Umumnya, untuk mengakhiri pergantian tahun banyak yang merayakan dengan pesta kembang api. Tak hanya dari kalangan masyarakat saja, bahkan ada beberapa pejabat yang ikut merayakan meriahnya pesta kembang api. Dalam mengakhiri pergantian tahun 2020 in,i masyarakat sudah tak dihadapkan dengan kasus-kasus mengenai ulah masyarakat. Melainkan, kasus beratnya pemulihan ekonomi, apalagi di tengah pandemi.
Penyebab Beratnya Pemulihan Ekonomi di Indonesia
Sejak menyambut kebahagian di tahun 2020, kita sudah digemparkan dengan virus Corona dari Wuhan China. Yang diduga tak akan sampai di Indonesia, tapi nyatanya di triwulan ketiga virus itu menyapa dan membersamai kita hingga saat ini.
Berbulan-bulan kita berkawan dengan Corona. Bisa dikatakan karena Corona semua kegiatan yang berbau kerumunan diberhentikan secara serentak. Hal tersebut juga menghalangi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal tersebut juga merupakan salah satu kebijakan dari pemerintah untuk melindungi dan mencegah penyebaran virus.
Saat pandemi melanda negara kita pertumbuhan ekonomi sempat mengalami kontraksi. Perekonomian Indonesia di triwulan pertama 2020 tumbuh kira-kira 2,97%. Namun sejak virus Corona masuk Indonesia pertumbuhan ekonomi selalu menurun terus. Bahkan di triwulan kedua ekonomi Indonesia minus sampai triwulan ketiga pun belum menunjukkan peningkatannya.
Dampak Corona juga dirasakan oleh dunia usaha. Semua pelaku usaha mengalami kerugian besar-besaran. Banyak pegawai yang di PHK, bahkan penutupan lapangan pekerjaan juga dilakukan. Semakin banyak pertumbuhan orang miskin. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan sektor usaha semakin menurun di angka 11,86%.
Corona juga berdampak pada perdagangan, selera beli masyarakat menurun sehingga menyebabkan kontraksi ekonomi sebesar 5,03%. Jasa transportasi juga mengalami kontraksi sebesar 16,70% akibat PSBB.
Selain sektor-sektor tersebut, sektor lain yang mendapatkan dampak Corona adalah sektor industri. Industri juga mengalami kontraksi sebesar 4,31% kecuali pada industri kimia. Intinya saat Corona menyapa Indonesia, perekonomian Indonesia mengalami deflasi besar-besaran.
Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Ekonomi Saat Pandemi
Melihat situasi yang seperti ini, seharusnya pemerintah tidak diam saja. Bukankah pemerintah itu satu-satunya harapan rakyat saat pandemi. Perlu anda tahu bahwa pemerintah memiliki dua cara untuk meningkat ekonomi saat pandemi. Pertama, pemerintah meningkat konsumsi masyarakat seperti penyaluran dana bantuan sosial, subsidi, hingga bantuan subsidi UMKM.
Yang kedua, pemerintah meningkat investasi dengan cara menggenjot mengembangkan sektor usaha mikro dan menengah (UMKM), serta menjalin kerja sama dengan negara lain. Dua solusi tersebut menjadi senjata utama untuk mengatasi beratnya pemulihan ekonomi Indonesia akibat epidemi.