berada pada posisi ini, sebenarnya anda bisa mengontrol emosi anda. Dengan cara tidak terlalu memikirkan atau memperhatikan sesuatu yang tidak menyangkut anda. Jika anda bisa mengelola perasaan anda, kondisi mudah marah atau sedih tidak akan terjadi pada anda.

Kurangnya Waktu Tidur

Waktu tidur anda juga mempengaruhi emosi anda. Jika anda kurang tidur hampir setiap hari, kemungkinan anda akan mengalami gangguan emosi sangatlah besar. Kualitas tidur juga mempengaruhi emosi tidak stabil.

Kondisi tubuh yang lelah karena kurangnya waktu istirahat akan menyebabkan gangguan konsentrasi. Tentu anda akan mudah merasa marah jika anda tidak bisa berkonsentrasi dalam melakukan segala sesuatu.

Stres dan Depresi

Stres menjadi faktor utama seseorang menjadi emosional. Ada banyak sekali hal yang memicu stres. Banyaknya masalah yang sedang anda alami adalah salah satunya. Ketika anda memiliki banyak masalah, tentu anda harus menyelesaikan masalah tersebut.

Dalam penyelesaian masalah, anda harus mempunyai pikiran yang jernih. Buang semua pikiran negatif dan buruk dari diri anda. Karena sesuatu yang negatif akan membuat anda selalu mengalami gangguan emosi. Akan sangat berbahaya jika emosi anda bisa sampai menyebabkan stres dan depresi.

Cara Mengendalikan Emosi yang Tidak Stabil

Pengendalian emosi tergantung pada pengendalian diri anda. Semakin anda dapat mengendalikan diri, maka semakin anda juga bisa mengendalikan emosi anda. Beberapa cara berikut bisa anda terapkan pada diri anda.

Menarik Napas Dalam-Dalam

Ketika emosi anda sudah mulai meledak, segeralah menarik napas dalam-dalam. Lalu cobalah berbicara dengan diri anda sendiri. Keluarkan kata kata positif sehingga anda dapat meredam emosi anda. Cara ini dimungkinkan dapat menurunkan tekanan darah anda yang naik saat emosi. Menarik napas berulang kali juga akan membuat rileks tubuh anda.

Selalu Berpikir Sebelum Berbicara

Ketika anda meluapkan kekesalan anda, pasti kalimat yang keluar tidak anda pikirkan lebih dahulu. Anda akan cenderung mengeluarkan semua kata-kata yang ingin anda keluarkan. Jadi, mulailah dari saat ini untuk lebih bisa mengendalikan diri dan selalu berpikir sebelum berbicara. 

Jangan Menyimpan Dendam

Ketika anda mengeluarkan amarah dan emosi pasti anda akan merasakan sedikit lebih baik. Tapi jika hal seperti itu berlangsung terus-menerus, tidak memungkinkan akan membuat anda menyimpan dendam. Terlebih emosi yang anda keluarkan adalah untuk orang lain. Dalam hal ini, anda harus menjadi pemaaf dan peminta maaf. Selalu berpikiran positif juga akan menghindarkan anda dari emosi tidak stabil.

adriana
Penulis,suka traveling dan photography

Leave a Reply

Top