
Kabar mengejutkan di awal tahun 2021 seakan-akan tak ada habis-habisnya. Hari Kamis (14/1/2021) seluruh umat Islam di Indonesia dikejutkan dengan wafatnya salah satu ulama kondang, yaitu Syekh Ali Jaber. Kepulangannya ke alam baqa menjadikan Indonesia kembali berkabung.
Kabar meninggalnya pendakwah dan penghafal Al-Qur’an itu, diumumkan melalui akun Instagram yayasan.syekhalijaber. Seperti yang kita ketahui, nama Syekh Ali Jaber populer di Indonesia karena dakwahnya. Untuk mengenang kepergiannya, berikut disajikan sejumlah fakta perjalanan Syekh Ali Jaber sampai menjadi pendakwah dan WNI.
Fakta Mengenai Syekh Ali Jaber
Lahir di Madinah
Pria dengan nama lengkap Ali Saleh Mohammed Ali Jaber ini, lahir di Madinah, tanggal 3 Februari 1976. Ia adalah anak sulung dari 12 bersaudara. Ia telah belajar agama semenjak masih kecil. Malahan, saat usianya 10 tahun, ia telah sanggup menghafal 30 juz Al-Qur’an.
Tidak hingga di situ, pada usia 13 tahun Syekh Ali mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu masjid di Kota Madinah. Sebelum berdakwah di Indonesia, ia menempuh pendidikan ibtidaiyah (dasar) sampai aliyah (menengah atas) di Madinah. Selepas dari pendidikan menengah atas, Syekh Ali Jaber meneruskan pelajarannya dengan berguru kepada beberapa ulama terkemuka di Arab Saudi.
Perjalanan Karier
Pada 2008, saat usianya menginjak 32 tahun, Syekh Ali hijrah ke Indonesia. Ia menuju ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), asal istrinya tinggal. Di sana, ia menjadi seorang guru tahfidz (hapalan) Qur’an, Imam salat, serta khatib.
Kariernya berlanjut ketika ia diminta menjadi Imam salat tarawih di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Disamping itu, ia pun menjadi pembimbing tadarus Qur’an dan imam salat Ied di masjid itu. Berikutnya kisah Ali Saleh Mohammed Ali Jaber menjadi WNI.
Kehadirannya nyatanya mendapat sambutan yang baik sekali oleh masyarakat Indonesia. Sampai akhirnya ia mendapat penghargaan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden Indonesia ke-6.
Menikahi Wanita Asal Lombok
Syekh Ali Jaber menikahi seorang wanita asal Lombok, NTB yang bernama Umi Nadia. Dari pernikahannya tersebut mereka pun dikaruniai seorang anak yang diberi nama Hasan.
Resmi Menjadi WNI
Pada tahun 2012 lalu, ia resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Sejak waktu itu, ia rutin mengisi berbagai acara di televisi. Seperi di TV One (Damai Indonesiaku) dan menjadi juri Hafiz Indonesia. Tak cuma itu, ia pun mendirikan Yayasan Syekh Ali Jaber.
Kariernya terus menanjak. Ia pun mulai sering tampil di berbagai program telivisi. Malahan pada tahun 2016 ia pernah beradu akting dalam film Surga Menanti yang bercerita mengenai Dafa (Syakir Daulay) remaja yang bercita-cita menjadi seorang Hafiz Qur’an.
Kepopuleran Syekh Jaber tidak kalah dengan penceramah terkenal Indonesia lainnya. Walau telah mendapat popularitas, sosoknya amat rendah hati. Ia masih senang berkeliling menjadi khatib Jumat di beberapa masjid kecil, baik di pelosok kota maupun daerah.
Dalam satu dekade belakangan ini nama Syekh Ali Jaber memang sering menghiasi dunia dakwah Indonesia. Penyampaian dakwahnya juga jelas dan menyejukkan isi hati. Apalagi, ia adalah seorang penghapal Al-Qur’an.
Karena ketulusannya dalam berdakwah di tanah air sehingga Syekh satu ini menjadi WNI (Warga Negara Indonesia). Malahan, namanya juga masuk jajaran penceramah agama kelas atas Indonesia.
Demikianlah fakta mengenai Syekh Ali Jaber, dari mulai kehidupannya di masa kecil sampai menjadi pendakwah. Selamat jalan, Syekh, mudah-mudahan ilmu yang sudah diberikan bisa berguna untuk seluruh umat Islam di Indonesia. Aamiin.