
Gangguan kepribadian narsistik merupakan dimana kondisi kepribadian seseorang yang menganggap dirinya penting dan juga harus dikagumi orang. Pengertian dari kepribadian narsistik berasal dari Yunani. Saat seorang pemuda bernama Narcissus jatuh cinta kepada bayangannya sendiri.
Biasanya, pengidap ini akan merasa bahwa dirinya mempunyai pencapaian yang sangat luar biasa dan lebih baik dari orang lain. Orang yang mengidap gangguan kepribadian narsistik juga mempunyai perasaan yang mudah tersinggung dan dapat dengan mudah merasakan depresi saat mereka dikritik.
Penyebab Gangguan Kepribadian Narsistik
Penyebab utama pada gangguan ini secara pasti belum diketahui. Karena seperti gangguan mental lainnya, yang penyebabnya sangat kompleks. Faktor disfungsional pada masa kanak kanak bisa saja mempunyai korelasi dengan gangguan tersebut.
Hal itu bisa terjadi karena orang tua yang memanjakan anaknya secara berlebihan, mempunyai ekspektasi terhadap anak sangat tinggi, atau juga bisa karena orang tua sangat kejam terhadap anak.
Walaupun dapat terjadi, tetapi terdapat juga faktor genetik yang bisa membentuk perilaku narsistik. Sebab ada hubungan antara otak dan perilaku. Lalu kemampuan untuk berpikir yang memainkan peran dalam perkembangan gangguan tersebut.
Diagnosis pada Gangguan Narsistik
Untuk mendiagnosisnya dengan gangguan seperti ini. Dokter biasanya akan menanyakan tentang riwayat yang telah dialami oleh pasien tersebut.
Tentang pola asuh keluarganya serta hubungan pasien terhadap keluarga juga lingkungan sekitar. Dokter juga menggunakan kuesioner Personality Inventory Narcissistic, yang berisis tentang hal-hal yang mengarahkan ke narsis.
Gejala Kepribadian Narsistik
Kepribadian ini termasuk kategori gangguan kepribadian (antisosial dan juga pembatasan diri) karena biasanya pengidap ini, memiliki gangguan perilaku yang dramatis dan sangat emosional. Terdapat gejalanya sebagai berikut:
Percaya bahwa dirinya lebih baik dari orang lain. Memiliki khayalan tentang kekuasaan, kesuksesan, dan juga daya tarik. Prestasi atau bakat secara berlebihan. Menginginkan pujian kontak dan kekaguman.
Mempercayai diri sendiri bahwa istimewa. Gagal dalam mengenali emosi dan perasaan orang lain. Mengharapkan orang lain bisa menyetujui ide dan rencananya.
Akan tetapi, dibalik semua perilaku ini, terdapat harga diri yang rapuh. Seseorang yang mempunyai gangguan kepribadian narsistik sulit akan menerima kritik, cenderung memiliki untuk menyembunyikan rasa malu serta rasa terhina. Setelah itu, ia akan bereaksi marah, menghina, serta berbagai cara untuk meremehkan orang lain.
Pengobatan Kepribadian Narsistik
Pengobatan ini dapat dilakukan dengan cara terapi. Seperti mengunjungi psikologis atau terapi dilakukan di rumah. Biasanya yang digunakan adalah psikoterapi.
Yang bertujuan sebagai pembangun harga diri dan juga membimbing pengidap agar memiliki harapan yang realistis. Para pengidap narsistik juga bisa melakukan aktivitas, seperti yoga dan meditasi untuk mengurangi pada gangguan ini.
Pencegahan Kepribadian Narsistik
Tidak ada pencegahan yang khusus upaya gejala gangguan narsistik tidak muncul. Terapi yang bisa dilakukan dengan keluarga juga seharusnya dapat membantu guna mempelajari komunikasi yang sehat, mengurangi tekanan emosional, dan menjaga keharmonisan antar keluarga.
Kapan Untuk Pergi Ke Dokter?
Apabila seseorang yang mengidap gangguan kepribadian narsistik, kemungkinan akan terlihat memiliki sikap yang sombong, angkuh, serta megah. Seseorang tersebut sering memonopoli percakapan, meremehkan, ataupun memandang orang lain rendah.
Pada dasarnya, ia merasa lebih memiliki hak, sehingga ketika tidak menerima perlakuan khusus yang mungkin menurutnya tidak sesuai dengan hak. Ia akan menjadi sangat tidak sabar atau pemarah.
Alangkah baiknya, apabila terdapat gejala ini, segera periksakan dan diskusikan masalah gangguan ini ke dokter yang dekat dengan tempat tinggal serta berpengalaman dalam bidangnya.