Jelang pelantikan presiden dan wakil, Kamala Harris mundur dari senat sebagai anggota. Sebelumnya, ia duduk di kursi Senat mewakili negara bagian California. Dirinya mengundurkan diri pada Senin, 18 Januari 2021, dua hari sebelum pelantikannya sebagai wakil presiden terpilih Amerika Serikat.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Harris dilansir dari CNN. Ia mengatakan bahwa Kamala Harris sudah memulai proses pengunduran dirinya sebagai senat ke Gavin Newson selaku Gubernur California. Dirinya dipastikan tidak akan memberikan pidato perpisahan jelang perpisahannya dengan senat.
Siapa Pengganti Kamala Harris di Senat?
Sementara itu, Gavin Newson telah menunjuk Alex Padilla yang merupakan sekretaris negara bagian California untuk menggantikan kamala Harris di Senat. Nantinya, padila akan dilantik secara resmi sebagai bagian dari Senat pada Rabu, 20 Januari 2021.
Padilla akan menjadi senator latino pertama di negara bagian tersebut dimana sebagian besar populasinya Hispanik. Penunjukkan dirinya dilakukan pada Desember lalu setelah melakukan lobi untuk mengisi kekosongan akibat Kamala Harris mundur dari Senat. Padilla datang ke senat saat Demokrat berkuasa di sana.
Di hari dan tanggal yang sama juga, Harris dilantik sebagai wakil presiden perempuan pertama sepanjang sejarah Amerika Serikat. Ia juga akan menorehkan sejarah sebagai perempuan keturunan Asia dan berkulit hitam pertama yang menduduki jabatan sebagai Wakil presiden.
Sebelumnya, Harris menjadi anggota senat negara bagian California setelah memenangkan pemilihan legislatof pada 2016. Sebelum menjadi senator, dirinya menjabat sebagai jaksa agung bagian California juga.
Sebelum Kamala Harris mundur dari Senat, dirinya juga menorehkan sejarah sebagai perempuan kulit hitam kedua yang bergabung dengan Senat setelah Carol Morseley Braum.
Tidak Ada Perayaan Mewah Saat Pelantikan Presiden dan Wakil
Saat pelantikan presiden, tidak ada makan siang, perayaan mewah serta parade mengingat situasi sekarang masih pandemi. Di tengah situasi keamanan dan kesehatan akibat wabah COVID-19 nampaknya semua perayaan mewah tidak hadir di tahun ini.
Kekhawatiran akan terjadi kerusuhan kembali seperti halnya peristiwa Capitol 6 Januari lalu juga merupakan pertimbangan lainnya. Pelantikan presiden terpilih, Joe Biden dan wakilnya, Kamala Harris akan berbeda dibanding pelantikan presiden sebelumnya.
Namun, keamanan tingi tetap dipersiapkan menghindari kemungkinan adanya kerusuhan lebih lanjut. Namun, Wali Kota Washington DC tetap menghimbau para pejabat masing masing negara bagian untuk melarang warganya menghadiri pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris ini. Mengingat kerumunan masih dilarang dan berpotensi juga menghadirkan klaster baru COVID-19.
Sebagai upaya pencegahan kekerasan saat acara, ribuan pasukan Garda Nasional diterjunkan untuk menjaga Capitol. Taman Nasional juga akan ditutup sementara per 15 Januari hingga 21 Januari untuk menghindari kerusuhan dan aturan pembatasan sosial saat pandemi.
COVID-19 merupakan satu-satunya alasan pelantikan presiden periode ini berbeda dibanding sebelumnya. Berdasarkan laporan Worldometer, Amerika Serikat sudah mempunyai kasus infeksi COVID-19 sebanyak 24,6 jutaan. Angka tersebut membuat AS menempati posisi tertinggi global dengan kasus penularan terbanyak.
Trump Dipastikan Tidak Hadir
Presiden yang lengser, Donal Trump memastikan dirinya tidak akan hadir dalam pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris. Meski begitu, Biden mengatakan itu merupakan langkah yang bagus. Trump sendiri berencana meninggalkan Washington pada pagi saat hari pelantikan dan kembali ke kediamannya di Florida.
Padahal, biasanya presiden periode sebelumnya akan menyapa presiden penerus yang akan menggantikannya dan bersama-sama mengunjungi acara pelantikan. Tetapi, ternyata selain Trump, ada tiga presiden yang tidak menghadiri pelantikan yakni John Quincy, Andrew Johnson dan John Adam. Sementara itu, wakil presiden, Mike Panca dipastikan hadir.