You are here

6 Jenis Kue Tradisional Khas Palembang, Bisa Dijadikan Oleh-oleh

Jenis Kue Tradisional Khas Palembang Bisa Dijadikan Oleh oleh
Bagikan Artikel Ini

Pelembang tak cuma populer dengan pempeknya saja. Karena, ada berbagai jenis kue tradisional khas Palembang lainnya yang demikian membangkitkan selera.

Tidak sedikit ragam kue basah yang eksis di Tanah Sriwijaya in. Umumnya kue ini kerap kali ada ketika hari raya datang, entah hari raya Idulfitri, Natal, maupun Imlek.

6 Jenis Kue Tradisional Khas Palembang

Berikut daftar jenis kue basah tradisional khas Palembang yang masih terkenal hingga saat ini.

Maksuba

Umumnya banyak orang yang menghidangkan Maksuba ini di hari-hari besar saja, misalnya hari raya dan acara penting yang lainnya seperti pernikahan. Bahan untuk membuatnya tidak memakai tepung, melainkan terbuat dari gula, mentega, kental manis dan telur bebek. Maksuba akan nampak berlapis-lapis saat Anda memotongnya. Ini lantaran cara pembuatannya yang dipanggang sedikit- sedikit.

Lantaran banyaknya telur bebek yang dipakai dan proses produksinya memakan waktu, tidak aneh bila kue basah tradisional khas Palembang ini mempunyai harga yang lumayan mahal. Kue ini terasa manis pekat, bertekstur lembut, dan besar. Berhati-hatilah bagi Anda yang mengidap kencing manis atau penyakit gula darah, hendaknya tidak menyantapnya secara berelebihan.

Gandus

Kue basah tradisional khas Palembang ini masih banyak dapat kita jumpai di pasar. Bila umumnya kue talam mempunyai citarasa yang manis, gandus justru mempunyai rasa pedas dan gurih. Terbayang bukan, lembutnya kue talam dipadu topping tumisan ebi yang lezat? Bukan cuma itu saja, kue basah tradisional khas Palembang ini pun dilengkapi dengan potongan cabe, potongan daun selederi, taburan bawang goreng.

Lapis Legit

Dari tampilannya kue tradisional ini memang mirip dengan Maksuba. Tetapi olahan dan rasanya amat berbeda sekali. Dinamakan lapis legit sebab proses pembuatannya dengan cara dipanggang setiap lapis. Sehingga menghasilkan bentuk lapisan ketika memotongnya. Bahan-bahan yang dipergunakan juga sama dengan Maksuba. Hanya saja, ketika membuat lapis legit dibutuhkan tepung terigu.

Hal inilah yang membuat berbeda teksturnya. Lapis legit juga tidak sebasah Maksuba. Teksturnya juga lebih mirip ke bolu khas Palembang dan lebih kering dari Maksuba. Umumnya kue basah tradisional khas Palembang ini kerap ditemui ketika hari-hari penting, seperti acara pernikahan dan  hari raya.

Delapan Jam

Kue basah tradisional khas Palembang yang satu ini mempunyai nama yang unik sekali, yaitu Delapan Jam. Penganan ini sudah ada semenjak zaman Kesultanan Palembang Darusalam. Pembuatan kue ini memerlukan kesabaran yang lebih. Seperti namanya, kue ini memang memerlukan waktu sekitar 8 jam buat mengukusnya. Tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Kabarnya, ini akan mempengaruhi tingkat kematangan dan warnanya. Bila kurang dari 8 jam, kue akan memiliki warna kuning tua kecokelatan. Sementara itu bila terlampauu matang akan memiliki warna cokelat yang lebih.

Kue Delapan Jam yang sebenarnya akan berwarna cokelat karemael yang bersumber dari gula dan susu. Kudapan ini pun memerlukan telur yang padat saat  mengukusnya. Delapan Jam tak cuma sekedar kue, tapi di baliknya terdapat filosofi khusus. Yaitu keseimbangan hidup yang membagi 24 jam menjadi 8 jam untuk bekerja, 8 jam beristirahat, dan 8 jam yang lainnya untuk beribadah.

Srikaya

Kudapan yang satu ini tidak sama dengan kue basah tradisional khas Palembang yang lainnya. Karena santapan yang satu ini dimasukkan ke dalam sebuah cup atau gelas kecil. Makanya untuk menyantapnya Anda mesti memakai sendok. Tampilannya terlihat seperti puding, tetapi cara pembuatan dan bahan-bahannya tentunya berbeda.

Srikaya dibuat dari berbagai bahan sederhana seperti daun pandan sebagai perasa dan pemberi warna, gula, santan, dan telur (boleh telur ayam atau telur bebek). Kue srikaya bisa berdiri sendiri, tetapi kadang-kadang dikombinasikan dengan ketan yang sudah dimasak lalu dituangkan srikaya di atasnya lantas dikukus. Manis pekat dan harum rasanya. Kian enak dengan dikombinasi ketan.

Dadar Jiwo

Santapan ini cukup unik, di dalamnya ada tumisan pepaya muda yang dibalut dengan kulit dadar. Tidak cuma itu, bagian luar dari kulit kue ini juga diberi topping santan kental yang menguatkan citarasa gurih dari jajanan ini.

Itulah 6 jenis kue basah tradisional khas Palembang. Lantaran daerah-daerah di Indonesia kaya dengan kulinernya jika ke Palembang jangan lupa untuk mencicipi kue-kue di atas. Atau Anda pun dapat menjadikannya sebagai oleh-oleh.

Leave a Reply

Top