You are here
Home > Berita Nasional >

Mantan Pelatih Timnas Indonesia Ini Resmi Tangani Klub Juara Liga Uzbekistan

Pelatih Timnas Indonesia
Bagikan Artikel Ini

Mantan pelatih Timnas Indonesia Pieter Huistra resmi ditunjuk sebagai pelatih klub juara Liga Uzbekistan, Pakhtakor. Sebelumnya, ia sempat menjabat sebagai asisten pelatih dari tim Shota Arveladze. Huistra juga pernah menjadi pelatih Tahkent saat Liga Champions AFC 2017, namun dalam waktu singkat saja.

Dirinya berhasil membawa tim ke babak 16 besar. Huistra menjadi pelatih  berbekal pengalamannya yang banyak sebagai pemain dan juga pelatih dimana ia sempat bergabung ke tim Eropa dan Asia.

Sebagai pemain, dirinya sudah meraih banyak penghargaan. Di periode 1990 an, Ia memenangkan lima gelar liga dengan klub Skotlandia Ranger sebagai pemain sayap. Dirinya juga tampil mewakili tim nasional senior Belanda sebanyak delapan kali dan sebagai bagian dari tim Sanfrecce Hiroshima.

Untuk profesinya sebagai pelatih, sempat menangani sejumlah peran di klub Belanda mulai dari asisten di Ajax serta pelatih timnas Indonesia skuat Garuda sebelum dibekukan FIFA pada 2015. Dirinya juga pernah menjadi pelatih Persipasi Bandung Raya pada 2015 untuk maju ke ajang Piala Jenderal Sudirman.

Waktunya di Asia Tengah juga tak kalah menarik, ia membawa tim sukses di liga dan membawa pulang piala pada 2019 dan 2020. Serta membawa tim masuk ke liga champions AFC setelah berjuang satu dekade. Sebagai juara bertahan di Liga Uzbekistan, Pakhtakor otomatis lolos ke Champions AFC 2021.

Siapakah Sosok Pieter Huistra?

Mungkin banyak yang mengetahui mantan pelatih timnas Indonesia satu ini. Enam tahun lalu, tepatnya 20 November 2014, PSSI mengenalkan Huistra ke publik. Ia saat itu memiliki jabatan sebagai Direktur Teknik.  

Pieter dikontrak PSSI atas rekomendasi FIFA. Ia dikontrak selama dua tahun kedepan dan penandatangannya dilakukan di Jakarta pada 04 Desember 2014. Huistra berharap dirinya mampu membawa tim meraih prestasi lebih gemilang lagi dengan modal besar yang dimiliki Indonesia.

Pieter memiliki sejumlah fokus utama yang diharapkan bisa membawa permainan sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik ke depannya.

Ia menjelaskan dirinya ingin membangun chemistry tim dan berinovasi dan hasil yang berdasar langkah strategis dan terstruktur. Apa yang diharapkannya sah-sah saja mengingat itu merupakan modal agar sepak bola Indonesia semakin maju.

Namun, kehadirannya di Timnas nampaknya kurang tepat. Itu karena PSSI kala itu tengah berkonflik secara internal dan cukup mengganggu publik. Lima bulan kemudian, tepatnya pada Mei 2015, Huistra ditugaskan untuk melatih Timnas Indonesia sementara untuk menghadapi laga kualifikasi Piala Dunia 2018.

Bukan tanpa alasan, Azwan Karim selaku Sekjen PSSI kala itu mengatakan bahwa situasi sepak bola Indonesia belum memungkinkan untuk mendatangkan pelatih tetap. Banyak juga pelatih yang tertarik dan dilirik oleh PSSI untuk timnas namun mereka ragu setelah melihat konflik dalam tubuh PSSI.

Huistra berusaha semaksimal mungkin untuk membawa tim menjuarai pertandingan tersebut dan membawa nama Indonesia ke kancah Internasional. Ia mengatakan jadi nantinya dunia akan mengetahui  jika Indonesia mempunyai pemain yang berbakat.

Huistra Dibebastugaskan Setelah FIFA Memberikan Sanksi PSSI

Namun sayang, pada Mei 2019, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) diberi sanksi oleh FIFA. Akibatnya semua kegiatan sepakbola nasional maupun internasional dihentikan. Dunia sepak bola Indonesia pun mati suri.

Alasan FIFA memberikan sanksi adalah karena PSSI konflik dengan Kemenpora dimana FIFA sendiri melarang intervensi dari pemerintah. Kegiatan latihan Timnas Indonesia pun dibatalkan. PSSI dan Timnas menanggung akibat dari pembekuan yang diberikan FIFA.

Huistra kemudian dibebastugaskan dari  jabatannya di PSSI sebagai Direktur Teknik dan Pelatih sementara timnas pada awal Desember 2019. Setelah keluar dari PSSI, dirinya melatih tim sepak bola asal Jepang, Iwaki FC dan 2017 kemudian menjadi advisor klub Slovakia AS Trencin.

Pada Juni 2017 hingga akhir Juni 2020, mantan pelatih timnas Indonesia ini menjadi coach Pakhtakor, Klub asal Uzbekistan dan kontraknya diperpanjang hingga kini.

 

lilik sumarsih
Petualang,photographer dan penulis artikel tentang traveling dan alam liar

Leave a Reply

Top